Gadis berjilbab itu,terdiam tatkala teman temannya membahas kpop. Itu jelas bukan topik yg biasa difa kenal,apa lagi mendengar nama nama yang membuat lidahnya susah berucap.
Apa itu "daehwi,seongwu,jinyoung,sungwoon,minhyun" jelas tidak pernah ia dengar.
Entah mengapa,tiada petir tiada hujan teman sebangkunya membahas kpop. Difa tak tertarik,menurutnya membuang buang waktu karena tujuan sekolah ya hanya belajar dan jangan lupa prinsip difa. "Untuk belajar 50% untuk menabung di kantin 50%"
Jangan ada yang tanya,itu kantin atau bank pake acara menabung di kantin?
Biar keliatan kaya anak yang rajin menabung,maka Difa mengganti kata "jajan di kantin" menjadi "menabung di kantin"Aneh bukan? Tentu saja tidak. Lebih aneh temannya yang mengucapkan nama nama sulit di ucapkan.
Tapi difa melirik ke arah eka,gadis itu nampak antusias sekali menghafalkan wajahnya,namanya,bahkan nama panjangnya.
Difa yang melihat,kepalanya rasanya cenat cenut tak karuan. "Itu saudara atau gimana muka sama semua" batin gadis itu.
Semakin hari,rasanya sekelas itu sedang kobam kpop. Akhirnya,membuat difa penasaran. Apa itu kpop? Kenapa teman temannya begitu antusias mengenal,menghafal,bahkan mempraktekkan gaya bicara,atau bahkan koreografi dan rela menghabiskan uangnya demu membeli kpop stuff.
"Tak waras,bagaimana bisa dia menahan lapar hanya demi buku gambar kaya gitu" ucap difa
Pernah dengar kalimat seperti ini tidak? "Lingkungan adalah salah satu faktor kepribadianmu. Ketika kamu berteman dengan orang yang penjual minyak wangi maka kamu akan tertular menjadi harum wanginya. Ketika kamu berteman dengan pemungut sampah maka kamu pun akan tertular baunya."
Maksudnya itu,ketika kamu berada dalam lingkungan yang baik maka kamu akan menjadi baik walaupun dulunya kamu jahat. Ketika kamu berada dalam lingkungan yang buruk maka kamu akan menjadi buruk walaupun dulunya baik. Karena biasanya anak remaja,mengikuti sebagaimana temannya.
Nama baik juga tergantung lingkungan biasanya walaupun orang itu baik tapi bergaul dengan yang buruk maka banyak orang yang menerka bahwa kamu juga memiliki sifat yang sama dengan temanmu itu.
Bahaya bukan? Tentu. Sebenarnya sahabat itu adalah musuhmu. Bagaimana tidak? Ketika kamu sama sama berjuang mendapatkan nilai. Tidak mungkin kan sahabatmu berdoa "ya allah semoga sahabatku nilainya lebih baik dari aku" ga akan. Pasti dia akan berdoa "ya allah semoga aku mendaoatkan nilai yang terbaik"
Seperti itulah hidup,harus memilih milih teman. Bukan karena harta atau fisik yang dia miliki. Tapi karena kamu berfikir,"kira kira kalo aku berteman dengannya akan mendapatkan faedah ya ga? Kalo berteman dengannya bisa lebih baik atau lebih buruk ya?"
Boleh berteman dengan siapa saja,tapi cukup batasi interaksi ketika hati kamu ragu bahwa dia itu kurang baik untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kpopers hijrah
FanfictionBerawal dari "ngefangirl bareng ayo" sampai "hijrah bareng hayuk"