CUEK

244 27 33
                                    

E N J O Y Y !
______________________________

"Akhh, Tugas hidup gue!" teriaknya sambil menjatuhkan kepalanya diatas meja kantin.


"Udah tau tugas idup, ngapain lo anggurin goblok!" ucap Finta sahabatnya.

Kepala Nisa menggeleng pelan. Ia pun bingung. Mengapa ia terlalu meremehkan tugas sekolah yang semua orang oh tidak, semua teman-temannya sebagai tugas hidup. Termasuk Denisa sendiri.

"Lo sama Fino gimana? Masih lanjut?" tanya Finta yang membuat kepalanya terangkat sedikit.

Dengan tampang menyedihkan ia menggeleng pelan. Finta melotot mendapat jawaban itu. "Serius Lo? Demi apa lo udahan sama doi?"

"Iiiiih bukan itu maksud gue!" sungut Nisa.

"Teruuuusss?"

"Gue gak tau.." lirih gadis itu kembali menenggelamkan kepalanya.

"Pastiin dulu Nis, banyak yang nungguin kalian putus. Yakali Fino jomblo gitu aja. Gue aja mau kalo ditawar-"

"Apa-apaan lo?" sahut Nisa cepat.

Finta hanya tersenyum bodoh sambil mengangkat jarinya berbentuk peace. Ia hanya bercanda dengan kalimat itu. Mana mungkin ia mau jadi pelakor dihubungan sahabatnya sendiri. Oh Tidak, pria bercelana masih banyak. Jikalau kehabisan stok, pria bersarung di pondok pesantren Abi nya juga masih ada. Tenang.

"Turutin saran gue."

Nisa hanya mengangguk bodoh. Ia tak tau harus bagaimana menghadapi Fino yang sama cueknya dengan Nisa. Ia bahkan bingung dengan hubungan mereka. Tidak ada pergerakan sejak dulu.

"Lo sama doi gimana?" seru Nisa yang teringat dengan masalah Finta.

"Ya, gue mutusin kita udahan." jawab Finta cuek.

"Semoga lo seneng sama keputusan lo."

Nisa tau jikalau Finta sangat bergantung pada pacarnya. Finta sangat mirip dengan Nisa. Namun masalah mereka berbeda. Jika Nisa pacaran dengan cowok cuek, beda dengan Finta. Ia malah memilih cowok dingin yang sama keras kepala dengan dirinya.

Jam istirahat telah habis. Semua siswa melangkah ke kelas mereka masing-masing. Tapi, tidak dengan Nisa. Gadis itu malah berbelok ke arah perpustakaan dimana sang pujaan hati tengah sibuk dengan dunianya. Fino bukanlah anak kutu buku atau sejenisnya. Tapi memang karena cowok itu sangat tertarik dengan dunia bisnis dan teknologi sehingga membuatnya lebih sering menghabiskan waktu di ruangan pengap ini.

"Eh Nisa? Jam kosong, ya?" sapa Bu Mira yang bertugas sebagai penjaga perpustakaan.

Nisa mengangguk sopan seraya tersenyum sebagai jawaban. Ia kadang terlalu malas untuk berbicara. Jadi, biarkanlah ekspresinya yang lebih giat bekerja.

"Masuklah, dia masih di tempat biasa. Oh ya, ibu titip perpus sebentar ya."

Nisa kembali mengangguk dan kemudian melihat Bu Mira pergi dengan tergesa-gesa. Ia hanya mengangkat bahunya cuek. Kakinya belok di beberapa rak yang berisi buku-buku. Hingga sampai di pojok lantai dua ruangan itu. Matanya menangkap seseorang yang tengah berkutat dengan buku teknik di tangannya. Nisa yang memang tak berniat menganggu mengambil sebuah buku desain di rak dan mendekati Fino.

CUEK (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang