one

620 60 1
                                    

Berhubung naskah Annasach sedang aku ajukan ke dreame, cerita ini yang awalnya akan aku publish bulan Juli aku majukan jadi bulan Juni. Selamat membaca! 💓

***

Vestele menyipitkan matanya ketika menyadari banyaknya orang yang pergi ke hutan. Sudah tugas Vestele sebagai peri untuk menjaga hutan. Vestele khawatir jika para manusia akan mengambil tanaman di hutan secara berlebihan.

            Vestele segera turun dari rumah pohonnya dan menghampiri para manusia itu. Sayap Vestele yang berwarna putih menarik perhatian para manusia itu. Dengan cepat Vestele menghampiri mereka dan bertanya, "Apa yang kalian lakukan di sini? Pastikan untuk tidak mengambil terlalu banyak tanaman."

            "Kami sedang mencari beberapa tanaman untuk festival nanti. Kami hanya akan mengambil seperlunya saja. Lagi pula festival itu tidak berfokus pada tanaman."

            Vestele sudah tahu dengan festival yang sering diadakan di kerajaan ini. Sebelumnya dia tidak pernah tertarik dengan festival itu, namun entah mengapa kini ia ingin mengunjungi festival itu. "Kapan festival itu akan diadakan?"

            "Satu minggu lagi. Anda bisa datang jika anda mau. Anda pasti tahu jika kerajaan ini sangat menghormati makhluk supernatural."

            Vestele mengangguk pelan. Ia kemudian kembali ke rumah pohonnya setelah selesai berbicara dengan mereka. Ia menatap barang-barang yang ada di rumahnya dan mendesah pelan. Sepertinya ia memang harus pergi ke festival itu.

            Vestele terlahir kembali di dunia antah berantah ini. Ia terlahir sebagai peri yang merupakan makhluk supernatural. Makhluk supernatural memiliki kedudukan yang sama dengan bangsawan di dunia ini.

            Sebagai peri, Vestele tidak membutuhkan makanan sama sekali. Ia mengambil energi yang dihasilkan oleh tanaman dan energinya akan keluar lalu diambil kembali oleh tanaman. Karena itulah peri benar-benar bergantung dengan tanaman.

            Vestele sudah berumur empat puluh tahun, namun fisiknya tetap berada pada saat ia berusia dua puluh tahun. Peri adalah makhluk yang tidak bisa mati. Jika mereka sudah lelah dengan kehidupan mereka, maka mereka akan menyatukan energi mereka dengan alam. Dengan begitu mereka akan menghilang dari dunia ini.

            Vestele belum memiliki rencana untuk mati. Di kehidupan sebelumnya ia hanya hidup hingga berusia tiga puluh lima tahun. Ada banyak sekali hal yang ia sesali di kehidupannya itu. Kini ia ingin menikmati hidupnya lebih lama lagi.

            "Vestele, kenapa kau tidak pernah mengunjungi ayah dan ibumu ini? Kamilah yang selalu berkunjung ke rumahmu. Setidaknya jadilah anak yang berbakti," ucap Arel.

            Vestele mengernyit ketika melihat ayah dan ibunya yang tiba-tiba sudah berada di rumah pohonnya. "Oh ayolah. Aku bahkan tidak tahu di mana kalian berada. Setiap aku berkunjung ke rumah kalian, kalian tidak pernah ada di rumah."

            Elisen tertawa kecil mendengar hal itu. "Kau tahu jika para penyihir sudah menciptakan alat sihir untuk menghubungi orang lain. Aku sudah memberikanmu alat sihir itu. Namun sepertinya kau tidak pernah memakainya."

            "Bukankah kita semua berasal dari bumi? Aku yakin ponsel sudah ada sebelum kau mati. Aku rasa kita hanya berbeda dua puluh tahun. Apakah kau benar-benar membenci kehidupanmu yang dulu hingga kau malas memakai alat sihir itu?" tanya Arel.

            Sudah hal yang umum jika para makhluk supernatural mengingat kehidupan mereka yang sebelumnya. Entah mengapa Vestele mendapatkan orang tua yang sama-sama berada dari bumi. Kesamaan dari keluarga kecil itu adalah kehidupan mereka dulu sangat menyedihkan.

Let's Change The Route [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang