Terungkap

20 10 1
                                    

Malam berlalu kini hari kedua soul bi bekerja ditokoroti.

"Wah , sebentar lagi kita lulus"
Ucap soul bi yang melakukan Vidio call dengan Eun ka.

"Tak sangka seperti baru kemarin kita bertemu" suara Eun ka terdengar dari handphone.

"Kapan kau pulang kesini Eun ka"
Seru soul bi .

"Tak tau , nenekku sangat senang tinggal disini"

"Kamu sudah janji kuliah bersama Lo"

"Iya iya " seru Eun ka.

"Eun ka aku harus pergi dulu , banyak tugas"

"Arasoo"
"Babai"
Eun ka mulai menutup telfonnya.

"Huh sangat melelahkan"

"Kring"
Tampaknya seseorang masuk untuk membeli kue.

"Jay aa"
Seru soul bi melihat Jay masuk ke toko itu.

"Makan siang bareng yuk"
Ajak Jay .

"Tentu saja "

"Wah Jay" ucap Cha ra melihat Jay yang tengah berbicara dengan soul bi.

"Kalian makan siang lah" ucap Chara.

Jay dan soul bi pun memakan sendwich yang dibuatkan oleh soul bi.

Tampak dari luar Jake memperhatikan keduanya dengan mengepalkan tangan nya.

"Aku pergi dulu" ucap Jay mengusap lembut kepala soul bi.

"Bawa ini dan serahkan pada mamamu" soul bi memberikan sekotak kue.

"Makasih "
Ucap Jay perlahan meninggalkan soul bi.

Soul bi bekerja seperti biasanya, banyak orang berlalu lalang seperti biasanya.

Haripun mulai petang soul bi tampak kelelahan berjalan pulang ditambah dengan udara yang sangat dingin

"Aku pulang" seru soul bi membuka pintu rumahnya.

Wajah haewon tampak tak senang , haewon tak pernah makan makanan sebanyak itu.

"Eonii, kenapa Jake terus menanyakan mu"
"Sebenarnya aku ini apa"

Bentak haewon dengan meneteskan air matanya.

"Aku tak tau apa apa haewon"

"Kkenapa dia terus meninggalkan ku, datang padaku hanya menanyakan mu"

Haewon mulai jatuh ke pelukan soul bi.

"Aku sungguh tak tau apa apa haewon" soul bi mulai meneteskan air matanya, dia tak kuat melihat adiknya itu menangis histeris.

Haewon pun perlahan terlelap dipelukan soul bi , perlahan soul bi mengangkat tubuh haewon menidurkanya disofa.

"Kenapa , apa yang dilakukan Jake , sampai adiku menangis"

Soul bi pun memutuskan untuk melihat ponsel haewon.

KakaoTalk
Haewon:sudah makan?
Jake:sudah apakah kamu dan kakak mu sudah
Jake:aku sibuk.
Jake:kakak mu dimana
Jake:kenapa kakak mu belum pulang.
Haewon:aku tak tau
Haewon:kenpaa terus menanyakan kakak ku
Jake:karna kakak mu lebih penting.

Derr bak petir tersambar , begitu sakit melihat adiknya disakiti seperti ini.

"Aku harus bertemu dengan Jake besok"
Batin soul bi.

Pagi pun datang, haewon terbangun dengan keadaan rumah telah bersih dan sepi, matanya tampak bengkak karena menangis.

Sementara disisi lain soul bi ijin tak bekerja hari ini, soul bi Berada di taman yang dingin dipenuhi salju.

"Ada apa "
Tanya Jake yang datang dari kiri jalan.

"Plak"
Tamparan menyambar pipi jake.

"Sebenarnya apa maksud mu"
"Kau ingin menyakiti adik ku"

Tanya haewon dengan nada tinggi.

"Kau tau, sedari dulu aku menyukaimu, sedari dulu aku berharap padamu"

"Kenapa harus adiku Jake, kenapa bukan aku"
Bentak soul bi.

"Aku takut jika kau menolak ku"

"Prilaku mu ini membuatku tambah tak suka dengan mu"

"Aku hanya ingin tau keseharian mu, aku menyukai mu soul bi"

"Caranya tak seperti ini Jake , kau hanya menyakiti hati adikku dan aku" kau paham.

Sementara soul bi meninggalkan Jake, terlihat haewon dengan tatapan kosong serta airmata yang mulai mengalir.

Haewon pun berlari meninggalkan soul bi dan Jake.
"Haewon AA"

Haewon sama sekali tak perduli teriakan soul bi, ia tak tau dimana arah nya berlari, tak berfikir sedingin apa hari ini.

'bruk'

Haewon menabrak pria bermantel tebal dengan membawa sekantong ramen.

"Mmaaf"

"Tak apa bangun lah"
Ucap pria itu mengulurkan tangan nya.

"Bukan kah kamu adiknya soul bi"
Tanya suno.
Pria itu adalah suno.

"Nnee"
Jawab haewon kedinginan.

"Ikut dengan ku"

Sunoo pun membawa haewon kedalam toko serba ada dan membelikannya coklat panas.

"Apa yang terjadi"
Tanya suno, melihat wajah haewon yang bengap karena tangisan.

"Tak apa"
Jawab haewon dengan tatapan kosongnya.

"Tenangkan dirimu"
Seru sunoo mengelus pundak haewon.

Haewon merasa sedikit tenang dengan keadaan itu.

Sementara disisi lain terlihat soul bi memperhatikan haewon, soul bi merasa tenang bahwa adiknya bersama orang baik

High school Love On   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang