perhatian!
ditulis menggunakan huruf
kecil.#POTRET
kala itu yogyakarta tenga di guyur hujan deras, langit langit kota gudeg itu menggelap, beberapa orang menepi untuk memakai jas hujan mereka, ada yang sedang berlari dari satu tempat ke tempat lain. namun dia, gadis dengan mata cantik dan rambut yang di kuncir seperti ekor kuda itu dengan cepat berlari menerjang hujan tanpa takut besok akan sakit atau tidak, hanya dengan menggunakan hoodie hitam dia berlari menerjang hujan, tidak perduli berapa orang yang telah menatapnya dengan tatapan aneh.
namun akhirnya dia memilih untuk berteduh di salah satu warung kopi.
"lain kali kalau hujan itu tunggu dulu di sekolah" ucap seseorang yang sedang duduk sembari menyeruput teh hangatnya, rambut hitam nya basah, seragam yang pemuda itu kenakan juga lembap, tas yang berada tepat di sebelahnya juga tidak kalah basah karena terkena air hujan.
"gaesang?"
pemuda itu menatap ke arah gadis yang memanggil namanya, "apa boncabe?" tanya nya diselingi oleh tawa.
"nabila, bukan boncabe" jawab nabila, gaesang hanya tertawa lalu kembali fokus dengan teh hangatnya, sedangkan nabila kini masih berdiri dan menatap ke arah langit, berharap hujan cepat redah agar dia bisa cepat pulang.
nabila bunga setiawan gadis yang terlalu sering menghabiskan waktunya di dalam kamar, jarang berinteraksi dengan makhluk sosial lain selain keluarganya, terlalu pemalu — namun terkadang membuat orang lain malu akan tingkah lakunya, jika orang lain menatap gadis ini untuk pertama kali mereka akan langsung jatuh cinta dengan parasnya, terlebih lagi tata bicaranya yang terkesan sopan dan halus, mempunyai tata krama yang baik, namun kekurangan dari gadis satu ini adalah terlalu sering berpikiran negatif dan mudah terbawa emosi.
"mau kemana?" tanya gaesang saat nabila melangkahkan kakinya satu langkah, rambutnya terkena rintikan hujan untuk kesekian kalinya.
"mau pulang lah" jawab nabila, lalu berlari meninggalkan gaesang yang menatapnya, padahal rencana tadi gaesang berniatan menawarkan tumpangan untuk nabila, namun jika dia pergi lari terlebih dahulu, dia bisa apa.
"pacarnya dek?" tanya pemilik warung kopi yang menjadi tempatnya dan nabila berteduh.
gaesang memicingkan kepalanya, lalu menatap arah kemana nabila menghilang tadi, dia langsung menggelengkan kepalanya, "bukan pak, mana mau saya sama boncabe kayak dia" jawab gaesang, yang langsung disambut tawa oleh pemilik warung kopi.
#POTRET
gaesang wicaka handyaka
nabila bunga setiawan as you....
pesan :
jika berkenan mengganti latar belakang menjadi warna hitam , dan font menjadi 'serif'.
KAMU SEDANG MEMBACA
potret.
Random▢ ▢ ▢ ╱ 。 tugasnya hanya melindungi bukan memiliki. ꒰ © 2O21 , FRASENDARU ꒱