cake coklat

7 2 0
                                    

"lo itu niat idup gak si?"

fisha memutar bola matanya malas.

dina mulai lagi.

dapat di pastikan dalam waktu setengah jam kedepan ocehannya pasti akan di dominasi wejangan dan suruhan untuk berpacaran

"cari cowok sono!"

see?

fisha masih diam saja sambil mengaduk-aduk minumannya tanpa minat.

"arah jam sembilan. liat noh. ada cogan."

"di galeri hape gue juga banyak cogan" ucap fisha tanpa menoleh ke arah yang di tunjuk dina.

"itu mah beda cerita nyet!"dina menjitak kepala fisha. membuat yang dijitak jadi mendengus. "kim taehyung mana mau pacaran sama lo."

"yaudah si."

"gini ya fis. gue kayak gini, demi kebaikan lo. gue gak mau nanti pas udah tua lo nyesel karna gak pernah pacaran."

fisha mengangguk-ngagguk tanpa minat. ia sudah terlalu malas untuk berdebat.

"padahal kalo diitung-itung, banyak banget cowok yang naksir sama lo. cuma lo nya aja yang terlalu cuek."

fisha tak menanggapi. masih asyik mengaduk-aduk minumannya.

"atau sebenernya lo suka sama gue ya?! apa itu alasan lo selama ini gak pernah ngelirik cowok?!"

fisha melotot. lalu menonyor kepala dina kesal "enak aja lo!"

"abisnya... lo gak pernah cerita tentang cowok yang lo suka sama gue. di sekolah juga lo keliatan cuek banget sama spesies yang di namakan cowok. bisa aja kan lo belok"

"gila aja lu. gak semuanya harus di ceritain sama orang lain kali."

"oh jadi selama ini lo juga pernah suka cowok? gue kira lo bener-bener belok"

"pernah lah. tapi gak pernah gue ceritain ke siapa-siapa. bahkan mama aja gak pernah tau."

"emang ngapa sih?"

"Privasi."

dina melipat kedua tangannya di depan dada sambil merenggut. "nyebelin"

"bodo."

"maaf mbak?" seorang pelayan wanita berdiri di samping meja mereka. membuat dina dan fisha kompak menoleh.

"ini dari mas yang duduk di meja itu. katanya buat mbak yang pake baju putih" kata pelayan tersebut menyerahkan sebuah cake coklat sambil menunjuk ke arah yang tadi dina tunjuk.

baju putih?
itu fisha

fisha tersenyum dan tidak lupa juga berterima kasih pada pelayan tersebut.

dina mulai heboh menggoyang-goyangkan tangan fisha. "anjirr lucky banget lo! cogan woy cogan! gasskeun lah!"

"lo udah selesai makan belom?" tanya fisha sambil memasukkan ponselnya pada tas selempangnya.

dina melirik piring cakenya yang sudah kosong "kenapa Emang? "

"yok cabut."

"lah cake nya belo--"

"udah ayok."

fisha beranjak. tak lupa dibawanya juga cake coklat tadi. ia menghampiri meja yang di tunjukkan pelayan tadi dengan langkah santai.

di meja itu, beberapa pemuda langsung menoleh ke arahnya. senyum seorang pemuda disana mengembang.

"sorry ini dari siapa ya?" tanya fisha

"dari gue. kamu suka? kalo suka, kenalan yuk" jawab seorang pemuda dengan senyuman anehnya. pemuda itu mengulurkan tangannya.

fisha tersenyum tipis lalu menaruh cake coklat itu di tangan sang pemuda. "thanks" fisha tersenyum manis. tapi dalam sedetik ekspresinya berubah menjadi dingin. "but sorry, gue alergi coklat." katanya datar lalu berlalu pergi diikuti dina yang mengekor dengan ekspresi cengo.

omong kosong.

semua makanan yang berbau coklat adalah makanan favorit fisha. bahkah saat mama melarangnya memakan segala hal yang berbau coklat, fisha akan tetap diam-diam memakan sebungkus coklat di kamarnya.

"alergi coklat" hanya alasan fisha untuk menolak.

sedangkan di meja itu, para pemuda itu masih tercengang. tak menyangka akan di perlakukan sedemikian dingin oleh seorang cewek cantik.



**

hai.
semoga betah ya baca cerita ini.
14,02,2021












secret storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang