Track A : Sejeong's

315 58 22
                                    

Track A: Sejeong's

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Track A:
Sejeong's






Sabtu yang sebetulnya biasa-biasa saja seketika berubah ketika Sejeong menyadari satu hal. 


Sabtunya kali ini, akan menggenapkan delapan bulannya ia tidak berhubungan lagi dengan seorang Kim Doyoung.

Yang mana ini bagus.


Dan Sejeong pikir, cukup layak untuk sedikit dirayakan. Karena, sepanjang dua puluh satu tahun hidupnya, selain cita-cita Sejeong untuk menjadi penulis buku cerita anak, hal yang bersedia ia perjuangkan dengan susah payah setengah mati adalah usaha mengenyahkan seorang Kim Doyoung dari kepalanya yang penuh dan sesak.


Bagi Sejeong, melanjutkan hidup tanpa tergoda untuk bolak-balik mencari kabar si lelaki jangkung—ganteng—senyumnya manis—baik hati—namun tidak baik untuk hati lewat story Instagram itu... melelahkannya setengah mati.


Ia harus bertarung sengit dulu dengan dirinya sendiri. Kadang, ada satu waktu di mana saraf ibu jari kanan-kirinya macam sudah tak terhubung lagi dengan otaknya dan jadi suka bertindak semaunya sendiri.


Padahal, otaknya jelas-jelas beri sinyal untuk tidak melakukan apapun yang akan membawanya kembali jatuh pada jurang hitam kenestapaan yang tak berujung bernama Kim Doyoung. Sayangnya, seluruh tubuhnya tetap membangkang dengan kompaknya.





Oh. Tapi, itu dulu.
Sejeong begitu hanya sampai delapan bulan lalu kok.





Delapan bulan lalu, akun milik si lelaki yang display picture-nya sok misterius; cuma pamer punggung ditambah filter hitam-putih, masih jadi pemilik slot paling kiri deretan story ter-update di akun Sejeong.

Kalau bukan berkat keteguhan hati yang luhur serta tekad untuk berhenti menyiksa dirinya sendiri, Sejeong mana sanggup untuk menonaktifkan akunnya dan hidup tanpa Insta berbulan-bulan.

Dibandingkan opsi memblokir akun si lelaki, Sejeong lebih pilih menghapus aplikasi penggoda itu dari daftar aplikasi di gawainya sekalian. Habisnya, Sejeong tidak bisa menjamin kedua ibu jarinya tidak akan bergerak sendiri dan membuat akun baru karena sakau dan butuh asupan kabar terbaru seorang Kim Doyoung.





Bagi Sejeong, tidak tahu sama sekali itu jauh lebih baik daripada pura-pura tidak tahu. 





Sejeong bilang, ia tidak ingin tahu lagi pasal kehidupan seorang Kim Doyoung.

Apa ayam goreng pedas level tiga di seberang fakultas teknik masih jadi menu kesayangannya saat makan siang—yang seringnya ia rangkap dengan makan malamnya. 

Apa ia masih suka pulang pukul setengah dua belas malam sambil teriak-teriak dan lari ketakutan dengan ekspresi lucu untuk sampai ke asrama; soal yang ini, sebetulnya Sejeong suka dibuat gemas sendiri, sudah tahu lihat jemuran putih menggantung malam-malam saja Doyoung suka histeris heboh sendiri, tapi masih saja senang sekali pulang larut malam begitu.

satu panggilan masuk tidak disengaja ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang