Part 1

6 1 0
                                    

    Tiga bulan setelah ku sandang status Sarjana Sains tepatnya di bulan September bulan penuh suka dan duka. Air mata perpisahan dan air mata kebahagiaan berakhir sudah problem- problema skripsi. Kini aku sudah pengangguran bukan lagi berstatus mahasiswi. Terbesit dibenangku potongan-potongan memori kampus yang kini hanya bisa dalam kenangan.

Selamat datang di dunia nyata. Sudah saatnya mencari pekerjaan. Fikiran itu  semakin membuatku terkurung dalam kamar. Detiik demi detik ku lalui dengn fikiran merajalela kemana dan kemana  aku membawa amplop coklat itu.

Ingin rasanya kembali menjadi mahasiswi yang hanya tau belajar dan mengerjakan laporan  tidak dengan  fikiran yang bercabang mencari masa depan. Ku lirik semua lowongan pekerjaan dari website dan koran. Ahh tidak ada yang masuk dalam otakku. Ku ingin menyerah   dan hanya ingin tidur lalu tidur lagi.

Tapi aku bukan orang kaya. Ku harus punya tekad mencari masa depan. Ku gerakkan kakiku mencari setitik harapan di kota seberang. Alhamdulillah sejengkal titik sudah menyinari langkah awalku mencari masa depan.

Amplop coklat ku sudah sampai ke kota sembarang. Harapan demi harapan ku harapkan. Doa demi doa ku panjatkan  Demi setitik masa depan. Berbagai impian ku tanamkan. Tekad dalam diri ku bulatkan. Untuk berjuang sendiri tak kenal siapapun.

Tapi perjalananku  tidaklah semulus jalan tol. Yah ayah ku tak berestuiku menjelajah sendiri di kota orang. Tiap hari aku mencari cara agar dia mengikhlaskan ku berjuang. Tetaplah jawabannya sama. Tidak !!!

Awal bulan February entah kenapa dia luluh dan mengikhlaskan aku pergi. Ahh mungkin dia pusing melihatku terkurung dalam kamar. Hanya menulis dan menulis cerita dalam laptopku.

#Udah yahh sampai sini dulu pembukaannya. Part selanjutnya gue gue gue bakal ceritain deh awal ketemu doi 😆😆😆

Cinta kedua DarimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang