• Cerita ini murni dari pemikiran saya jika ada kesamaan alur atau apapun yg ada di cerita ini saya sebagai author memohon maaf karena saya tidak tahu dan tidak berniat menjiplak.
Doyoung sedang mempersiapkan makanan untuk di bawa ke apartemen nya Taeyong malam ini, Ryujin pun turut membantu kakaknya tersebut."kak nanti mau aku antarin ga ke apartemen nya kak Taeyong?" - Ryujin
Doyoung terlihat tengah berpikir dan menimbang nimbang apa kata Ryujin.
"Emm boleh tuh tapi habis ngantar janji langsung pulang, kalo mau jalan bilang dulu sama kakak dan ga boleh lewat jam 10 malam ya, pastikan deteksi lokasimu selalu aktif untuk antisipasi" - Doyoung.
Ryujin terkekeh lalu memeluk kakaknya dari belakang sambil tertawa.
"Astaga iya bawel iya" - Ryujin.
Melihat Doyoung, Ryujin jadi teringat dengan ibu mereka, sifat Doyoung sangatlah mirip dengan ibu mereka oleh karena itu Ryujin sangat bersyukur punya kakak yg seperti Doyoung.
Sekarang mereka sudah selesai menyiapkan makanannya, mereka menuju ke garasi untuk mengambil mobil (di kira mau ngepet lagi napa)
"Hari ini aku yg nyetir ya kak hehe" - Ryujin.
"Ya ya ya baiklah, hati - hati tapi" - Doyoung.
Mereka memasuki mobil dan mulai melajukan mobil mereka ke arah apartemen nya Taeyong.
***
Sekarang mereka sudah sampai di apartemennya Taeyong, Doyoung keluar dari mobil ingin menuju ke unit apartemen nya Taeyong namun di tahan oleh Ryujin.
"Ada apa?" - Doyoung.
Ryujin tampak diam sebentar melamun kemudian dia menjawab pertanyaan Doyoung.
"Aku ikut" - Ryujin.
"Kenapa?" - Doyoung.
"Sudah aku ikut aja hehe mau mastiin kakak aman sampe ke dalam, boleh ya ya ya?" - Ryujin.
Doyoung diam sejenak memikirkan perkataan adek nya.
"Terdengar konyol tapi yaudahlah kalo mau ikut, skuy" - Doyoung.
Ryujin keluar dari mobil dan ikut masuk ke gedung apartemen, unit apartemen Taeyong berada di lantai 4 jadi mereka harus naik lift untuk sampai ke sana.
Dan sekarang mereka sudah sampai di lantai yg di mana ada ruang apartemen nya Taeyong, mereka berjalan menuju keruangan tersebut, setelah sampai pintu nya tidak tertutup rapat, mereka kebingungan.
"Lah kenapa tidak terkunci?" - Doyoung.
Doyoung dan Ryujin pun perlahan membuka pintu tersebur, keadaan apartemen Taeyong sangat gelap, mereka berdua masuk, saat sampai di depan pintu kamar Taeyong, Doyoung tiba - tiba membeku karena mendengar suara desahan yg bersahutan, Ryujin juga mendengar hal itu, di lihatnya ke arah Doyoung ternyata kakaknya itu sudah mengeluarkan air mata, Ryujin tidak terima melihat itu dia merasa sakit hati jika kakaknya mengeluarkan air mata, dengan seluruh amarahnya dia membuka pintu kamar Taeyong, saat membuka kamar tersebut Taeyong sedang asik bergerak memaju mundurkan pinggulnya di belakang laki - laki mungil yg sedang menungging itu, di lihat nya lebih jelas ternyata laki - laki itu adalah Ten sahabat nya sendiri, di situ Doyoung hanya bisa menangis tanpa bersuara, Doyoung terduduk sehingga mendapatkan atensi dari dua orang yg sedang bercinta itu.
"Astaga Doyoung." - Taeyong.
Taeyong langsung memakai selimut dan ingin menghampiri Doyoung namun di halangi oleh Ryujin.
"Jangan pernah sentuh kakakku dengan tangan kotor mu itu" - Ryujin.
"Dia tunanganku jadi biarkan aku..." - Taeyong.
"Hah tunangan?" - Ryujin.
Ryujin berbalik terus memegang tangan Doyoung dan mengambil cincin tunangan itu dari jari manis nya Doyoung, setelah itu Ryujin melemparkan cincin itu wajah Taeyong.
"Tuh makan cincinnya, sekarang dia bukan tunanganmu dia hanya Kim Doyoung kakakku, selesaikan percintaan mu dengan pelacur itu, aku tidak perduli, kau sudah sangat menyakiti kakakku" - Ryujin.
"Apa hak mu memutuskan hubunganku dengan Doyoung?" - Ryujin.
Ryujin menghela nafas dan emosinya mulai menggebu gebu.
"Aku tidak ada hak, tapi sebenarnya kau sendiri yg mencabut hak mu sebagai tunangannya Doyoung, jadi....." - Ryujin.
*Bugh!
Ryujin memukulkan kepalan tangannya ke wajah Taeyong.
"Kau tidak ada hak lagi atas Doyoung, selamat tinggal" - Ryujin.
Ryujin membantu Doyoung untuk berdiri lalu berjalan keluar dari gedung apartemen itu.
"Kak, maafkan aku" - Ryujin.
Doyoung yg masih menangis tersedu sedu menoleh ke Ryujin.
"Kenapa kau meminta maaf hiks" - Doyoung.
"Maafkan aku sekasar itu hiks, maafkan aku kak, kakak ga salah kok dalam mendidik aku, aku hanya tidak tahan melihatmu menangis begitu, hati aku serasa teriris hiks" - Ryujin.
Ryujin ikut menangis juga, tiba - tiba Doyoung memeluk Ryujin dan mengelus punggung nya.
"Tidak apa - apa, kau tidak salah sayang, sudah ya berhenti nangis malu di liat orang - orang di luar sini" - Doyoung.
Ryujin mengangguk lalu memasuki mobil, di sisi lain...
"Taeyong, bagaimana ini..." - Ten.
Ten sangat gugup karena tertangkap basah telah mengkhianati sahabatnya sendiri.
"Huft... Sudahlah, aku akan mengancam memberhentikannya dari pekerjaannya jika dia berulah" - Taeyong.
Ten tersenyum jahat dan merasa tenang.
Hai gaess sampai sini dulu ya chapter kali ini, maaf juga buat para TaeTen stan di sini mereka jadi pemeran antagonis hshshs gini banget author ngebikin takdirnya Doyoung. Anyway makasih sudah ngebaca ya jangan lupa vote dan komen ily all💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part ft. JenDo
Romance" Hyung menikahlah denganku? " - Lee Jeno 🔞 18+ & BxB area 🔞 Mpreg & mature content Lee Jeno : Dom Kim Doyoung : Sub