now playing; runaway - aurora
"—padang rumput hijau, bunga-bunga indah yang bermekaran setiap musimnya, dan langit-langit biru yang setiap hari menjadi penyambut bagaimana indahnya hari di kastil itu."
"apakah tempat seperti itu ada nek?"
"tentu saja. tempat seindah itu ada namun sudah terkikis oleh ke serakahan manusia. bukankah nenek pernah bilang jikalau ke indahan dunia itu hilang karena ulah manusia sendiri yang tamak dan merusak permadani bumi?"
anak laki-laki dengan poni terikat apel itu mengangguk dan semakin menyamankan diri berbaring di pangkuan sang nenek.
"nenek bolehkah taro datangi tempat indah seperti dunia dongeng itu?"
si nenek tersenyum dan mengelus pipi halus cucunya, "boleh, nanti kalau taro sudah besar dan mengenal dunia maka nenek akan membawa taro ke tempat indah itu."
"terimakasih nek. taro sayang nenek!"
—
"kau baik-baik di sini, ibu akan menjemputmu bulan depan. ibu menyayangimu." pamit wanita paruh baya itu kemudian berlalu pergi dengan mobil putihnya meninggalkan pelataran rumah asri dengan banyak tumbuhan hijau.
shotaro menghela nafas lelah dan berjalan memasuki rumah besar itu dengan lunglai menuju kamar.
seminggu yang lalu nenek yang dulu sering mendongengkan cerita fantasi padanya kini telah berpulang ke sisi tuhan. shotaro rindu sekali pada sang nenek tapi mau apa boleh buat. hanya doa setiap hari yang ia panjatkan sebagai penenang dan penerang untuk nenek di atas sana.
"jadi ingat dulu nenek selalu bilang akan mengajakku pergi ke tempat yang selalu nenek sebut 'surga dunia'. hah... tapi sekarang nenek pergi lebih dulu ke surga langit yang mustahil aku pijaki." gumam shotaro sebelum kemudian terlelap menyusur ke alam mimpi.
cukup lama ia tertidur di atas ranjang empuk bermotif putih polos itu sampai matahari tenggelam dan menampilkan bulan sabit sebagai pemeran utama.
shotaro menguap lebar lalu beranjak melihat ke arah jendela yang belum tertutup tirai gordeng. saat ia menarik pengait gordeng, mata indahnya tak sengaja menangkap sebuah pemandangan aneh sebuah pintu kecil yang tertutupi rumbainya bunga mawar putih yang merambat dari segala penjuru.
"kenapa aku baru tau ada pintu disana? apakah nenek menyimpan pupuk nya disana? aku cek sajalah, penasaran."
yang laki-laki manis itu tau neneknya adalah pecinta alam dan hijau-hijauan entah itu tanaman sayur sampai bunga-bunga aneh dengan harga tak masuk akal. jadi mungkin itu tempat nenek menyimpan pupuk atau bibit tanaman favoritnya.
semoga saja ada bibit tanaman langka untuk di jual ke toko loak dengan harga selangit. setidaknya harus ada warisan yang di tinggalkan, pikirnya dalam hati.
pintu setinggi dada itu shotaro buka dengan perlahan, "aduh banyak sekali debu disini. oh tidak kulit mulusku." ruangan itu gelap dan shotaro terus berjalan tanpa menemukan sesuatu—
sepertinya ia menemukan sesuatu diujung ruangan, sebuah semak? tunggu, shotaro baru saja berjalan lurus dan keluar lewat celah sempit dan melihat sesuatu yang aneh.
"wow indah sekali!"
shotaro total bahagia dengan mulut menganga melihat pemandangan indah di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the hidden place - sungtaro
Fanfictionshotaro hanya terkejut karena masuk ke dimensi lain yang sangat indah. lalu karena karma masa lalu ia jatuh cinta dengan satu-satunya penghuni disana. •bxb area! •sungtaro | sungchan x shotaro •if you're heaven gang, don't read this bitch! •onesho...