"Kalliste, ayo makan."
Terdengar aungan Widya dari bawah yang membuat Kalliste terpaksa beranjak dan mandi dari tidurnya. Ya. Hari ini berjalan seperti biasa dan belum ada masalah apa-apa. Belum.
"Yoi ma sabar mau pake spatu"
Ikatan sepatu sudah tersimpul dengan rapih. Beregegasnya ia ke bawah untuk menemuni Widya yang sedari tadi mengomel manja tiap pagi nya.
"Kamu ini ya lama banget bangun." Kata Widya disanggah cepat oleh Kalliste.
"Astagaa engga lah ma lagian ini masih jam 6.00." Balas Kalliste tersenyum.
"Udah, jangan banyak cingcong. Gih makan."
Kalliste melirik jam coklat yang terkait erat di tangan kirinya.
"Udah ya ma, udah jam 6.45 ni. Bakal telat. Byee maa!!"
"iya, hati-hati ya langsung pulang."
Lambaian tangan kanan menandakan Kalliste sudah menyimpan rapih apa yang di bilang Widya kepadanya.
***
"KALLISTE! WOI !"
*ngegas amat bu😩Keempat sahabatnya menghampiri Kalliste dengan berlari kecil. Siapa lagi kalau bukan Celestia, Evelyn, Olivia, dan Lori. Mereka berlima sahabat karib yang sekarang masih kelas 11. Tipikal cewek yang anti membuat masalah dan juga anti kaka kelas yang sok berkuasa.
"Tumben lo hampir telat Kall, lo kan biasanya slalu dateng pagi." Kata Celestia dibalas anggukan ketiganya.
"Biasalah, lagi ngescroll IG trus keenakkan jadi agak telat."
"Eh iya btw kalian tau ga? Kemaren katanya geng Thestral ama Nox baku hantam lagi di gudang tua deket skolah." Ucap Lori serius.
"Lah, yang bener lo?!" sambung Evelyn.
"Yeu biasa aje kaleee mreka kan emang passion yang kek gitu." Kata Lori yang memainkan handphone nya.
"Iya, gue tau kalii tapi kan kalian tau ndiri Thestral kalo berantem ngeri cuyy apalgi si Logan. HIII NGERII." Ucap Evelyn dengan mimic wajah ngeri.
"Hus. Masih pagi udah gibahh, siang aje kale supaya mantepp." Sambung Olivia yang sedari tadi mendengar percakapan mereka.
"Udah, udah males gue denger nama mereka. Yukk kelas." Lerai Kalliste yang dibalas anggukan dari keempat sahabtnya itu. Kini mereka berlima menuju XI IPS 3 yang letak kelasnya di pojok + sudut tangga. Definisi kelas paling mantep pokoknya.
"Anjrittt itu kan tempat pensil gue ?" teriak Evelyn yang menangkap Jojon mengambil tempat pensilnya di laci mejanya.
"Ya elah, pinjem dulu woii" lari Jojon yang dikejar Evelyn. "Sini ga?! Siniii JOJOOONN!!!!" Posisi Evelyn sekarang mengejar Jojon yang lari tak tergapai.
"Woiii JOJONNNN ANAK NGENDORS!!! MANA GAA?!"
Tak sadar, Evelyn menabrak bidang yang sangat keras mix lembut. Terkaparnya Evelyn di depan sepatu vans old-skool yang tepat berada di depannya.
"ADUHH... sakitt"
Evelyn memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Tak disadari ternyata bidang yang ditabraknya menatapnya dengan bingung.
"Aduhh dede emess ngapain nabrak Aldi sii?!"
Yup. Evelyn menabrak Aldi Megantara yang notabene merupakan anggota Thestral. Satu lagi, Aldi suka Evelyn tapi belom nyatain duluan udah di tolak ama Evelyn. Tragis.
"Eh, astaga sorry banget ka ga sengaja tadi lagi ngejar Jojon" sudut simpul bibir Evelyn terukir tipis karena malu yang tak tertahan. Evelyn sekarang tepat berdiri di depan Aldi yang telah dibantunya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THESTRAL
Teen Fiction#225 - boys #772 - boys Kalliste Seychas Wijaya anak kelas 11 yang anti dalam segala hal. Entah itu percintaan, urusan dunia, bahkan yang menyangkut persoalan kehidupan dia malas mengaturnya. Tujuannya hanya satu. Tenang. Logan Locane Brahmantyo...