;
Kutatap tanda bertanda kiri dengan julur-julur dedaunan yang mengelilingi. Terlihat rapuh dan terdapat karat di sana sini, menghiburku untuk tetap bertahan di saat kenangan akan tiap senti yang mengingatkanku padamu. Kepada seseorang yang kemungkinan besar pun tak mencemaskanku, atau bahkan tak mengenaliku; setelah semua yang terjadi.
Masih bisa kulihat senyum kotakmu di saat kita berbelanja di swalayan ujung sana. Ketika aku akan menaiki kereta dorong dan kau akan menggelitiku dengan jarimu dari balik jeruji kereta yang kecil. Kita akan dipanggil oleh para konstabel yang mengacung dengan tongkatnya, lalu kita akan keluar dari sana tanpa melepaskan kontak mata pada kagumnya rasa.
Pernah kau bilang bahwa sebuah kisah cinta itu andaikan Aristoteles tidak berada pada zaman arkais. Kau bilang bahwa kisah cinta itu andaikan Romeo dan Juliet tidak saling mengenal dan keduanya hanya bermitra sebagai saudara yang melakukan seks hanya sebagai keperluan. Kau mencemari sains, pun juga mencemari Shakespeare. Namun, apa peduliku? Aku hanya peduli pada celana kargo yang kau kenakan di tiap kita bepergian, atau pada kaus polos berwarna hitam yang kau kenakan di tiap kita berkeliling ke pinggiran. Kita sesederhana itu, seperti ketika kau berbincang soal hal-hal eksklusif yang kau tentatifkan, kita tak pernah berhitung lama.
"Di bagian bumi mana menurutmu yang paling indah?" kataku pada suatu malam, di saat hamparan penduduk di balkon-balkonnya juga sedang menatapi koran. Lalu kau memalingkan wajah dari koranmu, tersenyum simpul dengan ujung bibir yang terangkat kecil, juga dengusan hidung yang menandakan betapa konyol dan klise sebuah pertanyaan dari anak kecil.
"Aku ingin berkata bahwa di mana pun itu karena kau lucu, tapi kau masih kecil. Kau belum bisa mengajakku kencan menggunakan Rolls Royce ataupun Jaguar yang kausuka. Kau belum bisa mengajakku kencan dengan kata-kata atraktifmu kalau begitu. Kau masih kecil, Jungkook."
Namun, seandainya kau sekarang melihat pada ponselmu, kau bisa melihat pesanku yang berkata bahwa aku sudah mendapatkan lisensi. Hanya untukmu, hanya agar kau bersedia duduk bersamaku di Jaguar sialan ini.
Aku mengerti betapa tidak tahu malunya Tuhan ketika memandang ribuan surat yang mengakar di pohon takdir, begitu menjulang memakan langit yang telah termakan langit, begitu tinggi sampai kau merasa pohon Jack saja tak akan pernah sesukar ini. Lalu, ketika Tuhan melihat surat yang kautanam dan kausiram di tiap jam 2 malam saat kau terjaga, Dia tak acuh.
Aku tahu betapa memesonanya gadis itu. Aku tahu di tiap aku becermin bahwa kau tak pernah bersungguh-sungguh pada perkataanmu soal lisensi maupun Jaguar. Ketika kuhadapkan kepada cermin dan kurasakan bahwa wajahku tak akan semanis wajahnya, ingin kukuliti kulit serta perut; juga betis serta rambut; semua akan kukuliti andaikan kau bersedia melihatku.
"Kau tidak menghubungiku sama sekali? Aku mengirimu pesan," kukatakan itu ketika aku berkunjung ke rumahmu, tidak tahu malu saat sebuah pesta besar terhalangkan oleh bahumu yang lebar dan kakimu yang panjang. Kau melihatku, ragu, ditemani suara perempuan yang meneriakimu agar kau cepat datang sehingga wine yang kalian hidangkan akan senang.
"Aku tidak melihat pesanmu, Jungkook."
"Di antara lima pesan yang kukirimkan? Setelah aku takut mengirimkan dua puluh pesan lagi yang kusimpan sebagai draft sebab aku takut kau menganggapku orang gila?" aku berkata, betapa naifnya! Betapa bodohnya! Lisensi milikku kutunjukkan di wajahmu dan kau memandangku sendu. "Aku mendapatkan ini berkatmu, terima kasih. Kukira Sacramento ataupun San Diego akan tetap sama tanpamu, meskipun semua orang tahu kalau tempat itu begitu bajingan."
"Jungkook, dengarkan aku, aku hanya sedang pada fase ragu."
"Di tiap aku memandangmu juga aku selalu ragu, Taehyung. Aku selalu ingin membunuh keraguanku dengan membandingkan diriku dengan perempuan itu. Mungkinkah ini karena aku laki-laki? Atau karena aku tak sehebat dirinya? Maafkan aku karena kau pernah dicintai oleh seorang laki-laki, atau seseorang sepertiku."
I just want to hear your voice again, laughing in your car again.
;
KAMU SEDANG MEMBACA
Fluorescent Adolescent; drabbles
ФанфикHanya kumpulan stories pendek tentang kapal apa pun (re: Minyoon, Taekook, Namjin, etc). P.S. Homophobic, please rot in hell. 2021, pao.