Prolog

17.3K 1.1K 6
                                    


"Huft.. Akhirnya selesai" ucapnya sembari merenggangkan otot-otot tangannya yang kaku. Tanpa pikir panjang ia mematikan komputernya serta mengemas semua barang yang berserakan diatas meja kerjanya.

Diambilnya jaket serta tas yang berada disamping kursi. Tanpa mengenakannya ia bangkit bergegas keluar ruangan, namun tak lupa ia mematikan lampu dan AC serta menutup pintu ruang tersebut.

Koridor demi koridor ia lalui dengan langkah lebar, wajar saja jam sudah menunjukkan pukul 21.00 dimana sekolah tempat ia bekerja sudah tutup dan beberapa ruangan terlihat gelap karena lampu yang sengaja dimatikan.

Ada sedikit rasa takut dalam pikirannya namun ia abaikan, ia memilih untuk segera pulang. Setelah seharian berkutat dengan kertas ujian anak muridnya, tubuhnya terasa lelah hanya karena duduk selama berjam jam. Dipikirannya saat ini adalah segera sampai rumah, segera makan makanan yang pedas, mandi, lalu tidur. Itulah kenikmatan yang dapat ia bayangkan setelah seharian bekerja diruangannya.

"Wah bu kok baru pulang?" ucap satpam penjaga sekolah yang sudah tua sedang duduk di pos.

"Oh iya pak, barusan selesai mengoreksi ujian anak-anak. Besok anak-anak juga sudah libur jadi sekalian. "

"Kalo begitu hati-hati bu dijalan. "

"Iya terima kasih, mari pak saya duluan. " Ucapnya sembari membungkuk pelan kepada satpam tersebut.

Setelah memberikan salam kepada satpam, ia pun berjalan menuju halte. Hari ini ia sengaja tidak menggunakan ojek online untuk pulang dan memilih untuk naik bus umum karena ingin menghemat.

Untuk menghilangkan suasana sepi dan hening di halte, ia bersenandung pelan. Hanya ia sendiri yang dapat mendengar senandung itu, tidak ingin orang lain mendengarnya karena memalukan.

Setelah beberapa lama bus terakhir pun datang. Hari ini bus terakhir sangat sepi hingga jumlah penumpang dapat dihitung dengan jari. Ia duduk di tengah yang tidak terlalu jauh dengan pintu.

Karena ini bus terakhir, bus melaju dengan kencang dijalanan. Pasti sang supir ingin segera pulang kerumah karena seharian mengangkut penumpang.

Tanpa ia sadari laju bus mulai sedikit aneh. Semua orang dalan bus mulai panik, bahkan sang supir terlihat panik dengan keringat bercucuran berusaha keras mengendalikan busnya. Hingga sampai tikungan bus tidak bisa dikendalikan dan menabrak pagar jalan hingga akhirnya jatuh ke jurang.

.

.

.

My first story, hope you like it (✿❛◡❛)

WHATEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang