Martial Hero Rebirth

Chapter 51: Demon Seven Apostles

Para haw yang melarikan diri dari rasa malu, datang ke pondok, diam-diam menunggu pintu gerbang terbuka.

Akhirnya lega.

Bocah yang bernama Huashan itu terlalu menakutkan.

Tujuh tuan dan tiga tuan itu mati di tangan remaja itu.

Tampaknya masih mudah digunakan, dan mudah untuk membunuh tujuh tuan.

Anda harus tahu bahwa Qi Ye dan San Dang sama-sama menguasai kekuatan internal!

Kekuatan keluarga berkepala tiga, mereka telah melihatnya dengan mata kepala sendiri, belasan dari mereka, mengerumuni, bukanlah lawan berkepala tiga yang memecahkan masalah.

Belum lagi Tujuh Dewa, misteri asal usulnya.

Melihat kinerja keluarga berkepala tiga, seperti anjing.

Saya tahu bahwa Seven Lords jauh lebih kuat daripada Three Masters.

Itu saja, Qi Ye juga meninggal di tangan remaja Huashan.

Seberapa kuat kekuatan remaja Huashan ini?

Coba pikirkan, gunung-gunung itu mengerikan.

Tidak ada keinginan untuk bertarung.

Untungnya, mereka hanya beberapa belenggu kecil, tidak terlihat oleh remaja.

Biarkan mereka melarikan diri.

Melarikan diri dari bahaya, biarkan mereka semua menghela napas lega, diam-diam sombong, tampaknya ketika Xiaoyan juga baik, peluang untuk melarikan diri lebih dari pada yang ada di kepala.

Ketika mereka beruntung, suara udara tiba-tiba terdengar dari belakang kepala.

Melihat sekeliling, saya tiba-tiba berhenti dengan ngeri.

Ini adalah jenis panah lain!

Hai!

Tiga bandit baru saja memalingkan kepala dan tidak bereaksi, mereka langsung headshot oleh tiga anak panah.

Kepala itu dibombardir dengan daging cincang.

Langkah di langkah.

Seorang remaja di kejauhan, memegang busur dan anak panah ungu, menghadap dingin, menghadap mereka, terus-menerus membungkuk dan memanah.

Selain itu, tembakan adalah tendangan voli tiga tembakan.

Gunung-gunung semua berteriak dan berteriak: "Dia ... dia mengejarnya!"

Setelah terburu-buru, bergegas ke Zhaimen yang baru dibuka, saya hanya mengabaikan ekspresi ngeri pintu gunung di Gerbang Zhaimen dan melarikan diri jauh.

"Ada apa?"

Belenggu gunung yang membuka gerbang penuh dengan keraguan dan ketidaktahuan.

Hai!

Tiga suara pecah terbuka.

"Ah!"

Tiga teriakan terdengar satu demi satu, dan tiga gunung yang berlari lebih lambat di luar desa dihancurkan oleh tiga anak panah.

Seorang anak laki-laki dengan busur muncul di depan mereka.

"Serangan musuh, berikan padaku, potong dia!"

Tidak ada gunung di pondok yang berurusan dengan Lin Yi, dan dia sangat marah sehingga dia tampaknya menjadi provokatif yang paling provokatif, berteriak dan menarik pisau.

"Itu tepat!"

Lin Yi haha ​​tersenyum, mengaitkan busur naga ke belakang, mencabut pedang, seperti harimau ke hutan, dan bergegas ke wajah.