Part 1

49 4 0
                                    



Rasa untuk Reyhan | Jay

♡♡


Mahesa menatap jengah sahabatnya yang dari tadi sibuk dengan  gedgetnya sedangkan di depannya ada cewek yang setia menunggunya sampai terkantuk-kantuk. Ingin menegur tapi mungkin akan percuma saja karena ini bukan pertama kalinya. Saat ini mereka berada ditempat tongkrongan yang berada di dekat sekolah mereka.

“Rey, kamu masih lama gak? Aku  udah ngantuk.”

Reyhan akhirnya mengalihkan perhatiannya. Menatap cewek di depannya yang tampak menahan kantuk. Reyhan mematikan ponselnya lalu membereskan barang-barangnya.

“Udah. Yuk balik.”

Cowok blasteran indo-amerika itu menghela napas kemudian menatap Mahesa sahabatnya yang menatapnya datar. Reyhan tau apa isi kepala sahabatnya tapi ia tidak peduli, dan akan membereskan nanti. Reyhan kemudian berpamitan lalu pergi bersama cewek yang sedari tadi menunggunya.

“Kita langsung pulang?”

“Terus lo mau kemana lagi?”

Reyhan memberikan helm pada Rayya tapi gadis itu tidak menerimanya, itu membuat Reyhan bingung.

“Kenapa gak di ambil?”

Rayya menatap Reyhan kesal “aku masih pengen jalan. Jalan sama kamu!”

Reyhan meghela napas “gue gak mau, ini juga udah malam”

“Tapi Rey aku masih pengen berdua sama kamu!” keukehnya

“Gue bilang gak,  ya enggak.” Bentak Reyhan

Rayya tersentak,  ini bukan pertama kalinya Reyhan membentaknya tapi kenapa kali ini sangat sakit. Rayya menghembuskan napasnya lalu mengangguk, ia mengambil helm yang berada di tangan Reyhan kemudian memakainya.

“Iya udah ayo pulang. Aku baru ingat kalau mama sendirian di rumah.”

Reyhan menatap gadis itu dengan perasaan yang sulit diartikan, ada raut kecewa di mata gadis itu dan penyebabnya adalah dirinya. Lagi.

Saat memastikan Rayya duduk dengan nyaman Reyhan langsung menjalankan motornya. Ia melirik ke spion motornya, melihat gadis cantik di belakangnya yang diam sambil melihat jalan yang tampak mulai sepi karena sudah larut.

Reyhan menghentikan motornya di sebuah rumah yang tidak terlalu besar. Ia menatap rumah itu dengan lamat yang mengundang kebingungan dari Rayya.

“Kaya pertama kali aja liat rumah aku. Habis lulus, aku bakal kerja buat besarin rumah kok. Biar kalau kamu nganter aku pulang gak malu.”

Reyhan hanya diam menatap wajah gadis itu yang selalu cantik setiap hari. Dan Reyhan tentu saja tidak pernah bosan melihatnya. (tapi tadi lo cuekin dia bambang)

“Gue balik. Masuk, langsung kunci pintu, jendela juga jangan lupa di kunci. Cuci muka juga biar bersih,  gak mau kan kalau Sean jauhin lo cuma gara-gara muka lo kotor”

Rayya tersenyum lebar mendengar perkataan Reyhan yang menurutnya ungkapan perhatian itu. Ia semakin di buat jatuh cinta oleh sosok pemuda dingin itu. Rayya mengangguk dengan senyum yang belum juga pudar.

“Gue balik.”

Setelah mengatakan itu. Hanya punggung Reyhan yang di lihat Rayya. Gadis itu memegang dada kirinya yang tampaknya berdebar sangat kencang. Pipinya juga bersemu, gadis ini memang semakin jatuh cinta.

Mungkin kalian bingung dengan hubungan keduanya. Apakah mereka berpacaran atau hanya sekedar teman tapi saling suka. Aku tidak akan memberitahunya sekarang, kalian akan tahu dengan sendirinya.




















Reyhan memasuki rumah nya yang tampak sepi, tumben sekali pikirnya. Biasanya rumah akan sangat berisik karena ulah adik  yang hyperaktif.  Pemuda itu menyusuri ruang santai yang kosong tidak berpenghuni, ia mengernyit bingung. kemana semua orang.

Reyhan mengintip di balik tembok ruang makan yang luas itu. Kosong. Sepertinya mereka sudah tidur karena mengingat waktu sudah larut. Ia menatap sesuatu di tangannya, padahal ia membeli salad buah kesukaan adiknya.

“Taruh kulkas aja deh.”

Namun saat Reyhan hendak membuka pintu kulkas, seseorang memegang pundaknya. Sontak saja Reyhan berteriak sambil berbalik tapi naas. Plastik yang di bawanya malah mengenai wajah orang itu. Masalahya salat buah yang di bawanya di taruh di sebuah taperware sedang.

“BANG REYHAN MATA AKU”

Reyhan panik saat tau orang yang memegang pundaknnya. Ia langsung menjatuhkan bawaannya dan menghampiri adiknya yang terus memegang matanya.

“Astaga, dek maafin abang. Coba mana matanya, jangan di tekan”

Reyhan menarik tangan halus milik adiknya yang terus menekan mata sebelah kanannya. Ia sangat khawatir saat melihat mata adiknya yang merah karena ulahnya.

Asean mulai menangis meraung dan itu membuat Reyhan bertambah panik. Apa sakit sekali? Tentu saja bodoh. Adiknya tidak terbiasa.

“Sean, jangan nangis. Nnti matanya tambah sakit,  sini abang obatin aja ya.”

Reyhan menarik pelan tangan Sean lalu mendudukkannya di kursi meja makan. Reyhan kemudian dengan cepat mengambil kotak p3k di dapur. Saat kembali, ia sudah melihat kedua orang tuanya yang membujuk adiknya untuk diam.

“Sini abang obatin matanya.”

Reyhan yang hendak mengobati mata adiknya langsung kaget saat tangannya di tepis kasar oleh mama nya. Reyhan menatap wajah mamanya yang tampak marah, kemudian mentap ayahnya yang diam saja.

“Biar saya saja. Dasar tidak berguna jadi kakak. Taunya hanya menyusahkan”

Ucapan pedas mama nya membuat Reyhan yang semulanya berjongkok langsung berdiri dan menyaksikan mama nya yang sibuk mengobati adiknya yang tmpak kesakitan.

Reyhan kebal. Terbiasa dengan situasi ini. Sudah jadi makanan sehari-hari nya saat ia melakukan kesalahan walau sekecil apapun. Kemudian matanya menangkap wajah adiknya yang menatapnya sendu. Ia tersenyum kemudian mengangguk lalu berjalan menuju kamar. Tapi sebelum itu Reyhan mengambil salad buah yang di dbeli untuk sean membawanya ke kamar,

Reyhan memasuki kamarnya. Menaruh salad itu di meja belajarnya yang terdapat banyak barang adiknya. Bisa Reyhan tebak adiknya pasti seharian ini di kamarnya, dan ia tidak mempermasalahkan itu. Matanya menatap kosong kedepan, memikirkan apa saja yang terjadi hari ini.








.....

Kalian bisa tinggalin cerita ini kalau menurut kalian bosan. Jika suka jangan lupa tinggalkan jejak agar author bisa semangat buat nulis.




 Jika suka jangan lupa tinggalkan jejak agar author bisa semangat buat nulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenalan dulu sama Abang Reyhan

Nama : Reyhan Rifayyazin
Umur : 20 Tahun
Hobi   : Main Musik
Anak pertama dari dua bersaudara

Setelah ini kalian bakal tau sendiri, seperti apa Reyhan dan bagaimana orang nya.

Dunia khayalan
Engene ❤💜💙💜💚🧡

Rasa Untuk Reyhan | JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang