Magang

8 0 0
                                    

Joy adalah mahasiswa FK di salah satu universitas di Jakarta. Dia tinggal di kost dekat kampusnya. Untuk membiayai kebutuhan nya ia kuliah sambil bekerja sebagai make up artist. Itupun ia hanya bekerja ketika dapat callingan. Tapi sekalinya dapat callingan bayarannya bukan main. Walaupun begitu ia lebih memilih tetap ngekost karena ia adalah orang yang mudah merasa kesepian.

Di kostan, ia satu kost dengan sahabatnya yang satu fakultas dengannya yaitu Wendy. Mereka sudah bersahabat sejak awal masuk SMP. Sama halnya dengan Joy, Wendy juga kerja sambilan di sebuah salon dekat kostan.

Sebagai mahasiswa FK, Wendy dan Joy juga ikut serta menjadi mahasiswa magang di rumah sakit. Mereka akan mulai praktek malam ini. Ada seorang dokter disana yang akan membantu mereka mengarahkan apa saja yang harus mereka kerjakan saat magang. Ia adalah Irene. Bukan hanya dokter, ia juga sering membimbing mahasiswa kedokteran yang sedang menjalankan praktek sebagai maba. Kali ini giliran Wendy dan Joy yang akan mendapat giliran untuk magang dirumah sakit.

Rumah Sakit

"Baik, sekarang saya akan memberikan bimbingan untuk kalian mengenai anatomi tubuh manusia. Didepan kita sudah ada sebuah jasad yang diawetkan untuk digunakan sebagai media praktek mahasiswa kedokteran seperti kalian. Blabla..." Jelas Bu Irene panjang×lebar

"Saya tinggal dulu sebentar ya, karena saya harus menemui pasien yang sudah menunggu di ruangan saya" ucap Bu Irene meninggalkan laboratorium

Ini pertama kalinya baik Wendy dan Joy berhadapan dengan mayat manusia yang masih utuh lengkap dengan kepala beserta kedua tangan dan kaki. Tapi mayat tersebut masih ditutupi dengan kain putih.

"Ini Bu Irene kemana sih? Moso iya kita ditinggal begitu aja apalagi harus ketemu ama beginian" nyinyir Joy

"Udah jadi tugas mahasiswa kedokteran ya begini, jadi kalo lo nanganin pasien gak kaget" Wendy menepis tangan Joy

"Btw gua aus ni, gua mau beli minuman lo kalo gak mau ikut yaudah disini aja berduaan dah tu ama itu mayat" Joy meninggalkan Wendy sendirian

"Enak aja lo kalo ngomong, gua harus ikut lah" Wendy menyusul Joy keluar laboratorium

Untuk pergi ke kantin harus melewati lorong yang panjang dan sepi.

"Weh Kinderjoy, perasaan gua gak enak nih, mana sepi banget lagi kaya gak ada tanda-tanda kehidupan" ucap Wendy memegang tangan nya

"Untung gua udah punya pengalaman jadi ya gak usah terlalu mikirin begituan deh" sahut Joy dengan watados

"Lo jangan belagu deh, disini kita tuh orang baru dan gua gak mau kalo ada kejadian yang enggak diinginkan" Wendy menatap sinis Joy

Melewati koridor, mereka bertemu dengan sesosok dokter laki-laki yang tampaknya masih muda dan usianya tidak jauh beda dari Wendy dan Joy. Namun wajah dokter tersebut terlihat kaku dan tidak tersenyum sama sekali walaupun baru bertemu dengan mahasiswa yang baru magang disini. Wajahnya juga terlihat pucat seperti orang yang sedang sakit. Dia mengenakan nametag disebelah kanan tertera nama 'Roni'

"Permisi pak dokter, boleh nanya kantin dimana ya?" Tanya Joy ramah

"Kalian tinggal belok ke kiri terus ke kanan nanti ada kantin disana" jawab dokter tersebut tanpa menatap ke arah Joy

Percuma ganteng kalo dingin macam es batu ~Wendy

Sampailah mereka di kantin yang cukup ramai. Joy memesan es teh manis sedangkan Wendy memesan jus melon.

10 menit kemudian pesanan datang. Ternyata di kantin mereka bertemu dengan Bu Irene.

"Lho, kalian sudah selesai?" Tanya Bu Irene

"Kita mau ganjel perut dulu Bu, kasian cacing-cacing di perut saya ngedumel" ucap Wendy tertawa

"Bu, ibu kenal sama yang namanya dokter Roni enggak?" Tanya Wendy menatap Bu Irene

"Orangnya Bu, dingin banget padahal sama maba kayak kita aja ngalahin es batu dingin nya" Joy ikut mengompori

"Dokter Roni sudah meninggal seminggu yang lalu karena sakit kanker otak. Dia minta jenazah nya buat enggak dimakamin tapi diawetkan untuk media praktek anatomi buat mahasiswa magang disini" kata Bu Irene sambil menunjukkan foto dokter Roni di hp nya

"Bu, itu kok mirip sama jenazah yang ada di lab sih?" Wendy mengerutkan dahi

"Iya memang, itu adalah jenazah dokter Roni" Bu Irene menganggukan kepala

Lha terus yang kita temuin di koridor siapa?  ~Wendy

Tadi gua ngajak ngomong siapa dong? ~Joy




TBC
Jangan lupa vote yaa

















CREEPY PASTA-KPOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang