Jum'at

2 1 1
                                    

why? kok jum'at???

yaa... karna jum'at itu hari kemenangan bagi umat islam dalam setiap pekannya.. begitu pun yang dirasakan oleh seorang ibu muda, emmm ga terlalu muda sih, because anaknya udah 4.. hhee

kala itu sang ibu tengah menanti kelahiran buah hatinya yang no 5. widiwww.. banyak nyeee...

ehh.. dah ga usah protess.. anak itu rezeki dari Allah, so banyak anak, banyak rezeki..😌

di pagi yang sejuk tepatnya pukul 06.00 Wib. di hari jum'at, lahirlah seorang putri cantik. yaiyalah cantik, namanya juga putri.. hadehh.. sorry yah man teman, si author emang suka gitu.. xhixhi..

lanjut.. keluarga kecil ini tinggal di sebuah pondok di tengah hutan tepatnya berada di puncak bukit. suami istri ini bekerja sebagai seorang petani kopi dan penyadap pohon aren alias pembuat gula merah. kehidupan mereka bisa di bilang cukup sederhana. saat itu pukul 01.00 dini hari, sang istri yang tengah mengandung ini merasakan sakit yang luar biasa. ia berpikir bahwa ia akan melahirkan. "Oh Tuhan, perut ku sakit sekali... massss... ini sakit banget..." teriak sang istri sambil memegang perutnya yang besar.

namun, dikarenakan mereka tinggal di kebun, sang suami langsung bergegas meminta tetangga kebun yang jaraknya sekitar 1KM untuk memanggilkan dukun beranak.
"Assalamu'alaikum, pak ali.. pak..." teriak sang suami memanggil pak ali, tetangga kebunnya. "Wa'alaikumussalam, iya pak adi, ada apa pak? kok sepertinya cemas sekali.." tanya pak ali setelah pintu terbuka. "Begini pak, istriku kesakitan, sepertinya mau melahirkan. bisa minta tolong untuk panggilkan mak ina si dukun bayi???" pinta pak adi, dengan wajah penuh mohon. "baiklah, saya akan segera panggilkan mak ina, jangan khawatir pak adi, sekarang temani saja istri bapak, semoga tidak terjadi apa-apa.." jawab pak ali, sambil menepuk pundak pak adi yang membuat pak adi sedikit tenang. dan sang suami kembali lagi ke kebun untuk menemani istrinya yang sedang kesakitan. namun, dikarenakan jarak tempuh yang cukup jauh, hingga memakan waktu yang lama. hingga pukul 06.00 Wib, sang istri yang sudah tidak tahan akhirnya melahirkan anaknya dengan bantuan sang suami. "Dimana mak ina mas, kenapa beliau belum juga sampai.. aku sudah tidak tahan mas." ucap istrinya yang sudah bercuruan keringan. pak adi yang bingung langsung mengambil inisiatif menyediakan tempat untuk istrinya berbaring. dengan modal nekat, dan bismillah, dengan memohon pertolongan Allah, akhirnya sang istri berhasil diselamatkan. dan... pagi yang mulai terang, tepat pukul 06.00 Wib, kedua suami istri ini dengan nafas lega dan wajah bahagia menyambut kehadiran anak mereka. wow. hebat yah suaminya...🤗

ketika sang anak sudah di luar, dukun bayi tersebut barulah sampai. hadehh nek, telat deh..
tapi gak papa ya, ini lah yang membuat sang anak menjadi lebih dekat dengan sang ayah, bahkan sangat dekat. si putri kecil ini akhirnya diberi nama oleh ibunya dengan nama Sihan. yah, sihan... sihan memiliki 3 kakak perempuan dan 1 kakak laki-laki. kakak pertama sihan seorang perempuan yang sudah berusia sekitar 14 tahun, kakak keduanya ialah seorang laki-laki yang usianya 2 tahun lebih muda dari kakak pertama. kemudian kakak ketiga sihan ialah seorang perempuan namun terkenal tomboy dan usianya 4 tahun lebih muda dari kakak kedua. kakak terakhir sihan ialah seorang wanita dan usianya 3 tahun lebih tua dari sihan. ketiga kakak sihan yang sudah besar, mereka sudah bersekolah di kampung. yah, mereka bersekolah dari kebun dengan menaiki sepeda. jarak tempuh dari kebun ke kampung cukup jauh, sehingga tak jarang mereka telat masuk sekolah, tapi guru-gurunya selali memaklumi. sihan yang merupakan anak bungsu ini menjadi adik kesayangan bagi kakak-kakaknya.

satu tahun kemudian, suami istri ini membeli tanah di kampung yang akan di buat rumah. ketika sihan berusia 2 tahun, rumah tersebut sudah jadi dan mereka sekeluarga pindah dan tinggal dikampung. sihan yang masih kecil selalu jadi bahan mainan bagi kakak-kakaknya sehingga tak jarang mereka mmebuat sihan menangis yang akhirnya membuat sang ibu marah. hhh.. kasian deh.. makanya jangan nakal.. wkwk

tepat 1 tahun mereka menghuni rumah ini, keluarga ini di terpa ujian.. hari itu tepatnya hari selasa, mereka mendapat kabar bahwa sang ayah yang sedang menyadap pohon aren tersebut mengalami kecelakaan.

"Bu yani.. bu yanii.." teriak seseorang memanggil nama ibu sihan. ibu yani yang merasa terpanggil, langsung membuka pintu dan ternyata anak pak ali, si ucok. "iya ucok, ada apa? kenapa berteriak?? mukamu juga panik? semua baik-baik aja kan???" tanya bu yani yang juga ikut cemas. "pak adi bu, pak adi kecelakaan, yah, beliau jatuh dari pohon aren dengan ketinggian 7 meter". Ucap Ucok.  sontak semua keluarga merasa terkejut terutama bu yani begitu mendengar kabar buruk dari sang suami. berita tersebut membuat bu yani syock. seluruh tubuhnya bergetar bagaikan hilang semua rasa. bergegas bu yani pergi ke puskesmas terdekat dengan membawa si kecil sihan dalam gendongannya. air matanya jatuh tak terbendung. bagaimana tidak, membayangkannya saja kita sudah takut. si kecil sihan yang melihat ibunya menangis, langsung ikut menangis juga karena takut.

sesampainya di puskesmas... (bersambung)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si BungsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang