PROLOG

29 2 0
                                    


Awal mula yang baru

"Besuk Minggu jadi kepantai mas???" Chatnya tiba-tiba. Seketika aku kaget aku sangat takut apa yang sebenarnya terjadi. Aku pun membalas chatnya " ya ampun aku tu nggak serius pas wa dia cuma becanda gak lebih." Aku berusaha meyakinkannya. Dengan tegasnya dia berkata " sudah mas sudah jelas, terimakasih untuk semuanya." Hatiku hancur berkeping-keping. Salah apa aku hingga bisa seperti ini. Aku merasa melakukan hal yang wajar bagiku, namun ini bisa membuatnya menjadi seperti itu. Aku pun memohon sangat padanya agar memberiku kesempatan lagi agar bisa memperbaiki semuanya. Dengan hati yang teguh ia pun kokoh dengan keyakinannya.

" Susah mas memberi kepercayaan, sekali seperti itu akan terus seperti itu."
" Aku berjanji, aku tidak akan mengulanginya lagi aku janji."
"Udah mas, banyak yang masih sempurna selain aku, terimakasih sudah pernah ada dihidupku."
" Tidak!! Aku hanya ingin bersamamu tidak ada manusia didunia ini yang bisa menggantikanmu."
  Aku terus berusaha meyakinkannya, membuatnya mau memberikan ku sekali lagi kesempatan untuk membuktikan kepadanya bahwa aku sungguh mencintainya.
"Sudah lah mas, mau gimana lagi?"
"Aku hanya ingin kamu kembali, kok kamu segampang itu melepaskan ku??"
" Gampang??"
"Susah mas, kamu kira gak sakit ngelihat kamu chatingan sembarangan sama cewek lain sakit mas sakit banget coba kalok kamu aku gituin kamu mau?"

   Kau masih teguh dengan keyakinanmu bahwa kau ingin pergi saja. Aku pun tak henti-hentinya berusaha meyakinkanmu sekuat ku sebisa ku, namun kau tak bisa lagi kugapai dengan tangin ini. Tangan kotor yang telah melukai hatimu. Membuatmu Enggan lagi menatapk. Membuatmu merasa jijik padaku. Membuatmu sungguh ingin melupakan dan pergi jauh dari ku. Hati ini tak kuasa menahan tangis yang begitu derasnya. Rasa sedih dan bersalah begitu memukulku. Aku sadar aku salah. Tapi ini bagiku wajar aku tidak ada apa-apa denganya. Ya mungkin bagimu itu sudah keterlaluan aku pun juga merasa tak baik bila begitu. Namun apakah ini harus berujung dengan perpisahan apakah tidak ada cara lain selain itu apakah tidak ada cara yang lebih baik?. Pertanyaan yang selalu muncul dalam pikiranku.

  Semalaman aku tidak bisa tidur memikirkan kesalahanku. Apa yang seharusnya ku lakukan agar kepergianya tidak terjadi. Agar dia tetap selalu di sampingku. Apakah masih bisa seperti itu? Apakah hatinya masih bisa menerimaku lagi di dalam hatinya? Aku sangat bingung malam itu hanya berteman air mata aku meratapi kisah cinta yang begitu aku dambakan akan rusak hanya karena hal kecil yang bisa diselesaikan secara kompromi ini. Jalanku buntu aku tak menemukan satu jalan pun yang menuntunku pada kebaikan hubungan ini. Lantas jalan apa yang sebaiknya kupilih?

Aku hilang seribu kata, hilang seribu bahasa, bahkan mungkin aku telah kehilangan jiwaku. Namun mungkin ini tak sepadan denganya yang harus tersakiti oleh kesalahanku. Aku yang ingin membahagiakanya malah membuatnya harus menerima kekecewaan terhadapku. Aku bahkan mungkin tak pantas menyandingnya lagi. Tapi aku tak rela dia bersama laki-laki lain.
 
Hanya satu pertanyaan yang selalu terngiang di kepala ku " apa yang sebaiknya aku lakukan?"

" Pagi ini di keadaan yang masih gelap gulita aku terbangun dari mimpiku. Masih teringat jelas apa yang ku impikan adalah saat kau tiba tiba menjauh dari ku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIARY SENDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang