1. Samhain

188 27 0
                                    

30 oktober 1981, Godric's Hollow

Sudah satu taun keluarga Potter pindah dan bersembunyi didaerah ini. Ini semua dikarenakan ramalan yang disampaikan Dumbledore untuk anak-anaknya dan ramalan itu entah mengapa bisa diketahui oleh Dark Lord. Sehingga, anak-anak mereka menjadi incaran para Death Eather.

Malam ini adalah malam Samhain atau biasa dikenal para Muggle dengan Halloween. James dan Lily sedang menikmati minuman hangat dengan bayi mereka dimasing-masing pangkuan.

Harry sedang bermain dipangkuan James, sedangkan Valerie hanya menatap ibunya dengan lekat. Melihat tatapan anaknya membuat lily sedikit gusar, Lily merasa sepertinya anaknya sedang tidak baik-baik saja.

Saat lily akan memberitahukan hal ini pada suaminya dia mendengar suara kecil yang memanggilnya.

"Mama!" ucap Valerie masih dengan tatapan lekatnya. Mendengar ucapan Valerie membuat Lily dan James terkejut. " Apa yang kamu katakan?" tanya lily antusias.

"Papa!" ucap Valerie lagi, mendengar ucapan itu membuat James dan Lily sangat bahagia. Untuk pertama kalinya mereka mendengar bayi kecilnya ini memanggil mereka mama dan papa. Mereka sempat kawatir, pasalnya Valerie begitu lambat berbicara. Berbeda dengan Kakaknya Harry, yang sudah dapat berbicara beberapa bulan lalu. Mendengar ucapan itu kekawatiran mereka pun hilang.

"Bagus sekali sayang" ucap James dengan gembira.

Kebahagian itu tidak bertahan lama. tiba-tiba terdegar suara tabrakan datang dari pintu depan. Saat pintu itu terbuka dengan keras, sepasang suami istri itu sontak segera berdiri.

Lily dan James memucat ketika melihat Voldemort telah berdiri didepan pintu rumah mereka. James segera memberikan Harry pada Lily, dan maju kedepan berusaha menghalangi.

"Lily, bawa sikembar dan lari!" ucap James, Lily pun segera menuruti perintah suaminya, ia bergegas menaiki tangga.

James mengarahkan tongkatnya kearah Voldemort. "Minggir!" desis Voldemort. "Tidak! Aku tidak-" belum selesai James mengucapkan kalimatnya, Voldemort telah melayangkan kutukan Avada Kedavranya kearah james. Detik berikutnya tubuh James jatuh dilantai yang dingin dan sudah tidak bernyawa lagi.

Voldemortpun melewati tubuh James dan menaiki tangga, Dia terus berjalan menyusuri lorong itu sampai ia tiba didepan sebuah kamar yang pintunya terkunci. Dia pun kembali mengangkat tongkatnya dan mengarahkan langsung kelubang kunci tersebut, detik kemudian pintu itu pun roboh.

Dilihatnya seorang perempuan berambut merah panjang sedang berusaha menutupi mahluk kecil dibelakangnya. "Minggir!" dengan suara dingin dia mengancam.

"Tidak," bantah Lily.

"Avada Kedavra" Pangeran Kegelapan itu langsung melayangkan kutukan kematian pada Lily. Lalu Voldemort berjalan melewati jasad Lily menuju tempat tidur kedua bayi tersebut.

"Ramalan sialan itu menuntutku untuk membunuh kalian." suara Voldemort terdengar mendesis. Dia pun segera mengangkat tongkatnya lagi, Namun begitu menatap mata kedua kembar itu membuatnya jantung berdesir. Melihat mata anak-anak itu yang berwarna hijau seperti kutukan kematian, membuat jantungnya yang telah lama mati, mulai berdetak lagi. Dia pun mengurungkan niatnya untuk membunuh dua anak itu.

"Tunggu lah sebentar lagi. Aku akan segera menjemput kalian, wahai pewarisku." setelah itu dia mengarahkan tongkatnya Keara dua bayi itu untuk diberi tanda. Tanda petir didahi Harry dan Tato ular di tangan kanan Valerie. Setelah memberikan tandanya, dia berubah menjadi gumpalan asap hitam dan mengilang dengan suara ledakan yang mengakibatkan beberapa bangunan runtuh .

Beberapa saat kemudian datang beberapa Auror dan Dumbledore. Mereka segera mengefakuasi sikembar serta jasad James dan Lily.

Dumbledore pun mengumumkan bahwa Pangeran kegelapan telah dikalahkan oleh kedua bayi tersebut.

***

Suara apparasi terdengar didepan Malfoy Manor. Setelah itu muncul lah Voldemort memasuki Bangsal Malfoy Manor. Ia pun berjalan masuk keaula depan manor.

Semua yang berada disitu bersujud kepadanya, setelah itu kepala keluarga Malfoy itu melangkah mendekati Tuannya. " Bagaimana Tuanku?" tanya Lucius Malfoy.

"Aku menginginkan buku harian ku."

"Baik,Tuanku" tanpa banyak tanya Lucius pun segera mengambil buku harian tersebut dan menyerahkan pada pemilik aslinya.

"Lucius, pengikut setiaku. Aku ingin kau tahu bahwa aku akan menghilang untuk sementara waktu. Dan saatnya tiba, aku akan kembali, dan aku harap kesetianmu tetap pada ku." pinta Voldemort pada Lucius.

" Tentu my Lord. Kesetianku tetap bersamamu." Jawab Lucius mantap.

"Baiklah, Aku akan pergi sekarang." setelah itu Voldemort menghilang.

Lucius pun hanya dapat memandang kepergian Tuannya itu, walaupun penasaran dengan alasan Tuannya tapi dia tidak bisa menanyakan alasannya. Dia hanya bisa terus setia pada Tuannya.

***

Pada malam yang sama, sebagian Dunia Sihir Inggris merayakan kekalahan Pangeran Kegelapan itu. Tanpa tau bahwa kebahagian mereka dibayar dengan menghilangnya nyawa orang tua bayi-bayi malang itu.

Albus Dumbledore menggendong dua bayi berusia satu tahun dalam pelukannya, satu dengan rambut terang dan satu lagi dengan rambut hitam. Dia meninggal kedua bayi itu didepan pintu rumah bibinya. Setelah itu dia berjalan pergi. Saat berjalan beberapa langkah, tiba-tiba, kucing hitam yang mengawasinya berubah menjadi seorang wannita.

" Apa kau yakin dengan hal ini, Albus?" Tanya wanita tersebut.

" Ya Minerva, Hal terbaik bagi mereka adalah tumbuh jauh dari semua ketenaran yang akan mereka terima, dan ketika saat nya mereka ke Hogwart akan lebih mudah untuk membimbingnya." Ucap Albus dengan pandangan misterius. Namun Mineeva tidak menyadari tatapan tersebut.

Setelahmendengar perkataan Albus, Minerva pun menyetujui perkataannya walaupun denganperasaan tidak rela. Albus dan Minerva pun segera pergi dari tempat itu.

Tbc

Twins PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang