11 (Facts)

245 53 0
                                    

Fenly memilih untuk tetap diam di rumah dari pada menghadiri festival tahunan itu. Sebenarnya dirinya sedang malas keluar rumah, bahkan dia menolak semua ajakan teman-temannya untuk keluar termasuk ajakan Rere.

Fenly asik bermain PS seharian ini. Tidak ada siapapun di rumahnya, kedua orangtua nya sedang pergi ke luar kota untuk mengunjungi saudara mereka. Fenly mulai bosan bermain kemudian menghubungi kekasihnya, Rere.

"Rere~ kerumah Ovel ya?"

"Kan... Tadi di ajakin keluar gamau, sekarang bosen kan?"

"Hehe, aku bosen nih dirumah sendiri, keluar juga mager. Temenin yah?"

"Ya udah Rere siap-siap dulu ya. See you my prince~♡"

Rere langsung memutus panggilan, meninggalkan Fenly dengan pipi yang memerah karena ucapan terakhirnya. Sesampainya Rere dirumah Fenly, mereka langsung berpelukan seakan tidak bertemu selama beberapa tahun. Padahal setiap hari mereka bertemu di sekolah.

Mereka melakukan banyak hal. Mulai dari bermain PS bersama, menonton film, dan juga belajar memasak. Fenly mengajari Rere yang manja itu memasak nasi goreng dan membuat beberapa kreasi minuman. Tiba-tiba bel rumah Fenly berbunyi dan Rere pergi untuk membukakan pintu.

"Loh Rere? Lagi main ya?"

"Hehe iya Banglang. Ortu Ovel juga lagi ga ada jadi puas mainnya."

"Eh! Berdua aja?! Kelewatan! Apa kata tetangga nanti?! Lo ga ngapa-ngapain Rere kan Fen?!" Kata Gilang panik sendiri sambil menerobos masuk ke rumah Fenly

"Apa sih Bang! Ahh ganggu aja. Ada perlu apa?" Tanya Fenly kesal

Gilang diam sejenak, menyadari sikapnya yang berlebihan kemudian duduk di sofa sambil bermain PS.

"Jamu dulu kek tamunya."

Fenly duduk di sebelah Gilang dengan tatapan kesalnya, sedangkan Rere dengan naluri ibu rumah tangga abal-abal pergi ke dapur untuk membuatkan Gilang minum.

"Gue ga punya jamu Bang. Buruan ah ada perlu apa? Ganggu orang pacaran aja."

Gilang menghadap Fenly, menatapnya dengan tatapan serius. Seketika Fenly pun mulai ikut serius karenanya. Keseriusan diantara mereka pecah karena kehadiran Rere yang membawa 3 gelas minuman dan semangkuk camilan.

"Lo yang buat?" Rere hanya mengangguk

"Buatannya ga jadi racun atau virus mematikan kan?" Ledek Gilang

Rere merengek kesal dan bersikap manja pada Fenly. Gilang yang melihat mereka hanya menggumamkan satu kata, "Najis" Kemudian meminum minuman buatan Rere, sayang jika dibuang. Mubazir.

"Eh udah napa bucinnya. Ini gue mau ngomong serius."

"Apaan? CEPAT!"

Gilang menunjukan foto Vian dan Nadia. Fenly tidak mengenal mereka dan bertanya, "Siapa?"

"Itu yang harus lo cari tau."

"Udah ah gamau lagi gue. Bahaya tau, nanti kalo gue masuk penjara gimana?"

"Tenang, gue punya kenalan polisi."

"Ya udah sono minta kenalan polisi lo itu. Gue gamau lagi, TITIK!"

Gilang tidak bisa memaksa Fenly. Ia sendiri juga sadar mencari tahu data pribadi seseorang untuk kepentingan pribadi itu ilegal, jadi dia tidak mau membahayakan Fenly.

"Udah sana pulang, ngapain masih disini?" Kata Rere yang terlihat kesal dengan Gilang

"Ga afdol rasanya kalo ga numpang makan."

Farla || Farhan UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang