08. dihukum

218 55 3
                                    

-REMINISCE: RAINBOY-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-REMINISCE: RAINBOY-





Jisung yang masih berdiri di sebelah Hayoung menoleh. Matanya memperhatikan Hayoung yang menunduk dengan tangan tak berhenti mengusap lengan.

"Kenapa? Kau sungguh phobia hujan?" Jisung bertanya.

Hayoung menoleh begitu mendapat pertanyaan itu. "Kalau iya kenapa?"

"Tidak kenapa-napa. Sepertinya hujan masih lama reda, bagaimana kalau kita masuk kembali ke lapangan? Daripada di sini, yang ada kau akan pingsan jika mendengar suara petir lagi," usul Jisung.

"Ta ... pi ..."

"Kenapa?"

"Aku harus menemui Sungchan, dia pasti mencariku," ungkap Hayoung.

"Dia belum pulang?" tanya Jisung.

"Tidak, dia sedang kumpulan dan aku menunggunya karena tak mau pulang sendirian."

"Ah, kalau begitu tidak ada pilihan lain. Kau harus menerobos hujan agar bisa kembali ke gedung sekolah."

"Tidak mau, aku tidak bisa menerobos hujan."

"Tidak ada pilihan lain." Jisung mencopot tasnya, lalu dia mencopot blazernya. Setelah menggendong tasnya lagi, ia menggunakan blazer itu untuk menutupi kepalanya dan juga kepala Hayoung.

Hayoung mendongak terkejut. "Apa-apaan?"

"Fokus berlari saja, dan tundukan kepalamu."

"Tidak mau. Kau gila?" Hayoung menggeser posisinya hingga menjauh dari Jisung.

"Ck! Kau mau menemui Sungchan atau tidak? Sudah, sebaiknya menurut saja. Fokus berlari, tundukan kepala. Jangan takut." Jisung kembali menutupi kepala Hayoung dengan blazer, lalu dia membawa Hayoung berlari menerobos hujan menuju gedung sekolah.

🌧️🌧️

Hayoung duduk sambil memeluk lututnya di atas kasur. Sekarang ini ia sedang menangis karena hujan kembali turun deras setelah tadi sempat reda. Melihat hujan saja membuat Hayoung ketakutan, ia selalu teringat kejadian dua tahun lalu. Orangtuanya meninggal karena kecelakaan akibat badai hujan. Mungkin karena Tuhan lebih menyayangi kedua orangtuanya, jadi Ia mengambil mereka lebih dulu, sedangkan dirinya masih bisa selamat.

"Hayoung-a." Doyoung membuka pintu kamar sambil memegang gelas yang sudah pasti berisi teh hangat untuk adiknya. Setelah itu ia berjalan menghampiri. "Kenapa kau menangis? Kenapa?" tanya Doyoung setelah menyimpan gelas ke nakas dan duduk ditepi kasur.

[✓] REMINISCE: RAINBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang