Deux

5.4K 827 46
                                    


☘☘☘

Sekarang Haruto udh smpe di rumah yang mau dia beli itu dan lagi nungguin si pemilik rumahnya dateng. etelah sekitar 5 menit Haruto berdiri di depan rumah kyk anak ilang, terlihat mobil hitam yang mulai mengurangi kecepatannya dan berhenti di depan Haruto

"Udah nunggu lama ya? Maaf tadi agak macet di jalan. Mau langsung liat dalem rumahnya?" sapa ramah seorang lelaki tinggi yang turun dari mobil hitam tadi

"Ah ngga kok, saya juga baru saja sampai" jawab Haruto dengan senyum kebanggaannya

"Oh iya, kyknya kamu ini masih muda ya? Saya kira yang mau beli rumah ini sudah berkeluarga. Masih kuliah?" tanya si pemilik rumah dengan kekehan kecil sambil tangannya membuka kunci pintu rumah itu

"Haha iya saya masih kuliah, semester 4"

"Pantes dari mukanya umurnya kyk ga beda jauh sama keponakan saya. Nah dalam rumahnya seperti ini, bisa dilihat-lihat dulu" jawab si pemilik rumah sambil tangannya mempersilahkan Haruto untuk melihat-lihat

Seperti yang keliatan dari luar, rumah ini memang masih sangat bagus, bahkan furniture-furniture nya pun terlihat bagus walaupun emg udah berdebu karena pasti rumah ini sudah lama gak ditinggali

Rumah ini tingkat tapi simple, di lantai 1 ada ruang tamu, ruang tv, dan dapur. Sedangkan di lantai 2 ada 2 kamar dan kamar mandi

"Rumahnya masih bagus bgt kak, kalau boleh saya tau kenapa dijual dengan harga semurah itu?" tanya Haruto di sela-sela ia melihat-lihat isi rumah

"Sebelumnya rumah ini belum pernah saya jual dan hanya saya kontrak-kan. Tapi entah mungkin karena lingkungan rumah ini sepi dan bisa dibilang agak tersembunyi karena berada di pojok, jadi pengontrak-pengontrak sebelum ini tidak bertahan lama. Akhirnya sekitar sebulan yang lalu saya memilih buat menjual rumah ini daripada mengontrak-kannya"

Dan untuk furniture nya, karena saya pindah ikut di tempat istri saya jadi semua barang-barang ini tidak terpakai, jadi daripada saya menjualnya satu per satu, lebih baik saya meninggalkannya di sini dan menjualnya satu paket dengan rumah ini.

Harganya sangat murah karena sebentar lagi saya akan pindah ke Paris bersama istri saya karena suatu hal sekaligus untuk mencari seseorang, sehingga saya butuh rumah ini cepat laku supaya nanti rumah ini lakunya tidak pada saat saya sedang di Paris dan mengharuskan saya untuk pergi ke Korea, kurang lebih seperti itu" jelas di pemilik rumah panjang lebar dan dibalas anggukan-anggukan paham dari Haruto

"Maaf, ini baju-baju siapa ya?" tanya Haruto begitu dia liat baju-baju yang masih tertumpuk rapi di rak baju di salah satu kamar

"Oh aduh maaf ya, kemaren waktu saya pindahan buru-buru jadi lupa bawa ini. Bentar-bentar, duh semoga masih ada tas yang ketinggalan juga" panik si pemilik rumah sambil nyari-nyari tas buat bawa pakaian-pakaian itu

"Iya-iya gapapa kak, santai aja"

Masa sih baju-baju ini punya dia, tapi kok bentukannya kayak yang punyanya masih remaja, apa punya keponakannya itu kali ya, bodo ah

Akhirnya si pemilik rumah ini nemu tas cukup besar dan cukup buat masukin baju-baju itu

Setelah puas ngelihat-lihat isi rumah, Haruto mutusin buat jadi ambil rumah ini dan langsung membayar full pakai uang tabungan peninggalan orang tuanya

"Saya jadi ambil rumah ini ya kak, ini untuk pembayarannya, dan kemungkinan mulai saya tempati besok ya" kata Haruto sambil menyodorkan kantong tas berisi uang

"Baik saya terima ya, dan ini surat-surat rumahnya"

"Baik, terimakasih banyak ya kak"

"Sama-sama, saya juga terimakasih karena sudah membeli rumah ini. Oh iya, kalau boleh saya tau nama kamu siapa?" tanya si pemilik rumah sambil tangannya menghitung uang yang dibayarkan Haruto

Voices [Harukyu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang