Rasa Untuk Reyhan | Jay♡♡
Reyhan memasuki ruangan yang mulai ramai, karena 10 menit lagi dosen akan segera masuk. Tapi dia belum melihat sahabatnya, padahal ini adalah mata kuliah penting. Reyhan membuka hp nya kemudian mengirim pesan pada Sean adiknya.
Reyhan melihat ke arah pintu yang di mana sahabatnya baru saja datang sambil berjalan santai. Tidak lupa dengan permen yang setia berada di mulutnya.
"Bisa gak pagi-pagi jangan makan permen dulu. Lo kaya bocah 5 tahun tahu gak."
Reyhan menatap malas sahabatnya yang tidak pernah mau mendengarkan perkataannya.
"Ya elah, Rey-Rey. Kek mama gue tahu gak lo."
"Ini tuh biar mulut gak bau. Nih kalau gk percaya, haaah..."
Reyhan reflek memundurkan wajahnya kala sahabatnya mulai mengeluarkan angin bangkai dari mulutnya. Dasar gila.
"Goblok!Mati aja lo sono."
"Gue mati nanti Lo bakal kangen. Soalnya gue orangnya ngangenin."
Reyhan menoyor kepala sahabatnya dengan kuat. Membuat sang empu mengadu kesakitan.
"Tega lu, beb. Gue gak bisa di giniin." Dramanya yang membuat Reyhan bergidik ngeri.
"Tumben jam segini baru dateng?."
Azka menaikkan alisnya lalu terkekeh, "habis nganterin Salwa."
Reyhan mengangguk paham. Salwa adalah gebetan sahabatnya yang sampai sekarang belum juga jadian. Padahal keduanya sudah kenal lama, tapi Azka yang tidak berani mengajaknya berpacaran.
"Belum juga ? Nanti ada yang gebet duluan baru tahu rasa lo." Ejek Reyhan membuat Azka menoyor kepalanya.
"Belum waktunya." ucap Azka kemudian terkekeh
Reyhan melihat jam tangannya yang sekarang sudah menunjukkan pukul 11, tapi dosen bersangkutan belum juga datang.
"Habis ini lo mau kemana?"
Reyhan melirik Azka dengan singkat lalu mengecek hp-nya. Ia mengecek jadwal apa saja di catat di memo, maklum Reyhan memiliki daya ingat yang lemah tapi tidak buruk. Ia masih bisa mengingat materi yang di beri dosen.
"Gue nanti sore ada jadwal manggung di caffe milik bang Mahen. Habis itu jemput Sean, malamnya ke tempat biasa." jelas Reyhan setelah mengecek jadwalnya
Azka mengangguk paham. Ia tahu sahabatnya ini sering manggung di cafe-cafe untuk sekedar menambah uang saku. Azka tidak paham kenapa seorang Reyhan yang di ketahuinya seorang orang berada malah menjadi penyanyi caffe kecil.
Azka mengenal Reyhan semenjak awal masuk kuliah. Pertemuan keduanya berawal saat mereka di hukum karena terlambat saat PKKMB dan kebetulan juga mereka sejurusan. hingga sekarang, kedua dekat dan menjadi teman yang saling bergantung satu sama lain.
Reyhan menuju parkiran, ia terburu-buru karena harus menjemput Sean di sekolah. Ia melewatkan satu jam dan setelah sampai ia panik karena sekolah adiknya sudah sepi. Reyhan menyisir rambutnya ke belakang, merasa frustasi karena bingung harus mencari adiknya kemana. Sean adiknya tidak pernah menaiki kendaraan umum karena tidak di izinkan oleh mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Untuk Reyhan | Jay
Teen FictionRayya menatap Reyhan kesal "aku masih pengen jalan. Jalan sama kamu!" Reyhan meghela napas "gue gak mau, ini juga udah malam" "Tapi Rey aku masih pengen berdua sama kamu!" keukehnya "Gue bilang gak, ya enggak." Bentak Reyhan ..... Namanya Reyhan Pe...