tdwp.

1K 147 18
                                    

Mobil mewah dengan merk Bugatti itu sedang melaju mulus dijalan beraspal luas dikawasan Huntington, Long Island. Sang pemilik yang bernawa Sean Locke adalah seorang billionaire muda dengan paras rupawan.

Sean Locke adalah putra semata wayang Edward Locke, owner dari Red Dragon Hotel & Casino yang terletak di Las Vegas. Tiga tahun lalu, Red Dragon Casino telah berpindah tangan pada Sean Locke, membuatnya menjadi billiornaire diusia yang baru menginjak dua puluh empat tahun.

Mobil mewah milik Sean melambat saat matanya melihat sebuah castle mewah tak jauh didepannya. Perlahan castle tersebut mulai terlihat jelas. Didepannya, gerbang dengan tinggi sekitar tiga meter perlahan terbuka, menapilkan halaman luas dengan banyak mobil mobil mewah tersusun di kiri dan kanannya.

Sean membenahi jas mahalnya sebelum mulai melangkah memasuki castle didepannya. Oheka Castle adalah castle milik keluarga Holmes yang telah dibangun sejak 1919 oleh pemilik pertamanya yaitu Otto Hermann Kahn.

Langkah Sean terhenti saat matanya menangkap eksistensi seorang wanita dengan dress Prada hitam yang pastinya sangat mahal melekat sempurna pada tubuh indahnya. Didepan sana, Taylor Allison Holmes berdiri menantinya. Dengan gagah, Sean manghampiri Taylor, manjabat dan mencium tangannya dengan sopan.

"Senang bertemu denganmu Mr. Locke" ucap Taylor dengan suara lembut yang membuat Sean rambut rambut halus ditengkuknya berdiri.

"Sean, panggil Sean saja" jawab Sean ramah.

"Jadi, apa kau menerima perjodohan ini?"

Bagaimana mungkin Sean bisa menolak perjodohan yang dibuat oleh orang tuanya dengan orang tua Taylor, jika taruhannya adalah Red Dragon. Ditambah putri tunggal keluarga Holmes yang memiliki kecantikan luar biasa menjadikan itu sebagai bonus yang didapatkan oleh Sean saat menerima perjodohan tersebut.

"Bagaimana denganmu?" Tapi, bukannya menjawab pertanyaan Taylor, Sean malah balik mangajukan pertanyaan.

Taylor melirik Sean yang berjalan disampingnya sekilas lalu mengangkat bahu, tak repot repot untuk menjawab pertanyaan yang sama.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya Sean dan Taylor sampai di ruang makan. Berbagai hidangan telah tersaji diatas meja panjang yang bisa diduduki oleh satu keluarga besar, tetapi disana hanya ada dua kursi yang mengisi tiap sudut meja panjang tersebut.

Taylor menuntun Sean menuju kursinya, menuangkan champagne untuk Sean, lalu berjalan menuju seberang. Di seberang meja, dapat Sean lihat Taylor yang sedang menumpukan kepalanya pada kedua tangan dan memberikan senyum menawannya pada Sean, lagi dan lagi Sean bergidik saat melihat senyum itu, bukan bergidik karena terpesona oleh senyuman Taylor, tetapi kali ini Sean bergidik ngeri melihatnya.

"Apa kau akan menginap disini, malam ini?"

Sean menghentikan suapannya, ia ingat betul saat ayahnya menyuruhnya untuk mengunjungi Taylor dan menginap beberapa hari, karena Taylor tinggal sendiri di mansion megahnya, "Ya, mungkin hanya beberapa hari. Aku harus kembali ke Vegas untuk mengurus casino"

Taylor mengangguk-anggukkan kepala, "Baiklah, mari buat beberapa harimu di Oheka Castle menjadi menyenangkan"

"Apa kau tahu jika tanggal pernikahan kita telah ditentukan?"

Lagi lagi Taylor mengangguk, "Ya, dua minggu lagi kan?" Jari jemari lentik Taylor memutari gelas champagne-nya, "Orang tua kita sangat bersemangat dengan pernikahan ini" lanjutnya.





***




Hari kedua Sean di Oheka Castle tampaknya sangat mengesankan bagi pemuda tersebut. Di pagi hari, setelah sarapan, ia dan Taylor berkuda di pacuan kuda milik keluarga Holmes tersebut.

the devil wears pradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang