EMPTY:SPACES

87 42 13
                                    

"Tanpa disadari,  tanpa diharapkan, kehadiran kunang-kunang malam itu terasa tepat dan benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tanpa disadari,  tanpa diharapkan, kehadiran kunang-kunang malam itu terasa tepat dan benar." - Choi Soobin

Soobin duduk dibangku paling belakang di kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin duduk dibangku paling belakang di kelasnya. Lelaki itu sibuk membalas satu persatu komentar di akun sosial media miliknya. Entah itu tentang pujian atas ketampanan seorang Soobin, atau cacian dan hujatan.

"Yak, Choi Yeonjun ini sudah foto kesepuluh yang aku tangkap. Apa kau tidak puas eoh?" keluh Jaemin yang hendak mengembalikan ponsel mahal itu kepada pemiliknya. Choi Yeonjun.

"Kau ini, cepat tangkap gambarku lagi dengan sebaik mungkin. Aku akan membelikanmu apapun yang kau mau saat makan siang nanti."

Sudah hampir satu setengah jam pelajaran kimia kosong, beberapa orang siswa di kelas itu sibuk bermain game online, atau mengunyah kuaci. Dan jangan lupakan Yeonjun si selebgram yang sibuk membenarkan posenya  dan membenarkan tataletak jaket barunya yang hampir seharga mobil keluaran terbaru itu.

Soobin tidak mendengarkan lagi perdebatan antara kedua sahabatnya itu. Ia hanya mengangguk dan menggeleng ketika Yeonjun meminta pendapatnya tentang foto yang berhasil ditangkap Jaemin di ponselnya.

Suasana riuh terdengar jelas di hadapannya. Ada beberapa siswa perempuan sesekali mencuri pandang ke arah Soobin. Sedangkan beberapa siswa laki-laki lebih memilih keluar masuk kelas tanpa tujuan yang jelas. Soobin sama sekali tidak peduli dengan hal itu. Laki-laki tampan itu hanya memikirkan hal yang belakangan ini menganggu pikirannya. Hampa.

Kehampaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehampaan. Bentuk perasaan mengerikan yang tidak pernah ia ketahui bagaimana keadaan itu menyerangnya. Soobin memilih bengkit dan memasukkan ponselnya kedalam saku jaketnya yang membuat kedua sahabatnya yang masih sibuk dengan ponsel dan gaya aneh itu menghentikan aktivitasnya dan menatap Soobin.

"Mau kemana kau?" Tanya Jaemin

"Apa kau ingin membolos?" Tambah Yeonjun

Soobin melonggarkan dasi yang menurutnya sedikit mencekiknya.  "Aku mau ke toilet" Dengan maksud membuang perasaan kalut yang ada dalam pikirannya ke tempat yang jauh.

Sejak keluar kelas, berbagai pasang mata gadis yang notabenenya adik kelasnya sibuk menatap Soobin dengan tatapan memuja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak keluar kelas, berbagai pasang mata gadis yang notabenenya adik kelasnya sibuk menatap Soobin dengan tatapan memuja. Itu adalah hal yang biasa bagi seorang Choi Soobin. "Lelaki itu bisa menebak apa yang ada di pikiran setiap siswa perempuan yang menatap ke arahnya."

Saat sampai di ujung koridor dekat perpustakaan, tanpa sengaja lelaki itu ditabrak seseorang hingga dua buku lumayan tebal terjatuh begitu saja bersamaan dengan subjek yang menabraknya tadi. Soobin masih terpaku menatap seseorang yang merupakan seorang gadis cantik berkulit putih dengan mata biru sedang membersihkan tangannya yang sedikit memar. 

Klise

Gadis itu pasti berpura-pura bertingkah polos dihadapannya agar ia mau menolongnya. Namun, belum sempat Soobin mengulurkan tangannya gadis itu dengan sigap memungut dua buku tebalnya dan meninggalkan Soobin begitu saja. Dan itu membuat lelaki nyaris sempurna itu terpukul begitu keras.

Soobin segera menegakkan badannya dan menatap punggung kecil gadis itu yang berjalan menjauh. "Hei Kau!" teriaknya. Membuat gadis itu berhenti, namun tetap membelakangi Soobin. "Tidak sopan sekali kau menjadi seorang hobae? Bukannya meminta maaf, malah pergi begitu saja. Tidak tahu diri."

Soobin masih menduga-duga jika ini termasuk salah satu trik gadis itu untuk menarik perhatiannya. Namun, sosok cantik itu malah menempatkan headphone yang sedari tadi melingkar di lehernya ke kepalanya dan menutup kedua telinganya. Gadis itu kembali berjalan seolah tidak terjadi apa-apa. Soobin melebarkan matanya dan mengepalkan kedua tangannya dengan keras.

Soobin menyadari suatu hal. Jika suatu perasaan tidak nyaman dalam hatinya terkoyak begitu saja. Lelaki itu mengetahui perasaan itu berada di dalam sana dalam jangka waktu yang cukup lama. Hanya saja, lelaki itu seolah menguburnya sangat dalam dan sangat lama. Ia memilih tidak memperdulikannya.

Dan gadis pemilik mata biru terang itu berhasil membantingnya dalam suatu realita. Lelaki itu, hanya akan mendapatkan pengabaian di sepanjang sisa hidupnya.

 Lelaki itu, hanya akan mendapatkan pengabaian di sepanjang sisa hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COSINUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang