🅃🄸🄶🄰

90 12 3
                                    

Do you know, what's biggest fear in friendship?
When you liked someone who is your friend
If you can let her / him go, you're the best person in the world
Because, not everyone can do that.






































"ABANGGGGGG!!! KENAPA WONY GAK DIBANGUNIN?!"

"EH AYAM COPOT!!!"

Hyunjin--- abangnya Wony, yang baru aja selesai sarapan dan mau ngambil air di termos kaget.

Untung air panasnya gak kena dia.

"GAK USAH TERIAK KAN BISA DEK?!"

"ABANG IH! COBA LIAT INI JAM BERAPA?!"

Melirik jam dinding, Hyunjin menjawab. "Jam 8. Emang kenapa?"

"ISH INI HARI SENIN BANGG!!"

Ngebug dulu anaknya.

"Terus hubungannya sama abang apa?"

"IIIHHH KENAPA ABANG GAK BANGUNIN WONY!!! GINI KAN MAU KE SEKOLAH JUGA PERCUMA!!"

"SIAPA SURUH NGEBO MULU. ABANG KAN GAK ADA MATKUL PAGI, MAKANYA LUPA"

Wajah Wony tambah kusut. Andai saja tidak ada Bunda, sudah pasti di salah satu sisi wajah tampan Abangnya itu membiru.

"GAK MAU TAU POKOKNYA! WONY BOLOS GARA-GARA ABANG!!"

"Astaghfirullah... tipsen kan bisa adek"

Sahutan dari wanita yang memasuki usia kepala empat itu membuat Wony terdiam. Benar juga apa kata Bunda.

"Bunda bolehin Wony bolos?" Tanya gadis itu takut-takut.

"Sekali ini aja, gapapa." Sahut beliau dengan senyum yang manis.

Melihat reaksi Wony yang berpura-pura sedih karena bolos, membuat Hyunjin mencibir.

"Alay lu kek Jeongwoo," mendengar ia disamakan dengan satu nama itu, nembuat si Bungsu melotot.

"Gak usah bawa-bawa dia ya!"

"Amit-amit mirip Jeongwoo." Sambungnya sembari mengetuk jidat berkali-kali.

"Amit-amit ntar jadi jodoh lho, Dek"

"IH BUNDA JANGAN NGOMONG GITU?!"

"HEH JANGAN NAIKIN SUARA SAMA BUNDA!" Tegur si Abang

"KAYAK ABANG ENGGAK AJA"

"Udah ish. Ini rumah apa hutan, kok kalian teriak-teriak terus," tegur Bunda.

"Tau nih Abang." Sahut Wony sambil mengerucutkan bibir.

"KOK JADI ABANG?!"

"Abang... "

"I-iya Bund,"

Setelah pertikaian sengit antara ia dan sang Abang, Wony memilih pergi ke kamar mandi.

"ADEK!!! BUSET INI KAMAR MANDINYA LICIN BANGET?!"

Teriakan dari Hyujin sukses membuat Wony lari tunggang-langgang ke kamarnya. Bunda yang melihat cuma bisa geleng-geleng pasrah.

Punya anak cewek kok ngalahin anak tetangga yang anaknya 4, lebih antengan mereka dari anakku ya Allah batin Bunda yg agaknya tertekan.

Setelah menutup pintu kamar dan menguncinya, Wony langsung merebahkan diri di atas kasur. Sudah dibilang, Wony itu benci olahraga. Lari dari lantai bawah ke kamarnya saja ia sudah ngos-ngosan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love From ChildhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang