EP. 2 - BANGKIT
Setelah kejadian 8 tahun yang lalu, walaupun masih membekas tetapi Ella dapat hidup dengan baik. Ia terkadang tinggal dengan paman Bert dan keluarganya.
Tetapi, akhir-akhir ini Ella lebih sering tinggal dirumahnya sendiri walaupun rumahnya itu meninggalkan kesan yang sadis dan menyedihkan. Dirumah paman Bert, ada istri dan anaknya disana.
Ella disayang bagaikan anak kandung disana. Kini Ella berusia 17 tahun mendudukki bangku SMA. Ella tetap bisa tersenyum menyembunyikan lukanya.
Setelah tragedi kasus pembunuhan kedua orang tuanya, sampai sekarang polisi masih menyelidikki kasus tersebut, karena kasus yang dialami kedua orang tua Ella tidak hanya terjadi sekali saja.
Ella sempat di interogasi oleh para polisi, tetapi tidak ada satupun jawaban Ella disaat polisi bertanya yang bisa membantu penyelidikkan kasus tersebut. Pembunuhan tidak meninggalkan jejak sama sekali.
[Rumah paman Bert & keluarga]
Ella : 17 Tahun."Ella, ayo turun makan dulu"panggil istri paman Bert, yaitu Bibi Laurent.
[ Bibi Laurent : Rachel Laurenta.]
Ella turun kelantai bawah dan berlari menuju dapur. Ia duduk disalah satu kursi.
"Aduh, jangan lari-lari dong"ucap bibi Laurent.
Ella hanya tersenyun manis menatap bibi Laurent yang cantik itu. Iya, dia cantik. Dengan mata berwarna biru serta rambut berwarna blonde-nya, ia benar-benar cantik.
"Moms~ makan apa nich hari ini~?"tanya seorang laki-laki, yaitu Dendara.
[ Dendara : anak paman Bert dan bibi Laurent]
"Ohayo Ella-chan"sapa Dendara sambil duduk.
Duak!
Ella memukul pundak Dendara yang kerap dipanggil Endra itu."Awh, apaan sih, gaje bet dah"gerutu Endra kesal.
"Ohayo bapakkau ohayou, cepat makan! Nanti aku telat karna menunggumu lagi"gerutu Ella kesal lalu memakan makanan yang sudah disediakan.
Bibi Laurent dibuat tertawa melihat tingkah kedua anak itu yang berkelahi terus tidak pernah akur.
"Tidak ada hari tanpa kelahi ya"gumam bibi Laurent sambil tertawa kecil bahagia.
Setelah selesai makan, Ella dan Endra berangkat kesekolah menggunakan kendaraan milik Endra.
"Hati-hati ya, Endra harus menjaga Ella dan sebaliknya"ujar bibi Laurent sambil melambaikan tangannya.
Ella dan Endra melambaikan tangannya "dadah." Kemudian, Endra mulai melajukan motornya dengan kecepatan 20 km/h dihadapan bibi Laurent.
Setelah keluar dari Gang, Endra melaju dengan kecepatan 70 km/h. Tentu saja Ella langsung terkaget-kaget bahkan sampai menarik kepala Endra karena ingin jatuh.
"B*ngs*t!"teriak Ella sambil memukul kepala Endra dengan keras.
Endra hanya tertawa keras melihat ekspresi Ella yang terkaget bahkan ketakutan karena ingin jatuh itu, ia benar-benar merasa puas seperti menonton tontonan favorit-nya.
[Sekolah]
Endra segera memarkirkan motornya diparkiran sekolah.
"Tuh kan telat lagi"gerutu Ella kesal lalu manarik tangan Endra.
Ella langsung berlari sambil menarik tangan Endra ke-kelasnya. Dengan cepat Ella langsung membuka pintu dan mengagetkan orang-orang yang ada didalam kelas sehingga semua mata tertuju kearah Ella.
Biasanya, guru masuk kedalam kelas jam 08.00 a.m atau lebih sedikit, tetapi sekarang wali kelas Ella sedang ada didepan, tentu saja hal itu membuat Ella malu dan juga merasa dirinya tidak sopan.
"M-maaf bu"ucap Ella sambil menundukkan kepalanya.
"Sudah, tidak apa-apa. Silahkan duduk"ucap bu guru yang bernama Fanny.
[ Wali kelas Ella : Fanny Chiska.]
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL OR TO BE KILLED
Fantasy8 tahun yang lalu, kedua orang tua Ella Erlvania yang kerap dipanggil Ella mengalami kasus pembunuhan. Hal itu membuat Ella menjadi anak yatim piatu dan tinggal dirumah paman Bert. Setelah melewati kepedihan atas kasus kematian kedua orang tuanya ya...