Asal Mula.
"Maaf pak, bu, tapi kami sudah berusaha sebaik mungkin. Namun keadaannya terlalu kritis dan sulit bagi kami untuk menindak lanjuti operasi." Ujar seorang lelaki paruh baya dengan kemeja berbalut jas putih."Mana mungkin, dok. Sebelumnya keadaan anak saya baik-baik saja." Seorang pria paruh baya lainnya yang duduk berhadapan menyanggah perkataan si lelaki dengan panggilan Dokter tersebut.
"Ya, tapi akibat benturan keras itu benar-benar memicu kerusakan saraf berlebih pada anak bapak dan ibu, ditambah kondisi tubuhnya yang lemah kami ragu untuk melanjutkan operasi berdasarkan banyaknya kemungkinan buruk yang akan terjadi." Ujar sang dokter sambil melepas kacamata-nya.
Sang ibu dari si anak yang dibicarakan menutup wajahnya pasrah, tak sanggup membayangkan keadaan si anak tersayang.
"Dok, apa benar prosedur operasi mengharuskan pasien sadar dari koma?" Ucap sang ayah final.
Sedangkan yang berjas putih menatap heran pada figur ayah di hadapannya ini, "Setidaknya setelah kondisinya membaik."
꧁☬☬꧂
Mungkin kalian tahu atau bahkan pernau berimajinasi, membayangkan sesuatu yang kalian inginkan, damba-dambakan dan idam-idamkan. Bahkan sampai berhalusinasi atau yang akrab kita dengar 'halu'.
Ya, halu memang nikmat, tapi pernahkah kalian berhalusinasi semenakjubkan diriku? Aku tebak belum. Ini ceritaku, namaku Aziel, panggil saja Ziel. Aku tinggal dan besar bersama keluarga yang terbilang berkecukupan, papa adalah manager di sebuah perusahaan kecil, sedangkan ibu adalah guru matematika sekolah menengah.
Tapi mereka tak pernah mengizinkanku keluar rumah sejak aku kecil. Aku tumbuh tanpa teman, tanpa orang disekelilingku, hanya tembok rumah yang menjadi pusat pandanganku setiap hari selama kurang lebih dua belas tahun. Kata papa, aku tidak bisa bertemu orang-orang karena rupaku yang jelek, tapi aku tidak percaya itu karena menurutku aku cukup tampan.
Karena penasaran yang sudah tak terbendung, malam ini aku melarikan diri. Dengan rencana yang sudah kusiapkan secara matang sejak seminggu lalu Om David datang. Ya, satu-satunya orang yang menyayangiku adalah om David, beliaulah yang pernah mengajakku berkeliling ke alun-alun kota saat usiaku delapan tahun. Dan kini aku berencana lari ke rumah om David yang letaknya tak jauh dari sini walau harus menaiki bus.
Saat kulihat papa sedang mandi dan mama sibuk memasak, aku meminta izin untuk pergi bermain di halaman bersama Boomer, anjing peliharaanku. Mama pun hanya mengiyakan tanpa menoleh dan terus fokus pada masakannya.
Dengan sigap aku mengambil langkah seribu, menarik tas ranselku keluar di bawa dua tungkai kaki berbalut sepatu hitam favoritku. Rasa bahagia terbebas dari rumah pun menyelimuti pikiranku. Aku akan meminta om David membawaku ke sekolah, mengingat besok adalah hari pertama sekolah kembali dibuka. Ya, kalian tahu selama ini papa dan mama hanya memberiku Home Schooling, dan tebak siapa gurunya? Ya tentu ibuku sendiri. Sinting bukan?
Hasratku untuk memikul ransel berat ini ke sekolah sudah tak terbendung, hal terakhir yang ada di pikiranku hanyalah sekolah, sekolah dan sekolah. Di depan sana halte bus sudah terlihat, bahkan sinar lampu dari depan bus sudah tampak sangat terang menyapa retinaku. Hanya dalam hitungan menit aku akan segera tiba menuju rumah om David setelah menaiki bus disana.
꧁☬☬꧂
"SEMESTA HALUSINASI"
Prolog: Asal Mula210221
ⓒⓡ AzielJo, 2021
...
bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Halusinasi.
Teen Fiction"Mereka semua disini, mereka nyata. Aku lah satu-satunya bentuk imajinasi itu, halusinasi itu adalah aku sendiri." Tentang Halusinasi seorang anak laki-laki yang ingin menikmati dunia persekolahan dan kehidupan remaja pada umumnya. 210221.