1

3.4K 297 100
                                    

-Dinginnya es batu pasti akan mencair bila bertemu matahari-

   Dengan susah payah aku membuka mata ini. Ini hari pertamaku sekolah di SMP swasta dekat rumahku. Aku lihat cahaya matahari sudah bersinar terang dan masuk melalui celah jendela. Aku tersenyum dan menuju kaca.

" Aku ternyata cantik ya? Hehe " tanyaku pada diri sendiri.

   Setelah itu aku menuju kamar mandi dan menjalankan ritual ku di pagi hari. Asal kalian tau aku tidak bisa melewatkan 1 hari saja tanpa buang air besar. Karna menurutku itu memang harus dilakukan. Dan juga baik bukan? Jika kita rutin buang air besar dipagi hari.

  Habis mandi aku langsung berdandan aku hanya memakai lipgloss agar bibir ku ini tidak kering. Walaupun aku setiap malam sesalu mengoleskan madu di bibirku ini. Tapi memang selalu kering. Setelah siap semua aku menuju kebawah,kulihat ibukku sedang menyiapkan ku bekal. Disana sudah ada kakak ku yang paling ganteng. Kakak pertama Refli dia udah kerja disalah satu perusahaan yang ada di kota ku. Kakak pertama ku ini sangat irit untuk bicara,malah kadang seharian dia betah buat nggak ngomong . Anaknya dingin banget,tapi penyayang.

Oke lanjut, kakakku yang kedua ini namanya Rafli dia 180° beda sifat juga kelakuan dari kakakku yang pertama. Kakakku rafli juga udah kuliah di universitas negeri. Kakakku yang kedua ini lebih banyak bicara dan sering banget ganggu aku sampe aku teriak-teriak kaya orang kesetanan kalo udah di ganggu. Tapi anehnya dia nggak pernah mau ganggu kakakku yang pertama hahaha. Tau lah kakakku refli kalo udah marah orang rumah pada takut.

    Skip

  Kita makan dengan tenang, aku akui mama ku ini jago banget masak. Hampir semua masakannya nggak ada yang nggak enak. Semuanya enakk!!!. Setelah selesai kita semua pamit.

" Mah aku berangkat ya " pamit kakak pertamaku. Jika kulihat-lihat kenapa kakakku ini ganteng banget, dahlah aku selalu begitu.

"Mah tau kan apa yang membuat manusia menangis di setiap pagi jika ingin berangkat kesekolah? "

Aku hanya melihat kakakku yang kedua dengan tatapan datar. Ya aku tau dia sedang meminta uang saku ke mama. Mamaku hanya tersenyum dan merogoh kantongnya lalu memberinya uang. Yang aku lihat kakakku diberi 20.000.

" Kok 20.000 mah? Aku udah gede loh,udah kuliah loh motorku juga keren masak dikasih uang jajan 20.000 itu mah cuma dapet kolak aja di sekolah adekk "

" Rafli justru kamu udah gede makanya mama kasih segitu aja,biar kamu tuh ngirit. Lagian kan mama udah bawain kamu bekal. Jangan lupa bekalnya dimakan nanti. " Ujar mamaku

Aku hanya menahan tawa saja melihat kakakku cemberut, dan pamit untuk berangkat. Selanjutnya tinggal aku yang belum berangkat. Aku masih mempersiapkan kotak makanku dan mengisinya dengan berbagai lauk. Srtelah siap aku bergegas pamit untuk pergi kesekolah.

" Mah aku mau.. " kulihat mama ku langsung pergi ke dapur. Aku memandang punggung mama dengan menahan isak tangis. "Selalu saja begitu" batinku.

  Aku langsung bergegas pergi kesekolah. Sekarang pukul 06.20 masih banyak waktu untuk menuju kesekolah, aku berjalan kaki sangat pelan sambil mencoba melupakan tentang kejadian tadi. Oh iya papa ku sudah meninggal sejak aku kelas 4 sd. Papaku sakit diabetes. Dan sejak papa meninggal mama jadi dingin ke aku, tapi kalo sama kedua kakakku biasa aja. Mama dingin ke aku tanpa alasan,terkadang aku juga bingung.
10 menit berjalan akhirnya aku sampai kesekolah. Kulihat sudah ramai siswa siswi yang juga mau masuk kesekolah. Tiba-tiba terdengar suara melengking dari belakang.

"Riskaaaaaaa.......!!!!!"

Ya aku tau siapa pemilik suara itu. Hufttt dia adalah sahabatku Sekar namanya. Dia cantik tapi sedikit tomboy lemot juga anaknya. Kita sudah bersahabat sejak kecil,mungkin karna kita tetangga dekat dan juga sering main bareng makanya kita bisa seakrab sekarang.

  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang