raina 1

4 2 3
                                    

"Assalamualaikum."salam seorang gadis cantik yang bernama,raina ayunia yang sering disebut 'rain'.
Gadis bar bar dan sangat murah senyum.dibalik senyumnya banyak luka yang mungkin orang lain tidak tau.

"Waalaikumsalam."jawab seorang pria tampan,dingin dan berwibawa.dia adalah kaka dari rain,yang benama rigel pratama. Sering disebut rigel.

Rain adalah anak kedua dari dua bersaudara. Nama ibunya adalah ' ratna dwi asnanti,dan ayah-nya bernama,rival ardiansyah'.

Saat ini rain baru 17 tahun,diusianya yang cukup muda rain sudah mempunyai kafe sendiri dengan jerih payahnya tanpa bergantung pada orang tuanya.

Keluarga yang dilihat dari luar begitu harmonis,tapi ketika di dalam berbanding balik (tidak harmonis).Rain serasa asing dengan nama 'orang tua dan keluarga'

Sejak kecil dia selalu mendapatkan hinaan dan cacian dari orang tuanya,kejam ya itulah mereka, membenci anaknya tanpa alasan yang jelas.

Bertahun tahun rain mengahadapinya dengan senyuman bisa bilang fake smile,dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan manusia,karna dia tau mereka hanya kasian bukan benar benar peduli.

Dia dipaksa untuk tumbuh dewasa sebelum waktunya.

"Kak bunda mana?"tanya raina kepada kakanya.

"Tadi bilangnya mau ada meting."jawab rigel.

"Yaudah rain mau masuk kamar dulu yah kak,babay kakaku tercintah."pamit rain dan bergegas menuju kamarnya.

Tak lama kemudian suara mobil terdengar di halaman rumah.itu adalah mobil bundanya.

"Assalamualaikum,"salam ratna bunda rain.

"Waalaikum salam,"jawab mbok astri.

Mbok astri adalah IRT di rumah rain,dari kecil rain dirawat seperti anak kandungnya sendiri,mbok astri sudah kurang lebih 20 tahun kerja di rumah rain.

"Mbok ambilin minum yah, sekalian bawa ke kamar saya"titah ratna.

"Baik bu."mbok astri.

Setelah itu ratnapun menuju kamarnya,dia melewati kamar rain.

"Bun,"panggil rain.

Ratna pun menengok kearah rain tpi tidak menbalasnya hanya menaikan sebelah alisnya,mengisyaratkan 'apa'.

"Bun udah pulang?"tanya rain.

"Seperti yang kamu liat,"ketus ratna dengan wajah tanpa ekspresi.

Raina hanya tersenyum miris,sakit? tentu siapa sih yang gk sakit,kita bertanya kepada orang tua kita tetapi jawabannya tidak sesuai ekspetasi kita,hhaaa miris sekali:/

"Bun aku boleh gk meluk bunda sekali saja bun,"rain berjalan menuju sang bunda.bukan sang ilahi yah:v

"Jangan mendekat saya tidak ingin dekat-dekat dengan kamu,kamu itu bagi saya haya seekor anj**g.najiss."bentak ratna menekan kata di akhir kalimat.

"Hiks senajis itukah aku dimata bunda hiks,"tangis raina pecah seketika,bagaimana tidak sakit coba bundanya sendiri menyebut dirinya hanya seekor hewan.

"Dramatis,jangan nangis dihadapan saya,saya tidak akan pernah mengasihi kamu. Anak pembawa sial."teriak ratna.

"Bun,hiks kenapa bun,kenapa kelian membenci aku salah aku apa."gumam rain pelan,dan hanya di dengar oleh diri sendiri.

Rainpun berjalan menuju balkon kamarnya,dan menempati kursi yang ada di balkon kamarnya.

"Sebegitu memjijikan-nya gue dimata keluarga ini,hhaa miris banget hidup gue,i'm strong gk boleh nyerah hanya karna omongan,huh raina ayunia harus kuat gak boleh nyerah."ucap rain,


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raina AyuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang