Aku Pergi Dulu

0 0 0
                                    

Tok tok tok "assalamu"alaikum"

"wa'alaikumsalam sebentar "

"eh mba Anjani, silahkan masuk, duduk dulu mba, mau si mbok buatkan teh"?

"gak usah mbok, duh jadi ngerepotin aku, aku kesini cuman mau minta tolong sama si mbok buat nemenin ibu, soalnya nanti siang aku mau balik ke jogja buat kuliah mbok, tenang nanti mbok Ima aku gaji hehehe"

"ya Allah mba, massa si mbok cuman nemenin ibu aja dikasih uang, berlebihan lho, gak usah mba, nanti ibu tak temenin tak bantu juga"

"Alhamdulillah kalo mbok mau bantu dan temenin ibu dirumah, karena aku gak tega mbok liat ibu sendirian, takutnya kepikiran ayah dan aku jadinya ibu sedih"

"wis mba nya tenang aja, pasti si mbok bakalan temenin ibu, sekarang kan? Yaudah langsung kerumah mba Anjani saja"

"mbok Sri bisa sekarang? Yaudadeh yuk kerumah ku sekarang aja, biar pas aku tinggal ibu gak sedih"

Jani dan mbok Sri berjalan bersama menuju rumah Jani, mereka hanya melewati sepuluh rumah dari rumah mbok Sri. Tak begitu lama sampailah mereka berdua dirumah Jani. Rumah yang sangat sederhana tetapi sangat memiliki banyak kenangan.

"assalamu'alaikum. nih bu, Jani bawain teman buat ibu, biar ibu gak terlalu mikirin Jani di Jogja"

"wa'alaikumsalam. emang mbok Sri gak sibuk nduk, malah kamu suru temani ibu?"

"mbok Sri udah aku kasih tugas bu, sekarang tugas mbok Sri ya nemenin ibu sampai aku balik lagi kesini, yakan mbok?"

"iya bu, mba Anjani sudah menugaskan itu jadi saya harus bertanggung jawab sama tugas saya sekarang" sambil meringis kecil

"ibu beruntung loh punya anak seperti mba Anjani, masih mau nyari teman buat ibu waktu mba Jani pergi belajar"

"ya gitu lah mbok, Anjani gak mau kalo saya sendirian lagi dirumah, takut kepikiran ayahnya sama dia juga"

Karena jarak dari desa yang Jani tempati ke stasiun lumayan jauh, Jani pun membereskan barangnya dan menunggu ojek yang sudah dipesan ibu untuk mengantarkan ke stasiun

"nduk semuanya udah siap? Udah lengkap apa aja yang mau dibawa ke jogja? Ojek nya udah sampe ini loh" teriak ibu dari ruang tamu

"udah semua bu, sebentar lagi Jani keluar" Jani segera keluar menuju ruang tamu dan memakai boots andalannya yang diberikan oleh almarhum ayahnya ketika masih hidup

"bu Jani pamit ya, jangan terlalu mikirin Jani, kan Jani mau belajar mau bahagiain ibu mau jadi orang sukses yang berguna" sambil memeluk ibu dan mencium pipinya
Sementara ibu hanya bisa membalas pelukan jani, dan air matanya pun keluar dari matanya

"mbok tolong jagain ibu selama Jani di jogja, ditemenin ngobrol ya mbok hehehe" sambil memeluk mbok Sri. Setelah itu Jani mencium punggung tangan ibu dan mbok Sri. Rasanya dada Jani sesak ketika melihat orang yang Jani sayang akan Jani tinggal pergi. Walaupun tidak begitu lama. Jani berusaha menahan air matanya keluar dengan senuyum simpulnya, tapi tetap saja tidak bisa, sekarang air mata menetes dipipi Jani ketika perlahan Jani meninggalkan rumah dan ibu.

Perjalan menuju stasiun memakan waktu dua jam. Dan sampailah Jani di stasiun Malang.

"mas makasih ya udah anterin Jani sampe stasiun, ini uangnya"

"Gak usah mbak Anjani, saya ikhlas ko"

"jangan ditolak mas, ini rezeki dari Allah buat masnya dan keluarga, maaf cuman bisa kasih segini"

"walah terimakasih banyak ya mba, ini udah lebih dari cukup. Hati-hati ya mba, jaga diri semoga selamat sampai tujuan"

" iya mas makasih juga"

Jani memang gadis desa yang lahir disalah satu kota yang berada di Jawa Timur, kota yang terkenal dengan buah apel nya itu. Jani menempuh pendidikan di jogja setelah mendapatkan beasiswa ketika di SMA, sekarang Jani menjadi mahasiswa disalah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta, dan itu termasuk salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang diincar Jani pada saat duduk dibangku SMA.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rinjani yang ku rindukan... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang