Temu; pukul 1 malam [01]

15 1 0
                                    

"Sial sekali hari ini, bagaimana bisa aku menebusnya jika si bos kepala plontos itu tak mau meminjamkan sedikit uangnya untukku"

Laki-laki itu terus menerus menggerutu. Dia pergi ke minimarket dekat dengan rumahnya, jadi ia hanya berjalan kaki saja untuk mencapainya. Ini sudah jam 01.00 dini hari, jadi jalanan cukup sepi, sesaat setelah membeli kebutuhannya ia berjalan melewati gang kecil. Ia melihat seorang laki-laki mungil dipukuli oleh beberapa orang.

"Hei!!!berhenti. Aku akan menelpon polisi sekarang!!"

Setelah beberapa orang yang memukuli orang tersebut berlari terbirit-birit, ia menghampiri sesosok mungil tersebut.

"Hei kau tidak apa?" Tanyanya untuk memastikan.

"Hiks..hiks t-tolong aku"

"Dimana rumahmu? Akan aku antarkan pulang"

"A-aku sudah di buang k-keluargaku"

"Naiklah kepunggungku, tinggalah beberapa hari di rumahku"

Jaehyun, laki-laki yang menolong Taeyong-si remaja yang dipukuli. Jaehyun bukanlah orang yang akan berbagi tempat tinggal dengan orang asing. Hanya saja, ia sedikit iba kepada Taeyong yang mengatakan bahwa dirinya telah dibuang oleh keluarganya sendiri. Terlebih dilihat-lihat, Taeyong seperti anak yang masih menempuh pendidikan sekolah menengah keatas.

"Berbaringlah, aku akan mengambil P3K untuk mengobati lukamu"

Jaehyun pergi ke dapur rumahnya mengambil P3K didalam nakas, saat kembali ke ruang tamu Jaehyun melihat Taeyong yang meringis menahan sakit bekas pukulan beberapa orang tadi.

"Diam jangan bergerak, aku akan mengompres luka lebammu" ucap Jaehyun

"Terima kasih Hyung"

"Siapa namamu?"

"Aku Lee Taeyong hyung, umurku 18 tahun. Maaf membuat hyung repot" jelas Taeyong.

"Tidak apa, kau bisa tinggal bersamaku, aku tinggal sendirian dirumah ini. Jadi sangat terasa sepi jika aku pulang kerja. Aku ingin bertanya terkait masalahmu hanya saja mungkin lain waktu, setelah ini makan lalu tidurlah. Selamat pagi Taeyongie"

"Hyung hmm hyung--

"Jaehyun, panggil aku Jaehyun Hyung" Jaehyun memotong ucapan Taeyong yang bingung karena tidak tahu nama Jaehyun.

"Terima kasih Jaehyun Hyung"

Jaehyun hanya tersenyum dengan menampakkan lesung pipinya sembari berjalan menuju sofa panjang depan Taeyong, kemudian berbaring menghadap kearah Taeyong.

Malam ini begitu berarti bagi Taeyong, seseorang mau menolongnya dan memberi tempat untuk dirinya. Taeyong harus membalas budi orang baik bernama Jaehyun ini.

Apa yang mungkin bisa ia lakukan untuk Jaehyun? Ia tidak memiliki apa-apa, atau ia bisa memabantunya bekerja? Entahlah, yang terpenting sekarang ia harus istirahat.

"Tidurlah Taeyong, mengapa melamun? Kau tidak suka tidur di sofa? Kau ingin pindah ke kamar saja?"

"Ah tidak hyung, aku hanya masih takut. Para orang-orang tadi selalu masuk kedalam bayang-bayangku"

"Tidak apa, semua akan baik-baik saja Taeyong. Aku ada disisimu, tidak akan ada yang membuang atau memukulimu lagi. Oh ya mungkin besok kita bisa mulai tidur di kamar, kamarku masih dalam perbaikan karena plafonnya bocor"

"Terima kasih hyung atas kebaikanmu, selamat pagi"

×××          ×××          ×××

Jaehyun bangun dari tidur nyenyaknya, ah sepertinya ia akan ke supermarket untuk belanja kebutuhan perutnya. Tanggungannya sekarang bertambah, tidak hanya untuk dirinya sendiri saja karena sekarang ada seorang remaja manis yang akan jadi tanggungannya.

Jaehyun larut dalam pemikirannya sampai tidak menyadari bahwa Taeyong sudah terbangun dan mencoba untuk menyadarkan Jaehyun.

"Hyung"

"Hyung"

"Jaehyun Hyung"

Setelah panggilan ketiga akhirnya Jaehyun tersadar dari pemikirannya.

"Ah Taeyong maafkan Hyung, ada apa Taeyong? Kau lapar?" Tanya Jaehyun kepada Taeyong.

"Eung sebenernya aku lapar, hanya saja aku takut membuat hyung kesulitan. Aku janji setelah pulih aku akan membantu hyung mencari uang!"

Jaehyun terkejut, cara berbicara Taeyong yang imut saat mengatakannya membuat Jaehyun terdiam. Jaehyun akui bahwa Taeyong benar-benar perpaduan antara imut dan cantik, Jaehyun baru menyadari bahwa tidak ada laki-laki secantik Taeyong.

"Karena hyung kehabisan bahan-bahan untuk memasak, jadi hari ini kita makan diluar saja ya? Sekalian kita mampir ke supermarket untuk membeli kebutuhanmu" Jaehyun tersenyum hangat melihat Taeyong yang terlihat senang saat ia ingin mengajak Taeyong untuk makan diluar.

Satu hal yang pasti;
Taeyong mengagumi Jaehyun melebihi apapun.

×××          ×××          ×××
Hayooooo~
Semoga suka ya sama ceritanyaaaa
Menurut kalian Jaehyun kenapa mau berbagi tempat tinggal sama Taeyong???

Terima kasih sudah membaca cerita ini💚

Sampai jumpa di bagian kedua💚
Babaiiii~

[25/02/2021]

M; Melted (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang