Stephanie berjalan melewati gang kumuh sebuah pemukiman, terdapat banyak tong bekas minyak yang kebanyakan digenangi air hujan.
Stephanie meneteskan air matanya,ia tak tahan lagi dengan kehidupan yang begitu pahit bagi gadis yang baru berusia 18 tahun.
Stephanie menangis tersedu-sedu sembari terus melangkahkan kakinya,tak ada siapapun di gang itu karena langit sedang hujan.
Stephanie mencari tempat ia bisa meluapkan emosinya, Stephanie berniat pergi ke sebuah danau yang berada cukup jauh dari tempat ia berdiri.
Sebelum berjalan lebih jauh, Stephanie mengeluarkan hp miliknya dan memesan sebuah taksi untuk mengantarkan dirinya ke danau nanti.
Stephanie tiba di ujung gang yang baru ia lewati dan berdiri ditepi jalan raya. Stephanie menunggu kehadiran taksi yang ia pesan selama beberapa menit dan langsung naik ketika taksi itu datang.
"Danau Kristal." Ujar Stephanie saat ia duduk,sopir taksi langsung menginjak gas dan melaju ke arah tempat yang ingin Stephanie tuju.
Di dalam taksi pun Stephanie tak berhenti menangis,ia tak biasanya menangis didepan orang lain namun kali ini ia tak mampu menahan air mata yang selama ini ia simpan.
Stephanie tiba di depan hutan Pinus tempat danau itu berada,ia lantas membayar dan turun dari taksi.
Ia hanya perlu berjalan masuk beberapa meter kemudian tibalah ia didepan danau Kristal.
Stephanie memetik beberapa bunga liar yang ia lihat disekitar danau.
Ia kemudian menaruhnya di atas air danau saat bunga yang ia petik sudah cukup banyak.
"Ibu,apa kau merindukanku..." Ujar Stephanie setelah meletakkan bunga itu di atas air danau.
Stephanie kembali meneteskan air matanya.
Stephanie melihat sebuah batu yang cukup besar untuk ia duduki dan duduk diatasnya sambil mendekap kedua lututnya.
Ia tak menyangka bahwa ia akan kehilangan sosok seorang ibu dengan tragis,ia juga tak menyangka hidup dengan seorang ayah yang serakah dan hanya memikirkan dirinya saja,hal itu membuat mental Stephanie naik turun dan membuat Stephanie menderita depresi.
Stephanie duduk di atas batu itu selama hampir dua jam dengan pikiran yang tak karuan dan terbang ke sana kemari.
Stephanie baru sadar ketika hujan mulai turun, Stephanie berdiri dan berlari menuju pepohonan.
Ia berdiri di samping sebuah pohon yang membuat air hujan jatuh melambat ke tanah.
Stephanie melihat jam di hp miliknya dan terkejut bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 15.03 sore, dia tak mau ada disini sendirian di malam hari.
Stephanie langsung bergegas pergi menuju jalanan di ujung hutan tempat ia turun dari taksi tadi.
Stephanie kembali membuka hpnya dan berniat memanggil kembali taksi namun tidak ada koneksi internet, benar-benar sial.
"Shit." Umpat Stephanie kemudian berjalan menyusuri jalan aspal tersebut.
Jarak pemukiman dengan tempat Stephanie berjalan saat ini masih jauh, kira-kira sekitar 3km.
Stephanie merasakan kakinya lemas, kepalanya juga sakit karena air hujan yang terus mengguyur.
Stephanie berhenti ketika mendengar suara kendaraan yang berada jauh dibelakangnya dan tiba-tiba tubuh Stephanie ambruk ke atas aspal yang ia pijak.
Stephanie tak mampu menggerakkan tubuhnya,kelopak mata saja hanya bisa terbuka sedikit saking lemahnya.
Stephanie mendengar mobil yang ia lihat tadi berhenti disampingnya, Stephanie sangat ingin berdiri dan lari karena takut ada orang jahat didalamnya.
"Angkat dia." Perintah seorang pria yang sepertinya sudah tua.
Kemudian,seseorang mengangkat tubuh Stephanie dan membaringkannya di jok belakang mobil.
Stephanie masih sadar saat mobil baru melaju beberapa meter hingga akhirnya ia tak sadarkan diri sepenuhnya nya.
***
Stephanie tersadar saat mendengar bunyi handphone miliknya.Stephanie membuka mata dan berada di atas sebuah ranjang,ia langsung memikirkan hal yang tidak-tidak dan meraba tubuhnya, memastikan apakah pakaiannya masih lengkap atau tidak.
"Ahhhhh!!" Teriak Stephanie saat menyadari bajunya sudah berganti menjadi baju orang lain.
"Ada apa?" Ujar seorang gadis setelah membuka kamar tempat Stephanie berbaring.
Stephanie tidak menjawab dan langsung beranjak dari ranjang kemudian keluar dari kamar itu.
Stephanie keluar dari kamar dan mendapati seorang pria tua dan muda yang tengah menyantap makanan di atas meja makan.
"Kau sudah sadar?" Tanya pria yang lebih tua.
"Dimana pakaianku?" Tanya Stephanie.
"Aku baru selesai mencuci dan mengeringkannya. Itu sangat basah." Sahut gadis tadi.
"Kenapa kau mencucinya? Apa yang akan aku pakai untuk pulang?"
"Kau bisa pakai punyaku." Jawab gadis itu dengan polos.
"Kenapa kau menolongku?" Tanya Stephanie tak tahu terima kasih karena sudah diselamatkan.
"Terima kasih akan terdengar lebih baik." Sahut pria yang lebih muda.
"Aku tidak meminta kalian menolongku." Jawab Stephanie masih dengan pendiriannya.
"Diam..." Pria itu naik pitam. Gadis kecil dan pria tua tak berani berbicara.
"Kembalikan bajuku!" Teriak Stephanie.
Brakk! Pria itu memukul meja makan dengan sangat keras dan menimbulkan suara yang nyaring.
Tak ada yang berbicara termasuk Stephanie yang terkejut.
Pria itu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Stephanie, Stephanie sudah menduga-duga apa yang akan terjadi namu ternyata pria itu berjalan melewatinya.
Beberapa detik kemudian ia kembali dengan pakaian Stephanie digenggaman tangannya.
Pluk,pakaian itu dilemparkan ke arah Stephanie.
"Pergilah." Usir pria itu.
Stephanie memunguti pakaiannya yang berserakan dengan wajah pucat.
"Dimana kamar mandinya,aku akan pergi setelah mengganti pakaianku." Ujarnya,gadis kecil yang polos itu menunjukkan arah kamar mandi.
Setelah selesai ia langsung keluar dari kamar mandi.
Pria tua itu menatap Stephanie.
"Lebih baik makan terlebih dahulu sebelum pergi." Ajaknya, Stephanie berjalan pelan ke arah mereka,selama di kamar mandi, Stephanie menyadari bahwa sikapnya sangat buruk, Stephanie diluar kendali kadang-kadang.
Stephanie duduk diseberang kakek itu duduk dan menundukkan kepalanya.
Pria muda yang melempar pakaian tadi langsung mengambil wadah berisi makanan dan merapikannya ke tempat makanan.
"Tunjukan sopan santun mu!" Teriak kakek itu, membuat pria itu menghela nafas dan mengembalikan makanan-makanan itu ke atas meja.
"Aku akan makan sedikit." Ujar Stephanie kemudian memakan makanan yang ada di atas meja.
Setelah selesai, Stephanie langsung pulang tanpa sepengetahuan siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TELL ME YOU LOVE ME
RandomStephanie Kim,seorang gadis cantik dengan sikap yang sangat menyebalkan, membuat orang-orang gusar termasuk sosok pria tampan bernama Yoongi. Kesan pertama yang buruk membuat Yoongi kesal terhadap Stephanie,namun siapa sangka hal itu membuat Yoongi...