Chapter 01: Unbelievable Word

3.7K 310 62
                                    

Bakugou Katsuki adalah seorang pemuda yang kelakuannya kerap kali membuat orang lain salah paham terhadapnya. Terutama pada saat dirinya disandingkan di sebelah Midoriya izuku, teman kecilnya yang selalu di katainya sebagai anak culun dan kutu buku.

Setelah satu semester memperhatikan pemuda tersebut. Dengan anehnya Todoroki mulai memahami kepribadiannya yang meledak-ledak tersebut.

Bakugou mempunyai harga diri yang sangat tinggi---bisa di bilang harga dirinya sama sekali tidak bisa di nego. Lelaki keras kepala yang suka memakai kekerasaan dimanapun dan kapanpun.

Sekilas sosoknya mengingatkan Todoroki dengan tabiat ayahnya.

Namun berlahan kesan tersebut menghilang entah kemana perginya.

Di balik sifat egois dan keras kepalanya tersebut, Bakugou memiliki sisi lembut seperti anak remaja pada umumnya.

Dia tipe yang selalu mengemukakan pendapatnya, tidak pernah munafik, dan apabila di butuhkan ia akan membantu dengan segenap usahanya.

Apalagi dia mampu mengakrabkan diri dengan anak-anak kecil---terutama sekumpulan anak bengal yang kepribadiannya tak jauh berbeda darinya.

Walau berusaha menyembunyikannya seperti apa----kenyataannya di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ada saatnya Bakugou merasa minder karena kepopuleran Midoriya.

Bakugou terlalu keras terhadap orang lain namun lebih keras lagi terhadap dirinya sendiri.

Mungkin Todoroki akan terbunuh apabila semua hal itu sampai bocor ke telinga orang-orang yang bersangkutan dalam informasi tersebut.

Tapi sungguh mengherankan.

Entah sejak kapan, informasi mengenai Bakugou menjadi sebanyak itu. Padahal Todoroki hanya memperhatikan pemuda pirang itu dari kejauhan.

OXO

Bakugou mengerus giginya.

Ia sudah berusaha menahan diri selama jam pelajaran berlangsung untuk tidak meledakan seisi kelas dan menghajar sumber kekesalannya tersebut.

"Kenapa si sialan itu tidak melihat ke arah papan!?" teriaknya dalam hati tanpa menoleh ke arah orang yang dimaksudnya---- mau bagaimana pun ia harus menahan diri. Guru yang sedang mengajar pun sampai di buatnya risih dengan tatapan mautnya yang seolah-olah mengarah pada gurunya tersebut.

Todoroki Shoto. Siapa lagi kalau bukan dia yang berani melecehkan seseorang dengan tatapan datarnya yang tanpa ekpresi dan penuh arti?

Bakugou memutar bola matanya dengan malas. Tiba-tiba ia mengingat siapa lagi yang biasanya melecehkannya dengan cara yang serupa. Namun setidaknya dia sudah terlanjur terbiasa dengan tatapan culunnya tersebut.

"Kalau Deku palingan hanya mencoba membaca bagaimana suasana hatiku hari ini atau sebenarnya dia cuma ingin bertanya mengenai hasil latihanku yang kemarin-kemarin."

"Lalu? Apa-apaan dengannya!!?"

"Si sialan setengah-setengah. Mau apa dia!!?"

"Apa dia tidak punya kerjaan!!? mau ngajak berantem!? Sana cari orang lain yang bisa kau ganggu!!!"

Selagi Bakugou sibuk berteriak di dalam pikirannya.

Tanpa sadar bel pulang sudah berbunyi nyaring, menggema di sekitar bangunan sekolah.

Begitu lamunannya terpecahkan. Bakugou segera beranjak dari kursinya dan menendang kasar bangku mejanya, sampai anak yang duduk di depannya terkejut setengah mati karena ulahnya.

Your Eyes on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang