~_~Happy Reading~_~
.
.
Sakura POV
"A..ada apa ini...? ke..kenapa rumahku hangus begitu?" seketika itu juga lututku lemas dadaku bergemuruh cepat sangat menyesakkan saat melihat rumahku sudah berupa puing-puing tak beraturan lagi bentuknya walau masih ada beberapa ruangan yang terlepas dari jilatan api, yaa hanya sebagian kamarku yang terlihat masih berdiri kokoh karena letak kamarku yang berada paling ujung bagian rumahku.
Kulihat sekelilingku beberapa juga mengalami hal yang sama seperti rumahku, di sisi kiri dan kananku cukup ramai banyak warga yang berkumpul dengan berbagai ekspresi, takut, sedih, marah, dan kecewa dengan membawa barang yang bisa diselamatkan.
"Sakura-chan yang sabar ya nak! Ini semua musibah, yang penting kau selamat!" kata Bibi Anko tetangga sebelahku sambil menepuk-nepuk pundakku mencoba menenangkanku.
Aku masih shock melihat apa yang terjadi, "A...apa yang sebenarnya terjadi? Ke..kenapa bisa ini terjadi?" tanya ku bertubi-tubi kepada wanita paruh baya yang sudah lama menjadi tetanggaku itu.
"Penyebabnya masih belum diketahui karena masih diselidiki oleh pihak berwajib, jadi lebih baik kau hubungi kedua orang tuamu dulu Sakura-chan! Bagaimanapun juga mereka wajib tahu." jelasnya lagi.
Akupun hanya bisa mengangguk lemah menanggapi penjelasannya dan mulai menjauh dari kerumunan menuju tempat yang agak sepi untuk menghubungi kedua orang tuaku.
Beberapa menit sudah kulalui untuk menghubungi orang tuaku, menjelaskan apa yang terjadi dan mengharapkan agar mereka bisa pulang secepatnya kemari, tapi mereka tetap tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di negeri Paman Sam itu, mereka hanya menyarankanku untuk tinggal sementara waktu dirumah salah satu teman dekat sampai renovasi rumahku selesai. Aku segera melangkahkan kakiku menuju kamarku yang sebagian masih menyimpan beberapa barang-barang pentingku dan ku kemas kedalam koperku yang lagi-lagi juga selamat dari kobaran api. "Huffttt Kami-Sama...semoga aku bisa bertahan dari ujianmu ini." Itulah do'a ku saat ini.
Sakura POV OFF
Langit senja dipinggiran Kota Konoha memang sangat menawan, membuat siapa saja yang memandangnya sejenak akan melupakan kepenatan aktivitas masing-masing. Begitupun yang dirasakan seorang gadis dengan wajah kelelahan tapi tak memudarkan kecantikan diwajahnya sedang menatap kagum bangunan megah dihadapannya dan tak jarang sang angin menyapanya, menerbangkan helaian merah muda panjang kebanggaannya itu.
"Fuah...Akhirnya ketemu juga ini UCHIHA HOUSE!" ucap seorang gadis bernama Sakura sambil menyeka peluh disekitar jidat yang bisa dibilang lebar itu karena lelah, seharian dia berkeliling mencari rumah yang terletak dipinggiran Kota Konoha itu.
"Wow rumahnya besar sekali," ucapnya takjub "Tapi sayang rumah sebesar ini terlihat sepi dan menyeramkan hiiii." Seketika tubuh gadis cantik kesayangan Keluarga Haruno itu menegang dan meremang merasakan aura rumah yang akan dia tinggali beberapa bulan kedepan itu sangat suram dan menyeramkan.
Bagaimana tidak shock jika melihat bangunan megah bergaya Eropa kuno yang benar-benar terlihat sepi, seperti tidak ada kehidupan didalamnya dan jauh dari rumah-rumah tetangga sehingga terlihat semakin suram dan terasingkan. Mengingat hal itu membuat batin Sakura menjerit akan nasibnya yang harus bertahan hidup ditempat yang menyeramkan itu bahkan kenal pemiliknya saja tidak. 'AKHHHH! Ini semua gara-gara Kaa-san dan Tou-san! Kalian tega sekali menyerahkan putri kesayangan kalian kepada orang lain yang katanya adalah teman dekat, huaaa bahkan aku saja tidak pernah ingat kalian punya teman dekat bermarga Uchiha!' Inner Sakura berteriak frustasi dan pergulatan batinpun tak terelakkan lagi hingga dia merasakan adanya tepukan kecil di bahu mungilnya yang menyadarkannya dari keterpurukan batin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha House ✓ (Complate)
Teen FictionHaruno Sakura, gadis cantik yang tidak selalu beruntung, mengingat rumahnya habis terlalap api dan mengharuskan dia untuk tinggal dirumah teman dekat orang tuanya yaitu sebuah rumah mewah yang konon terdengar gosip tentang hantu penunggu rumah itu y...