Betapa aku mencintai lelaki satu ini. Sosok yang sering kuceritakan pada Tuhan bagaimana ia menyakiti dan membuatku tersenyum. Aku selalu berharap Tuhan dengan sengaja menciptakanku untuk melengkapi hidupnya. Meski jarang kuungkap betapa aku mencintainya, tetapi percayalah aku selalu bersyukur akan kehadirannya.
Aku sadar, kita dua orang yang tidak sepadan. Tetapi, bisakah kita berjalan berdampingan? Bukannya di mata Tuhan kita tetap manusia biasa? Tidak seperti di mata manusia, jika kita dua orang yang tidak layak untuk disandingkan.
Kalimat terakhir, kamu apa kabar?
-thwany
KAMU SEDANG MEMBACA
DIMENSI KATA
RandomTulisan dari dua orang yang berbeda, tetapi memiliki beberapa kesamaan. Tentang hidupnya, dunianya. Bacalah, mungkin kalian pernah mengalami hal sama dengan kami. Atau mungkin kalian adalah pemeran dari sepenggal tulisan ini.