02

3 2 0
                                    

Hari ini Gracila akan berangkat kechina. Ujian tes universitasnya beberapa hari lagi.

Gracila kechina sendirian tanpa orang tua. Orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaannya. Gracila tidak masalah jika orang tuanya tidak ikut kechina. Karena Gracila tau orang tuanya kerja untuk membayar kehidupan sehari-hari. Di China pun gaya hidupnya lebih mahal daripada di Indonesia.

Namun papanya menyuruh salah satu temannya yang tinggal diChina untuk membantu gracila saat tiba disana.

"Jaga kesehatan disana, jangan telat makan. Belajar yang rajin" pesan dari papa gracila saat di bandara.

"Hati hati. Kalau udah sampai kabarin mama atau papa yaa. Jangan lupa doa sebelum berangkat." Ucap Mamanya yang sedang khawatir.

"iyaa maaa pa"

Mama papanya mengantar gracila sampai di dekat pesawat. Gina dan Regan juga ada disana. Mereka berdua juga ingin mengantar Gracila kebandara.

"Gracila hati hati yaa disana. Jaga kesehatan. Semangat tesnya" ucap Regan sedikit sedih.lalu Regan memeluk gracila. Gracila juga membalas pelukan itu.

"Gracilaaa, hati hati disana. Jangan lupain gue. Sering sering kontakan sama gue. Gue bakal kangen sama Lo" tangis pecah dari gina yang akan kehilangan sahabatnya itu. Gina langsung memeluk gracila saat itu jugaa.

"Hehh ngapain nangis. Lo udah gede juga, cengeng. Gue gabakal kenapa kenapa kok. Gue juga gabakal lupain kalian. Tenang aja" kata gracila. Ia juga pasti akan merindukan sahabatnya itu.

sedangkan Mama dan papanya hanya menyaksikan mereka.

"Dada mama papa. Ily." Gracila langsung memeluk kedua orang tuanya dengan bersamaan.

Mama dan papanya hanya tersenyum dan terharu. Tidak menyangka bahwa anaknya itu sudah bertumbuh besar. Mama dan papanya seperti akan melepaskan putrinya yang sudah menikah.

"dada Regan Gina" lambaian tangan Gracila kepada mereka.

Gracila menuju pesawat yang akan ditumpanginya kechina. Ia duduk dekat jendela. melihat awan awan disana. rasanya waktu begitu cepat. tak terasa sudah lulus SMA.

•••••

"paa"

"kenapa?"

"Aku udah sampai dichina. Tapi dari tadi gak nemu teman papa yang namanya pak Bao-yu itu. Coba hubungin sekarang dia lagi dimana"

"Dia lagi di lobby. Sekarang kamu lobby"

"Oke"

Gracila berjalan menuju lobby dengan menyeret kopernya.

"Oh iyaa paa ada"

"Yaudah bilang ke temen papa kalo kamu anak pak Harto"

"Iyaa paa. Aku tutup telponnya yaa. Daaa"

Gracila memutuskan telponnya. Ia langsung menemui teman papanya itu dan berkata sesuai perintah papanya.

"Permisi pak. Saya anak pak Harto. Bapak ini temannya pak Hartokan?"

"oh ini gracila yaa?"

"iya pak"

"mari saya bantu" pak bao-yu segera mengangkat koper Gracila ke mobilnya.

Gracila masuk kemobil pak Bao-yu itu dan berterimakasih. pak Bao-yu mengantar gracila ke apartemennya. di mobil pak Bao-yu bertanya tanya soal Gracila.

"mau masuk universitas mana nak?" tanya pak Bao-yu.

"universitas Peking pak" balas Gracila

"oh universitas Peking. ga mudah loh masuk universitas disana. kamu harus belajar yang rajin supaya bisa masuk"

Gracila hanya mendengarkan ucapan pak Bao-yu tanpa membalasnya. ia hanya mengangguk saja.

"kapan tesnya?" tanya pak Bao-yu lagi

"tiga hari lagi pak"

tak terasa dengan perbincangan ini mereka sudah sampai di apartemen Gracila. pak Bao-yu memakirkan mobil terlebih dahulu. koper yang dibawa Gracila di turunkan dari mobil oleh pak Bao-yu dan langsung di angkat ke tempat Gracila tinggal.

"terimakasih pak atas bantuannya"

"iya sama sama. kalau begitu saya pulang dulu. kalau ada yang perlu langsung telpon saya" ucap pak Bao-yu sambil memberi nomor teleponnya dan alamatnya.

"iyaa pak"

Gracila langsung menutup pintunya dan menguncinya. dan langsung menata semua barangnya dari koper. mulai dari baju, buku buku, skincare, alat mandi, dan masih banyak lagi. Ia tidak membersihkan apartnya karena sudah dibersihkan oleh petugas apartnya.

setelah merapikan semua keperluannya. Gracila memutuskan untuk belanja ke minimarket terdekat. gracila memesan menyewa mobil untuk sementara waktu. karena belum dibelikan oleh papanya sebelum diterima di universitas peking. dengan melihat maps Gracila tau dimana minimarket terdekat. Gracila berbelanja peralatan dapur, bahan bahan makanan, makanan instan, dan minuman.

Gracila juga membeli sepatu,sandal, baju, pengharum ruangan. Gracila tidak membawa banyak barang dari rumahnya. karena keterbatasan berat koper saat akan menaiki pesawat. jumlah total yang dibeli gracila lebih dari 10 juta. bagi gracila itu murah karena barang yang ia beli tidak sesuai dengan jumlah harganya.

setelah berbelanja ia menggotong Belanja yang berat itu dengan dibantu oleh pegawai supermarketnya. dan langsung menuju apartemennya dengan melihat maps lagi.

saat tiba di apartemennya ia langsung merapikan semua barang barang yang tadi dibeli. bajunya di taruh dimesin cuci. makanan instan ditaruh di dapur. sepatu dan sandalnya juga dirapikan di rak dekat pintu masuk. peralatan dapurnya ia cuci menggunakan sabun. pengharum ruangannya ia taruh di ruang tamu supaya sejuk dan tidak bau.

badannya begitu gerah karena dari tadi tidak berhenti beraktivitas. Gracila memutuskan untuk mandi dan mencuci pakaian dalamnya.

selesai mandi badannya begitu lelah dan capek. ia melempar tubuhnya diatas kasur. matanya tertutup dan akan menuju ke alam mimpi.

••••••

maaf jika ada typo dan kata yang tidak sesuai

semoga suka

jangan lupa vote dan follow

have a nice day!!✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

promise [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang