0.3

20 5 3
                                    

Ready?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ready?

•••••

Hyunsuk menatap gazebo di belakang rumah. Biasanya Ben dan Keita akan duduk disana bersama Hyunsuk hanya untuk bersantai atau bahkan mengerjakan tugas sambil memakan ramen kesukaan Keita.

Dada Hyunsuk tiba-tiba nyeri. Serasa di tusuk ribuan belati, ia lagi-lagi terlempar pada kenyataan bahwa Ben dan Keita sudah tiada. Mereka tak akan lagi kembali, tak akan ada lagi tawa dan senyumam milik Keita atau bahkan tak ada lagi wajah dingin Ben yang membuat Hyunsuk merasa ingin menangis.

"Bang."

Hyunsuk terlonjak kaget kala sebuah tangan menepuk pundaknya, pelakunya Doyoung. Bocah dengan rambut merahnya itu tengah meminum jus.

"Malam ini, jadi?"

Hyunsuk mengangguk mantap. "Kita juga harus cari siapa yang invite Keita sama Ben buat masuk grup game itu. Gue yakin itu penyebab mereka mati."

Doyoung mengangguk membenarkan ucapan Hyunsuk. "Ayo kita prepare dulu bang, yang lain udah pada siap-siap."

Hyunsuk menoleh kebelakang dimana kamar Yedam berada, dan benar saja pemuda itu bahkan sudah mondar-mandir memasukkan pakaiannya kedalam koper.

"Gak usah bawa banyak barang, tujuan kita bukan mau liburan atau leha-leha disana."

Yedam mendongak, menatap Hyunsuk dan Doyoung yang berdiri di depan pintu kamarnya. "Iya tau bang, ini gue cuma bawa beberapa baju kok."

"Oh dan ini, gue udah print yang sekiranya membantu kita main elevator game disana. Gue cari info-info tentang pantangan dan caranya. Ini udah gue satuin." lanjut Yedam sambil memberikan kertas yang ia print dan jilid agar rapi.

"Wah bener-bener cerdas. Thank you, dam."

Yedam hanya mengangguk setelah itu kembali sibuk dengan pakaian.

***

Tiga mobil kini telah siap. Mobil pertama di kendarai Hyunsuk, lalu mobil ke dua di kendarai Jihoon, dan mobil terakhir di kendarai oleh Yoshi.

Sebenernya, tadi Junkyu sempat berdebat dengan Jihoon. Karena pemuda dengan kulit porselen itu ingin mengendarai mobil. Jihoon yang tau sifat ugal-ugalan Junkyu tentu saja melarang, bisa mati kalo Junkyu yang mengendarai mobil itu.

"Udah, emang paling bener si Yoshi aja yang nyetir."

"Gue janji gak akan kebut-kebutan."

Jihoon menggeleng tegas, "No way. Lo gak inget terakhir kali lo yang bawa mobil, si Junghwan sama Mashiho muntah-muntah sampe sakit."

Hyunsuk sudah jengah, jadi ia menyeret Jihoon masuk ke dalam mobil, sedangkan Yoshi menuntun Junkyu untuk duduk di kursi penumpang.

Mobil berjalan dengan teratur. Sesekali Hyunsuk menyalip beberapa mobil membuat Jihoon yang melihat berdecak sebal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

elevator gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang