ENAM

21 2 0
                                    

Betapa aku mencintai lelaki satu ini. Sosok yang sering kuceritakan pada Tuhan bagaimana ia menyakiti dan membuatku tersenyum. Aku selalu berharap Tuhan dengan sengaja menciptakanku untuk melengkapi hidupnya. Meski jarang kuungkap betapa aku mencintainya, tetapi percayalah aku selalu bersyukur akan kehadirannya.

Aku sadar, kita dua orang yang tidak sepadan. Tetapi, bisakah kita berjalan berdampingan? Bukannya di mata Tuhan kita tetap manusia biasa? Tidak seperti di mata manusia, jika kita dua orang yang tidak layak untuk disandingkan.

Kalimat terakhir, kamu apa kabar?

-thwany

DIMENSI KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang