🌼prolog🌼

20 1 0
                                    

         Di pagi buta seorang gadis sudah siap dengan semangat untuk berlibur bersama keluarganya, kaki putih, dan  mulusnya mulai menuruni anak tangga sambil bersenandung, ia pikir hari ini akan menjadi hari istimewa baginya karna selain liburan bersama keluarga, ini juga hari ulang tahunnya.

"Mas, maksud kamu apa ngasih surat ini ke aku? apa kekurangan aku selama ini mas? Kenapa mas? Apa salah aku sampai mas pandu tega ngasih surat cerai ini?" Ucap Ratna dengan lantang

"Aku cuman mau kita cerai ... itu aja gak lebih, aku gak sanggup sama drama ini,  aku cinta sama orang  lain Rat." Ujar pandu menjawab Ratna dengan enteng

"Tapi selama ini kita baik-baik aja mas, kenapa semua ini terjadi secara tiba-tiba? mas aku GK mau cerai, kamu gak mikir nasib anak-anak kita hah?" Ucap Ratna yang sambil menggoyangkan tangan suaminya, dan berharap suaminya berubah pikiran namun nihil

Pandu telah mengambil keputusan itu maka akan terjadi, ia berjalan kearah lemari dan mengemas seluruh pakaiannya tanpa tersisa, sedangkan Ratna tak tahu harus bagai mana, ia terduduk lemas dan menangis sejadi-jadinya.

Dilain sisi rea melihat segalanya ikut menangis, rea bukan anak 5 tahun lagi hingga tak mengerti maksud dari kata cerai, rea berlari mendekati pandu dan langsung memeluk badan pandu.

"Ayah ... apa  ayah akan pergi meninggalkan kami? bagaimana dengan janji ayah? apa ayah marah karna rea minta liburan bersama? jika itu alasan ayah pergi rea gak jadi minta liburan."

Pelukan rea mengerat pada tubuh pandu, isakkan yang awalnya ditahan kini mulai terdengar.

Pandu membalas pelukan sang putri dengan tak kalah eratnya, berpisah dari putri kecilnya memang sangat sulit tapi ia tak punya pilihan lain untuk saat ini.

"Maafkan ayah yah tuan putri, ini sudah keputusan ayah" ucap pandu seraya mengelus pipi sang peri kecilnya

"Gak ayah gak boleh ninggalin bunda, bang Nathan, dan Rea"

Rea menangis dengan kencang, ia memberontak hingga pelukan pandu terlepas, ia berlari kearah sang bunda dan memeluk erat leher Ratna

"Hiks ... Bun, Bilang ke ayah jangan tinggalin kita, ini hari ulang tahun rea, rea gak minta hadiah apa-apa dari bunda sama ayah, rea cuman minta kita untuk selalu bersama" ucap rea dengan berlinang air mata

Ratna memusut pucuk kepala sang putri lalu mencium dahi, dan kedua pipinya dan memeluk erat tubuh rea dengan erat

"Maafkan bunda sayang, bunda gak bisa menahan ayah pergi" ucap Ratna yang juga menangis

Pandu selesai mengemas barangnya dan bersiap pergi, sebelum pergi pandu mengecup kening sang istri

"Suatu saat kamu akan mengerti, jaga anak-anak ya, dan maafkan aku"

Pandu beralih mengecup Lamat kening sang putri dengan hati yang sesak.

"Happy birthday prince, ayah pamit ya jangan nakal oke." Ucap pandu lalu bergegas pergi

_______________________🐡🐡🐡______________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai ... Hai ... Hai ...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana sama ceritanya? Asik gak?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya kalau di dalam ceritanya ada banyak kesalahan😅. Ini tuh karya pertamaku jadi maklumi saja banyak typonya🤭
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat menikmati❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dan jangan lupa meninggalkan jejakmu ya dengan cara vote dan komen di setiap chapter dan paragraf nya😉
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See you again🥰




raja untuk reaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang