O1. bestie katanya

432 60 21
                                    

jangan teralu mikirin apa kata orang, toh kita kan bestie.

.

.

Jihoon keluar dari ruang kelasnya sambil menelisik koridor sekitar, mencari sosok yang selalu menungguinya didepan kelas. Lelaki bermata panda itu mencebikkan bibirnya kesal kala tak menemukan sosok yang dicarinya. Apa dia ditinggal pulang? Huh, mengesalkan.

Dengan langkah berat, ia menyusuri koridor sekolahnya yang mulai sepi. Dia sangat tidak suka pulang sendirian, terlebih tak menemukan sosok yang selalu bersamanya. Tak ingin ambil pusing Jihoon mempercepat langkahnya, mengabaikan beberapa temannya yang menyapa saat papasan. Mungkin efek kesal karena dirinya ditinggal pulang.

"Jihoon!" Merasa dipanggil, Jihoon menghentikan langkahnya dipijakan tangga terakhir. Menatap kaget sosok sahabatnya yang ngos-ngosan dengan cengiran kakunya.

"Yoonbin? Ku kira kamu sudah pulang.."

Lelaki yang dipanggil Yoonbin menggeleng pelan, kemudian menunjukkan tangannya yang sedang membawa satu cup minuman boba.

"Biasanya kelasmu pulang paling akhir, jadi aku beliin ini dulu." Jelas Yoonbin seraya memberikan minuman yang ditentengnya ke Jihoon.

Jihoon mengangguk-angguk paham, menyeruput boba kesukaannya yang diberikan Yoonbin. Kemudian keduanya berjalan berdampingan menuju halte bus terdekat.

"Ku kira kamu pulang duluan, aku udah mau marah." Jujur Jihoon memecah keheningan. Yoonbin terkekeh, kemudian merangkul pundak Jihoon guna merapatkan badan. Sang empunya hanya membiarkan, kemudian mengarahkan boba nya pada Yoonbin, yang dengan senang hati meminumnya.

"Mana mungkin aku ninggalin si penakut pulang sendirian."

"Berisik! Bukan takut, cuma gak mau sendirian!" 

Yoonbin hanya tertawa mendengarnya. Karena Yoonbin tau, Jihoon takut pulang sendirian, terlebih setelah kejadian ia diculik saat duduk di bangku sekolah menengah. Membuat Jihoon sempat meraung-raung tidak ingin kesekolah. Hingga akhirnya Mama Jihoon meminta Yoonbin—yang notabene nya tetangga mereka— untuk selalu bersama Jihoon. 

Setelah itu, berakhirlah dengan Yoonbin yang selalu mengikuti Jihoon kemanapun. Makanya Jihoon tidak pernah jauh dari Yoonbin. Disitu ada Jihoon, disana pasti ada Yoonbin.

Maka dari itu, orang-orang yang sudah kenal mereka tidak ambil pusing dengan kedekatan keduanya. Namun, jika orang awam yang melihat pastilah berspekulasi bahwa keduanya adalah sepasang kekasih yang berkedok sahabat.

"Oiiii! Jihoon! Yoonbin!" Seorang lelaki bergigi kelinci melambaikan tangannya heboh. Itu Jaemin, teman sekelas Jihoon sekaligus pacar dari teman Yoonbin.

"Jaemin? Tumben naik bus, Jeno mana?" Jihoon bertanya.

"Ada rapat OSIS!" Jihoon dan Yoonbin mengangguk paham, kemudian duduk dibangku halte tepat disamping Jaemin. Jaemin memandangi mereka dengan wajah sok berpikir.

"Ku lihat-lihat kalian makin mesra." Ujar Jaemin yang langsung dipandangi aneh oleh Jihoon. Yoonbin hanya menoyor kepala Jaemin cukup keras, membuat Jaemin mengaduh sakit.

"Kamu jangan gak jelas, Na Jaemin." UjarJihoon tiba-tiba bersuara.

"Beneran! Kalian dari dulu gak berubah, makin nempel makin mesra. Malah keliatan lebih mesra kalian daripada aku sama Jeno." Tutur Jaemin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗼𝗺𝗴 𝗯𝗲𝘀𝘁𝗶𝗲 ; 𝗯𝗶𝗻𝗵𝗼𝗼𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang