💫38 |Minhe

198 22 4
                                    


"Udah lo jangan nangis terus" mark langsung hapus air mata gue.

"Lo jelek kayak monyet, kalo lagi nangis"

Gue langsung lap ingus gue pake tisu yang ada di saku gue.

"Apaan sih lo!!" Mark ketawa ketawa kecil sembari mengacak rambut gue lembut.

"Pak mark! Pak mark!! Itu..." Tiba-tiba salah satu karyawan mark masuk ke dalem buat gue sama mark kaget.

"Kenapa Giselle kenapa!?"

"I—itu pak.. m—minhee masuk rumah sakit"

"Apa!!!??? Kenapa bisa!?"

"Tadi pagi pas bapak ke kantor suster bilang minhe demam jadi langsung di bawa ke rumah sakit pak"

"Minhe? Minhe siapa?" Tanya gue bingung.

"Minhe anak gue ra!!"

"Mark lo mau kemana!?" Gue tahan tangan mark saat akan keluar.

"Gue harus ke rumah sakit!"

"Gue ikut!" Mark menatap gue sebentar lalu mengangguki kemauan gue.

Gue sama mark langsung lari keluar dari kantor mark dan menuju ke parkiran mobil, mark membawa mobil nya dengan kecepatan yang sangat tinggi, berulang kali gue nyuruh mark buat tetap tenang.

Gue selalu berdoa di dalam hati supaya anak nya mark baik baik aja walau gue belum ngerti kenapa mark bisa punya anak.

Sampai di rumah sakit mark langsung lari sekencang-kencangnya, gue juga ikut nyusul mark.

Dan sampailah kita berdua di depan pintu ICU.

Di sini mark gak henti henti nya buat berdoa dia selalu mengepalkan tangan nya sembari mengeluarkan air matanya.

Gak lama setelah itu dokter yang menangani anak nya mark ini keluar, mark langsung nyamperin dokter yang baru aja keluar itu.

"Dok! Gimana keadaan anak saya dok! Minhe baik baik aja kan dok!?"

"Tenang saja pak, untungnya minhe segera di berikan pertolongan, jadi sekarang suhu tubuh nya sudah normal" kata dokter yang bername tag soobin itu.

"Terimakasih dok terimakasih!!"

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu, kalian orang tua pasien bisa masuk ke dalam, karena minhe sudah sadar" ucap dokter itu yang buat gue sama mark saling menatap.

Setelah dokternya pergi mark langsung masuk ke dalam begitu juga gue.

"Minhe!!" Terharu gue waktu liat mark nangis.

Mark mengelus kepala minhe yang bener bener buat gue tersentuh.

Ternyata anak mark gak sedewasa yang gue kira, gue kira anak mark udah usia 4 tahun.

Ternyata masih balita.

"Dady! Dady!! Dady!!" Gue reflek senyum saat mendengar ucapan minhe, karena menurut gue lucu aja balita yang baru belajar ngomong.

"Mommy! Mommy!" Gue melotot kaget saat minhe ngomong mommy ke gue.

"No baby.. she is not your mommy, she i—"

"It's okay mark.. haiii minhe.."

"Mommy mommy.." lagi lagi gue ketawa saat denger minhe yang lagi belajar ucapin kata kata mommy daddy.

"Mark emang mama nya minhe kemana?"

"Meninggal"

Seketika gue pingin banget mengutuk diri gue sendiri, kenapa gue harus nanya kayak tadi sih.

" Crush " Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang