0ne

83 2 1
                                    

Tok tok tok tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok tok

Suara lemparan jendela sedari tadi membuat seorang gadis terpaksa bangkit dari tidurnya , dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 8 malam dengan langkah marah ia pun membuka jendela kamarnya yang langsung mengarah pada rumah di sampingnya.

Dilihatnya seseorang sedang duduk di jendela yang berhadapan dengan kamarnya ia tak bisa melihat jelas wajahnya disebabkan oleh cahaya yang ada dibelakang orang itu.

"Ngapain lo ngelempar jendela kamar gue , kuker banget lo"

" ngak kok gue cuma mau kenalan ama lo doang"

"Yahh kan bisa kapan- kapan"

"Gue bukan tipe orang yang suka nunda nunda waktu,jadi? Inget ini baik-baik nama gue Kezio Prananda"

"Oke nama gue Diandra Claresta "

"Sebenernya gue udah tau" ucapnya pelan.

"Lo ngomong apa tadi?"

" aaa? Ngak ada kok"

"Yaudahh kalo gitu gue mau lanjut bobo dulu, dan stop lempar jendela gue lagi bayyy" Diandra kemudian berbalik lalu menutup jendelanya serta menguncinya rapat-rapat.

Setelah itu Ia kembali naik ke ranjangnya lalu membungkus tubuhnya kembali dengan selimut.

Keesokan harinya alarm yang di pasangnya tadi malam pun berdering lalu Dian pun bangun dengan wajah yang masih mengantuk kemudian memasuki kamar mandi lalu membersihkan tubuhnya.

Beberapa menit kemudian Dian keluar dengan wajah yang fres serta sudah mengenakan seragam dengan Logo SMA Nusantara berada di depan kantongnya.

Ia pun mendekati meja rias lalu mengenakan dasi dan sepatu setelah itu mengambil tasnya dan turun ke lantai bawah dan menuju meja makan yang disana sudah ada Mama dan kakak Tirinya.

"Pagi Ma , Pagi kak Fiza " dengan senyum seadanya kemudian menyimpan tasnya di belakang kursi lalu mengambil piring.

"Ngapain kamu"

"Mau sarapan Ma"

"Dengar ya!, jika Papa dan Abang tidak ada itu berarti kamu bukan apa apa di rumah ini" Dian mencengkram piring yang ada di tangannya , ingin rasanya Ia berteriak pada sosok yang ada di hadapannya ini.

"Tapi- " dengan wajah memelas menatap Mamanya yang menatapnya tajam lalu beralih pada Kakaknya yang seakan tidak peduli.

"Lepas piring itu dan kamu tau apa yang harus dilakukan kan"

Tanpa menjawab Diandra langsung mengambil tasnya kemudian berjalan menuju Mobilnya.

Saat akan membuka mobil ternyata kuncinya ketinggalan, terpaksa ia melanjutkan perjalanannya ke gerbang rumahnya tanpa mengambil lagi kuncinya.

Saat membuka gerbang seseorang dengan seragam yang sama sedang duduk diatas motor besar sambil memangku helmnya, Mata mereka pun bertubrukan lalu Diandra memutuskan untuk mengakhiri kontak mata itu dan berjalan melewati motor itu.

Bad NeighborsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang