Tiup...tiup...tiup...
Seorang ibu yang telah menanti kelahiran bayi ini terlalu lama. Akhirnya bisa dilahirkan setelah 10 tahun penantian.
"Nyonya Marchiones Marry tarik napas Anda dalam-dalam dan buang secara perlahan kepala bayi mulai terlihat."
Tabib yang membantunya melahirkan seorang bayi untuk menarik napas panjang dan membuangnya.
Wanita itu adalah Marchiones Marry merupakan pasangan dari Marquis Marlin yang menguasai wilayah Timur.
Marchiones Marry harus bertahan untuk bayi yang ditunggunya bersama suaminya. Ini juga rasa terima kasihnya karena suaminya begitu setia dan mencintainya.
Bahkan ketika ia meminta suaminya untuk menikah lagi dan mengambil selir, suaminya menentang keras permintaan ini.
Di sisi lain Marquis Marlin yang berdiri di luar pintu nampak gelisah sekaligus matanya memerah kala mendengar jeritan sakit dari istri tercintanya.
Langkahnya yang panjang mondar-mandir dari tempatnya berdiri dan tak lupa melihat pintu itu berulang kali menunggu tangisan bayi.
"Tuanku, ada baiknya Anda duduk dan mendoakan Nyonya."
Kata kepala pelayan tuannya melakukan kegiatan ini lebih dari 8 jam lamanya.
"Sebastian biarkan saya tetap seperti ini. Saya khawatir dengan kondisi istri saya yang pertama kalinya melahirkan dan saya tahu itu terasa menyakitkan baginya."
Lemah Marquis Marlin menyipitkan matanya merasakan sakit yang sama dirasakan istrinya.
Terlebih lagi bayinya yang akan lahir ke dunia akan menentang langit.
Sesuai dengan kejadian 1 tahun lalu di mana saat itu. Mereka menyelamatkan seorang pengemis tua yang di injak-injak oleh ksatria yang sedang mengawal bangsawan lain.
"Keributan apa di luar?"
Marchiones Marry mendengar keributan dan ia benci kebisingan yang menindas orang kecil.
Marchiones Marry membuka jendela dan meminta kereta kuda berhenti dan menanyakan hal tersebut.
Wakil kapten dari Keluarga Marquis Marlin menjawabnya di atas kudanya.
"Lapor Nyonya, pengawal dari bangsawan Count Azaff memberi hukuman kepada seorang pengemis tua. Karena berani menabrak dan mengotori kereta milik bangsawan itu."
Saori merasa kasihan juga kepada pengemis itu, tapi ia tidak memiliki hak untuk mencampuri masalah seorang bangsawan bahkan ia sedang dalam masa tugas mengantar tuan dan nyonyanya kembali ke kediaman mereka.
Setelah dari perjalanan jauh dari ibu kota, mengingat kerajaan sedang mengadakan pesta dan mengundang bangsawan terhormat lainnya untuk ikut bergabung.
Marchiones Marry menoleh ke arah suaminya yang sedang sibuk membaca berkas.
"Suamiku, saya ingin menghentikan kereta kuda ini. Apakah itu tidak masalah?"
Tanya Marchiones Marry mencoba meminta izin suaminya agar menghentikan kereta kuda ini sekaligus memberikan tanda bahwa dia memiliki maksud lain.
Marquis Marlin yang sibuk mendongak ke arah istrinya terlihat tidak baik-baik saja. Dia menaruh berkas pentingnya.
Tangan kanannya mengarah ke arah atas kepala istrinya dan mengelus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Glory Of Darkness
FantasyKeputusaan demi keputusaan menghampiri seorang pemuda yang memiliki masa lalu sebagai orang yang tidak berguna. Di masa lalu Fadel hanyalah seorang pengangguran yang tidak diinginkan oleh Ayahnya. Kebiasaan buruknya adalah bermain game dan kurang be...