Clarisa mengayuh sepedanya dipagi hari dengan semangat. Wajah cantiknya berseri dan rambut hitamnya yang di ikat seperti ekor kuda berkibar terkena angin. Hari ini adalah hari dimana ujian praktek Dimulai. Saat ini clarisa menduduki kelas 12 MIPA 1 di SMAN 87 Jakarta. Tidak hanya cantik clarisa juga adalah siswi yang rajin, bahkan dia selalu mendapat peringkat dikelasnya karena otak pintarnya itu.
Creek..
Clarisa berhenti sebentar, lalu menundukkan pandangannya dan melihat rantai sepedanya terlepas. Clarisa pun turun dari sepedanya lalu memperbaiki rantai sepedanya, setelah selesai memperbaiki sepedanya clarisa merasa haus.
"Astagfirullah kok aku bisa lupa sih gak masukin botol air kedalam tasku." Ucap clarisa sambil menepuk dahinya setelah tangannya mencari-cari botol air di tasnya
"Yaudah deh aku beli saja dulu, untung aku berhentinya dekat dengan warung. Itung-itung sambil istirahat sebentar, toh aku yang kepagian berangkatnya." Ucap clarisa sambil memarkirkan sepedanya dekat warung dan membeli air minum.
Setelah membeli air minum clarisa pun langsung meneguknya, setelah minum clarisa termenung karena mengingat masalahnya akhir-akhir ini yang membuatnya galau atau meragu. Dia harus tetap lanjut apa harus mundur ikut SNMPTN.
Dua bulan yang lalu
"Anak-anak ibu mau tanya disini siapa saja yang akan ikut mendaftar kuliah ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur SNMPTN ? Kalo ada yang mau, silahkan menyiapkan dari sekarang kalian harus rajin belajarnya karena SNMPTN dilihat dari nilai semester 1-5 . " Ucap guru BK clarisa
Clarisa merasa bingung, dia ingin kuliah. Tapi keadaan ekonomi keluarganya tidak memungkinkan, clarisa hanyalah seorang anak dari keluarga kurang mampu. Hingga clarisa mendengar bahwa pemerintah mengadakan bantuan untuk keluarga kurang mampu lewat kip-kuliah, seakan ada harapan calarisa pun memutuskan untuk meminta ijin setelah pulang sekolah kepada ibunya.
Dirumah
" Ibu, boleh tidak aku mencoba daftar kuliah jalur SNMPTN?." Tanya clarisa agak ragu
"Kalo ibu sih boleh-boleh saja, tapi kamu tahukan keadaan kita saat ini tidak memungkinkan untuk membiayai kamu kuliah." Jawab ibu clarisa yang bernama Thalita dengan mata sendunya
"Ibu, mm kalo masalah biaya... aku akan ikut mendaftar kip-kuliah. Katanya kalo kita lolos kip-kuliah biaya kuliahnya akan dibayar full sama pemerintah plus kita juga dapat uang saku persemester sesuai sama kebijakan kampusnya masing-masing bu." Tambah clarisa dengan penuh harap
"Kalo memang gratis yasudah coba saja dulu, kalo kamu memang benar-benar sangat ingin kuliah." Jawab ibunya dengan penuh kelembutan
"Makasih bu, terus ayah gimana bu?" Tanya clarisa sekali lagi, clarisa merasa takut karena ayahnya yang bernama rizal tidak percaya dengan pendidikan. Itu semua karena kakak-kakak clarisa yang masih belum sukses dalam artian mereka tidak ada kemajuan dalam hal apapun. Ayah clarisa sangat berharap agar clarisa setelah lulus SMA lebih baik kerja saja
"Masalah ayah serahkan saja kepada ibu, nanti ibu yang akan meminta ijinnya.".jawab ibunya dengan penuh pengertian
Keesokan harinya di sekolah clarisa pun mengajukan namanya di list nama orang yang ikut seleksi SNMPTN. Dan clarisa lolos seleksi di sekolah dilihat dari nilai-nilainya itu.
Hari-hari clarisa berjalan dengan lancar, clarisa pun makin giat belajarnya. Tapi setelah satu bulan berlalu masalah datang menghampiri clarisa.
Malam itu clarisa sedang bersantai sambil ber WhatsApp ria bersama sahabat kecilnya yang bernama aisyah. Seperti biasa dari menanyakan kabar hingga membahas cerita-cerita menarik ataupun mengingat hal konyol apa yang mereka dulu lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meragunya Clarisa
Short StoryIni hanya kisah singkat clarisa dengan segala sikap ragunya.....