"hey bro"
Seorang cowok yang di panggil 'bro' memandangnya datar dan dingin.
"Lo udah gue kepung alraldo Angkara putra sanjaya"
"Pengecut" ucap raldo seraya memandang musuh di depannya remeh.
Alraldo Angkara putra sanjaya.
Anak pertama dari pasangan Sanjaya dan liania. Siapa yang tak mengenal keluarga sanjaya yang memiliki perusahaan dimana mana. Raldo, sosok cowok yang terkenal dingin dan irit dalam berbicara. Tatapan tajamnya membuat semua orang enggan melihatnya. Paling tidak suka jika ada wanita yang menyentuhnya.Dan orang yang telah mengepung raldo adalah Rega. Musuh raldo yang tidak pernah menyerah Walaupun sering di kalahkan.
Rega menggeram saat raldo mengatainya pengecut. Ia m noleh ke arah belakang.
"SERANG"
20 lawan 1, sungguh tidak seimbang. Tapi tidaklah masalah bagi raldo. Karna keahliannya dalam bela diri begitu sangat bagus.
15 lawan sudah ia tumbangkan sekarang tersisa 5 orang lagi yang harus ia ratakan.
Suara sirine polisi membuat semuanya bubar kecuali raldo yang nampak santai. Saat ia hendak menaiki motor nya namun di urungkan karna mendengar suara seorang gadis. Ia pun menoleh ke asal suara tersebut.
"Pergi juga akhirnya" ucap gadis itu. Raldo menatap intens gadis tersebut.
Gadis itu juga memandang raldo namun hanya sebentar. Setelahnya ia langsung pergi tanpa sepatah kata.
Raldo masih memandang punggung gadis itu yang mulai menjauh. Entahlah rasanya seperti ada sesuatu saat ia memandangi wajah itu. Tak ingin terlapu memikirkan itu. Ia pun menaiki motornya dan menuju rumahnya.
*****
Raldo memandang langit kosong. Pikirannya tertuju pada gadis yang baru ia temui tadi. Rasanya ia ingin bertemu dengan gadis itu lagi. Netra matanya yang hijau gelap, itulah yang membuat dirinya candu.
"Ck. Kenapa malah mikirin dia sih?" Raldo pun memilih untuk tidur supaya tidak terlalu memikirkan tenang gadis tersebut.
*****
Inti REGISTER Dateng cuyy
Aaa raldo cool banget sih
Raldo senyum dong
Arka Gans parahh huaaa
Erlan ya ampun gue di kedipin woyy
Girka OMG.. manis banget ya ampun
Reka aku padamu
dan banyak lagi teriakan lebay dari para kaum hawa. Sedangkan yang di teriaki namanya hanya acuh. Kecuali 2 orang yang menanggapi nya dengan kedipan mata dan kiss jauh.
Mereka pun duduk di meja yang sudah di khususkan untuk inti REGISTER. Tidak ada yang berani menduduki tempat itu, karna jika ada yang mendudukinya , baik cewek ataupun cowok akan mereka ratakan.
"Ka, pesen gih sana!. Jadwalnya Lo" Reka hanya memandang erlan malas.
"Iye iye, kayak biasanya kan?" Tanya Reka dan di angguki semuanya. Reka pun berjalan ke arah stan makanan dan tak lama dia pun kembali, Karna pesanannya akan di antar oleh penjual nya.
"Eh eh eh, tu cewek kayaknya asing deh." Ujar erlan tiba tiba dan menunjuk seorang gadis yang sedang menyantap makanan. Ia tidak bisa melihat wajahnya Karna gadis itu memakai topi hitam.
"Eh iya, baru sekarang gue lihat ada cewek pakek topi ke sekolah" balas Reka. Para sahabat nya pun ikut melihat apa yang mereka bicarakan.
"Udahlah terserah dia mau anak baru atau lama. Toh itu urusan dia. Kalian tuh kalok liat cewek aja langsung gercep" sinis Girka.
"Wo iya dong.. apalagi cewek nya cans. Ya gak ka" Reka mengacungkan jempolnya mendengar ucapan erlan.
"Gue deketin ah. Jarang jarang dapet cewek tomboy" ujar erlan lalu berjalan menuju ke arah cewek bertopi itu, diikuti oleh Reka dibelakangnya. Sedangkan para sahabatnya hanya geleng geleng kepala melihatnya.
Erlan pun merangkul cewek bertopi itu dengan santai. Sedangkan Reka hanya diam menyaksikan. Cewek bertopi itu memandang tangan erlan yang merangkulnya.
"Duh, kakak salah target kalok mau ngedeketin cewek" ujar sahabat cewek bertopi itu.
"Heleh... Bilang aja cemburu kan Lo. Karna gak gue rangkul" goda erlan membuat sahabat cewek itu menghela nafas pasrah.
"Lepas" dingin cewek bertopi tersebut. Erlan yang mendengar nada dingin cewek bertopi masih enggan melepas rangkulan nya malah ia semakin memperkuat rangkulannya.
Tanpa di duga cewek bertopi itu langsung memelintir tangan erlan dan langsung mendorong keras tubuh erlan membuat erlan meringis.
"Jangan sekali kali Lo sentuh gue. Karna gue gak sudi di sentuh oleh cowok yang suka mempermainkan wanita" ucap cewek bertopi itu dengan nada dingin.
Lalu ia melangkah keluar kantin diikuti sahabatnya. Namun sebelum itu, ia menginjak tangan erlan yang tadi dengan lancang merangkulnya.
"Bwahahahahaha" tawa yang sedari tadi Reka tahan pun pecah. Girka pun juga ikut tertawa melihat kesengsaraan erlan sedangkan raldo dan arka tersenyum tipis.
"Ngakak gue.. hahahaha" erlan mendengus kesal saat Reka menertawakan nya.
Sedangkan secara diam raldo memperhatikan cewek bertopi tersebut sampai benar benar keluar dari kantin.
Postur tubuhnya kayak kenal batin raldo. Entah benar atau tidak. Postur tubuh cewek bertopi itu sama kayak postur tubuh cewek yang semalam menolongnya.
"Belum gue nanya namanya. Udh di tendang dulu" kesal erlan lalu berdiri dibantu arka.
"Dia alayra. Anak baru pindahan dari paris" saut girka.
"Kok Lo tau?" Heran Reka.
"Gue kan OSIS. Tadi tu cewek ke ruang OSIS buat ngisi formulir ekstrakulikuler. Gue gak liat wajahnya soalnya ketutup sama topinya. Dan menurut gue dia tuh kayak si raldo sama arka" jelas girka.
"Cuek dan dingin" lanjut girka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREA SI BAD GIRL
Randomgw gak pandai dalam membuat deskripsi jadi langsung baca aja ya