"Kak, pernah nggak sih. Kakak suka sama seseorang tapi orang itu suka sama yang lain."Hope menaikan satu alisnya. "Sering"
Rauna terbelalak kaget. " beneran kak? Rauna kira kakak tipe cowok yang sekali gebet dapet!"
"Hidup ngga semudah itu, Rauna."
Rauna jadi diem. Iya juga ya, hidup emang nggak semudah itu.
"Tapi - kalau Rauna mau move on dari gebetan yang udah gantungin Rauna selama 2 tahun - "
"Move on! Kalau dia gantungin Rauna selama itu - berarti dia masih bimbang buat milih Rauna atau dia cuma datang buat main!" ujar Hope memotong ucapan Rauna.
Rauna jadi galau sendiri. Kakaknya yang satu ini emang berpengalaman dalam urusan percintaan.
"Kemarin Aming - temennya - bilang kalau cowok yang Rauna suka juga suka sama Rauna! Tapi apa? Tadi, Rauna liat dia jalan bareng sama perempuan lain."
Hope mengusap kepala Rauna pelan. "Rauna cemburu tanpa ikatan? Wah, Rauna sudah besar yah sekarang. Tidak pake popok lagi!"
"KAK HOPE IHHH!!!!"
"Terus masalahnya apaan njing?""RAUNA CEMBURU BENERAN KAMPRET!"
Deka, aming, dan Jae bersorak. "Rencana kita berhasil luar biasa anjayyy."
Niko melempar bantal ke arah Aming yang teriak paling keras. "Seneng banget ya kalian semua liat gue menderita?!"
"Aduh Bro, IQ lo berapa sih njing? Kalau orang cemburu kan tandanya cinta - terus masalahnya dimana?!" ujar Jae
Niko termenung. Ucapan Jae memang ada benarnya, ah. Apa mungkin dia terlalu panik. "Iya juga ya??"
"TOLOL LU NJING!!!"
"Kali ini lo beneran serius ko?" tanya Aming.
Niko menaikan sebelah alisnya. "Menurut lo?"
"Gue salaku sahabat berorokmu nggak percaya njing. Orang lo kan playboy!" cibir Jae
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata 𝓉𝒽𝑒/𝒹𝑒 Coco
Teen Fiction'𝓣𝓱𝓮 𝓫𝓸𝓽𝓽𝓸𝓶 𝓵𝓲𝓷𝓮 𝓲𝓼 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓜𝓸𝓰𝓾-𝓶𝓸𝓰𝓾. 𝓼𝔀𝓮𝓮𝓽 𝓫𝓾𝓽 𝓱𝓪𝓻𝓭 𝓽𝓸 𝓰𝓾𝓮𝓼𝓼' [Niko] Simple ko, nggak bikin baper. Isinya Slow~