"Kak... Aku mohoon... Jangan" mohonku. Tanganku tertarik dikedua sisi membuat pergerakkan tanganku sangat minim.
"Aku hanya mendengar permohonan jangan berhenti" ia mengedipkan matanya padaku. "Jadi... Kita mulai mencicipimu dari mana sayang?"
"Tp katanya ketuanya tidak pernah diketahui?" Tanya Rose
"Dengar-dengar dia Jin" sahut Jennie
Aku terkejut saat mendengar bahwa Jin adalah ketuanya?
"Jin?" Ulangku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jin adalah salah satu senior yang sering bersamaku saat semester lalu di pelajaran biokimia?. Aku menepis hal itu, tidak mungkin, dia selama ini sangat baik dan mau menemaniku sepanjang semester itu. Dia sangat ramah, baik dan pintar.
"Belum terbukti sih, tp ada yg pernah bertanya pada salah satu member BTS bahwa ketuanya sangat tidak diperbolehkan untuk diketahui. Seorang wanita sampai harus bertaruh sepuluh ronde agar ia dapat beberapa clue yang tidak dapat terpecahkan"
"Katanya ketuanya memang tidak pernah turun tangan aktivitas klub itu... Tp sebenarnya dialah ketuanya... Katanya ia sangat hebat diranjang sih, tp siapa sih yang pernah merasakannya? Ketuanya saja memilih yang terbaik" Tanya Rose.
"Sera?" Tanya jiso yang khawatir karna aku hanya melamun.
"Ya" sahutku sedikit terkejut. "Tp kalo Jin, aku pikir tidak mungkin"
"Kau tau dia?"
"Dia menemaniku saat mata kuliah biokimia sepanjang semester lalu" maklum mereka berempat tidak mengambil mata kuliah itu, dan waktu mata kuliah biokimia sangat larut malam.
"Tp kau harus tetap berhati-hati Sera"
Aku mengangguk.
Tiba tiba dari ujung koridor, ada Jin yang berjalan melewati mereka.
"hai sera" sapanya sambil lalu saat melihatku diantara gerombolan ini.
"Hai" jawabku.
"Tp auranya sangat mengerikan" jelas Jennie setelah Jin berlalu.
Aku hanya berfikir saat kelas biokimia saat itu, memang banyak yang menjauhi kami saat itu. Tp aku kira itu karna aq yg tidak mengenal angkatan mereka, dan hanya Jin yang mau menemaniku. Benarkah dia ketua BTS?
"Sera, kau itu juga harus mulai peduli sekelilingmu juga" pesan Rose padaku, aku hanya mengangguk.
*
"Aku dengar dengar kau memang ditandai Sera?" Bisik Jennie shock saat akhirnya kami berdua bertemu di kelas Statistika.
