Hai semuanya 👋🏻 Author kembali lg dengan menghadirkan cerita baru. Semoga terhibur ya 🤗 *ps : jgn ada yg mengetikkan komen yang buruk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . .
Serim Senior High School...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu berlari dengan kencang menyusuri koridor sekolahnya. Masa bodoh dengan teman seangkatannya yang menatapnya dengan tatapan penuh tanya, yang penting sekarang dia harus bertemu dengan sahabatnya di kelas mereka.
"Monkey!!" Gadis yang dipanggil monkey itu mengangkat kepalanya, menatap sahabatnya yang terlihat seperti orang yang habis dikejar setan. Dengan nafas ngos-ngosan, gadis itu bertanya.
"Apa kau sudah lihat berita terkini tentang Jennie?" Gadis itu mengatupkan kedua bibirnya rapat-rapat, lalu mengangkat bahunya seolah-olah dia tidak peduli. "Tidak, dan kenapa aku harus tahu?" Jawabnya.
"Ah, Jennie Kim, model cantik itu dikabarkan dating!" Gadis itu membuka kasar bungkus permen lolinya, lalu memakannya dengan cara yang sama. Sangat kasar, bahkan sampai terdengar suara gemeretuk yang cukup keras.
"Lantas apa hubungannya denganku, Chaeng-ah?" Gadis berwajah barbie itu mendengus kesal, memutar bola matanya dengan malas, kemudian menyiapkan buku pelajaran selanjutnya.
"For god sake, Lalisa Manoban. Kau tahu aku fans beratnya Jennie, dan idolaku itu tengah berkencan. Itu baru saja diberitakan 7 menit yang lalu, dan aku sedang makan saat itu."
"Lalu?"
"Aku tersedak."
"Syukurlah, itu artinya kau masih memiliki tenggorokan."
"Damn it! Aku membencimu Lalisa, kau sangat menyebalkan." Untuk kesekian kalinya, Lisa kembali mendengus. Kali ini dia menatap Rosé dengan tatapan yang biasa-biasa saja.
"Jangan marah. Selama ini aku hanya berguru padamu, Chaeng."
"Whatever Manobal, i hate you already!" Rosé menghentak-hentakkan kakinya, kemudian duduk di bangkunya dengan kasar. "Auch!" Ringisnya. "Itu pasti sangat sakit. Buang permenmu nona." Ujar Lisa. Setelah itu, mereka kembali memfokuskan diri kepada guru yang akan mengajar.