Ber : temu

6 3 0
                                    

.
.
.

Ungu bukan seorang yang gemar berbincang dengan orang disekitarnya. Ia bahkan lebih memilih diam seribu bahasa ketimbang berbicara tidak berguna.

Sejatinya Ungu gemar berbincang, menyampaikan pendapat, atau sekedar menyapa orang orang yang lewat. Tapi sayangnya itu hanya dulu, sekarang yang mereka kenali adalah Ungu yang berbeda. Entah itu wajah, perilaku, atau mungkin pola pikirnya.

"hey, Ungu!", seseorang terdengar memanggil namanya, namun ia tak kunjung datang dan menampakan dirinya.

Ungu bukan seseorang yang peduli pada hal hal kecil tidak berguna, tapi entah dorongan dari mana ia sekarang berlari ke arah hutan dan menemukan seseorang—ah bukan, dia bukan orang!

Makhluk tadi tersenyum kepada Ungu, lantas berjalan kearahnya dan menjabat tangan Ungu, "hai, aku Biru!"

Senyuman makhluk itu benar benar manis! bahkan tanpa sadar sekarang Ungu sudah tersenyum kembali kepadanya, dan menjawab dengan antusias, "Ungu!"

╹◡╹

Terhitung beberapa jam lalu Ungu dan Biru bertemu, berjabat tangan, lalu memutuskan untuk lebih mengenal satu sama lain sembari berjalan jalan di hutan.

"Aishh Ungu, kau itu berat tahu?!", Biru berteriak; memasang wajah seperti orang kelelahan.

"Ya, siapa suruh berkeliling hutan, kan kakiku tidak terbiasa", Ungu hanya tersenyum manis, dan setelah itu kembali menaruh kepalanya di punggung Biru. Rasanya nyaman, tetapi juga hangat pada satu waktu.

"Permisi mau kemana kita?", Ungu mengetuk punggung Biru; seperti orang yang mau bertamu.

"Ini sudah sore, kalau kau ingin pulang kemungkinan akan sampai tengah malam. kalau kau ingin bermalam disini, pastikan kau tidak dicari. aku tidak mau dituduh sebagai penculik asal kau tahu", Biru berkata, bukan maksud menakut nakuti Ungu. Hanya saja ia masih mau bersama Ungu untuk waktu yang lebih lama.

Pasrah, Ungu hanya bisa menurut kepada Biru dan berharap esok hari ayah ibunya tidak marah untuk hal ini, "baiklah, aku akan bermalam disini"

Biru tersenyum, dan bersorak dalam hati. Tengah malam nanti ia janji akan mengirimkan surat untuk ayah, dan ibu Ungu!

 Tengah malam nanti ia janji akan mengirimkan surat untuk ayah, dan ibu Ungu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

darah ; biruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang