Cerita Dalam Sekolah Formal

4 1 2
                                    

  Ini adalah kali pertama Allen masuk sekolah formal setelah sebelumnya ia belajar dengan homeschooling karena ia memiliki bekas luka kecelakaan di mata sebelah kiri dan sebagian wajahnya, hal ini membuat Allen tidak percaya diri. Meski begitu Allen adalah anak yang baik, ramah dan suka menolong orang yang kesusahan tanpa pandang bulu.

Ditambah ia adalah anak yang sangat pintar dengan iQ 100, membuatnya disukai banyak teman dikelasnya walaupun terkadang beberapa anak sungkan jika menatap wajahnya. Namun ia tetap tersenyum dengan itu. Tiba saatnya ujian Sains, ini merupakan mata pelajaran favoritnya, sudah lama Allen menantikan ujian ini.

Karena terlalu bersemangat Allen menyelesaikan ujiannya sangat awal dibanding teman-teman lainya yang masih sibuk dengan kertas berisikan banyak soal sains itu. Setelah beberapa menit meletakan kepalanya di meja karena bosan Allen menengokkan kepalanya ke arah samping, terlihat Ellgar salah satu murid di kelas itu sepertinya sedang kesusahan menjawab soal ujian.

Berkali kali ia menggerutu sambil mengacak acak rambut gelapnya dan mengusap dahinya. Melihat Ellgar kesulitan, diam-diam Allen menunjukkan kertas jawaban ujiannya. Ellgar pun dengan cepat menyalin kertas yang berisikan banyak huruf dan angka itu

 “Terimakasih” kata Ellgar sambil mengacungkan jempol dibalik kertas yang di berdirikan

“Kringggggg” bel istirahat sudah berbunyi pertanda waktu mengerjakan soal ujian sudah habis. Bu guru berkeliling kelas mengecek masing-masing meja murid lalu mengambil kertas ujian yang ada di atas meja dan kembali ke meja guru di muka kelas dan langsung mengoreksi hasil jawaban ujian itu.

 “Allen” Bu guru memanggil nama Allen pertama

“Kerja bagus Nak” kata Bu guru sambi tersenyum ke arah Allen.

“Lalu Ellgar” lanjut Bu guru. Sepertinya Ellgar sedikit bingung namanya di panggil sangat awal

“Ya Bu, apa ada yang salah?” kata Ellgar ragu-ragu

“Loh kenapa kamu bertanya seperti itu? Ini hasil ujianmu”

Melihat kertas yang diberi Bu Guru itu membuat hatinya sangat senang senyumnya sangat lebar sambil bersorak “Yes!” dan meninjukan tangan ke udara

“Lihat Allen aku mendapatkan nilai 90” Ellgar menunjukkan kertas jawabannya tepat di depan muka Allen. Allen membalas acungan jempol

“Akanku traktir kau makanan di kantin nanti” bisik Ellgar ke telinga Allen, ia pun mengangguk setuju. Sejak saat itu Ellgar dan Allen menjadi teman dekat dan selalu bersama kemanapun itu.

Sesekali juga Ellgar membela teman baiknya itu jika ada yang meledeknya

“Hei, kenapa muka dia seperti itu?” tanya salah satu anak yang sedang bermain di taman itu

“Apakah ayah kamu seorang alien? Hahaha” sahut teman sebelahnya lagi

Mendengar teman baiknya di ejek Ellgar langsung pasang badan dan melayangkan tinju dengan kedua tangannya ke muka dua anak itu “buuugh” pukulan itu membuat dua anak itu jatuh tersungkur dan langsung lari terbirit birit

“Masalah selesai” ucap ellgar kepada Allen sambil menepukan tangan seolah olah telapak tangannya itu kotor.

“Kau tidak boleh seperti itu Ellgar itu tidak baik” protes Allen

“Ssssst” potong Ellgar sambil menyeret lengan Allen keluar taman bermain itu.

Beberapa hari pertemanan dua anak laki-laki itu berlangsung sangat baik mereka sering bermain dan belajar bersama. Sampai suatu pagi saat Allen ingin masuk kelas tiba-tiba langkah kakinya terhenti oleh suara obrolan Ellgar dengan beberapa anak di kelas.

Cerita Dalam Sekolah Formal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang